Bentuk Nikuba sendiri tampak seperti kubus yang dilengkapi baling-baling kecil di bagian belakangnya dan terdapat tabung kecil di salah satu sisinya.
Nikuba tersebut dipasang di bagian spoiler sepeda motor dan terdapat kabel serta selang kecil yang menghubungkannya ke mesin kendaraan.
Baling-baling di Nikuba tampak berputar cukup kencang dan tabungnya yang berisi air terlihat muncul gelembung-gelembung kecil ketika sepeda motor dinyalakan.
Baca juga: Aryanto Misel Bakal Jual Nikuba Rp 15 M dan Bilang Tak Butuh Pemerintah, Begini Tanggapan BRIN
Namun, secara umum deru mesin kendaraan terdengar biasa saja dan tidak ada bedanya seperti menggunakan bahan bakar minyak (BBM) pada umumnya.
Dilansir dari Tribunjabar.id, Aryanto mengatakan, cara kerja Nikuba ialah mengubah air jadi hidrogen yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
Bahkan, ia mengklaim alat ciptaannya membuat konsumsi bahan bakar pada kendaraan bermotor lebih hemat 40 persen hingga 50 persen dibanding menggunakan BBM.
Aryanto mengatakan, terciptanya Nikuba dilatarbelakangi naiknya harga BBM.
Hal itulah yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu demi menghemat konsumsi BBM.
Diketahui, Nikuba semula hanya alat untuk menghemat BBM pada mobil.
Akan tetapi, Aryanto mendorong agar diaplikasi di sepeda motor dan 100 persen dan 100 persen tidak menggunakan BBM.
Dalam proses inovasi ini, Aryanto mengaku sering kali menemui kegagalan, akan tetapi ia terus mencobanya lagi.
Respons BRIN
Dilansir Surya.co.id dari Kompas.com, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko soal pernyataan Aryanto yang menyatakan dirinya tidak membutuhkan pemerintah dan BRIN.
Handoko mengatakan bahwa BRIN akan menggelar pertemuan dengan media untuk merespons pernyataan Aryanto.
"Nanti Rabu akan ada tamu media di BRIN," kata Handoko kepada Kompas.com, Senin (10/7/2023).