Berita Madiun

Jemaah Haji Berusia 78 Tahun Asal Madiun Tutup Usia di Tanah Suci, Sempat Drop usai Tak Mau Makan

Penulis: Febrianto Ramadani
Editor: Christine Ayu Nurchayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah duka jamaah haji Salamun bin Mad Kaolan (78), Desa Dolopo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun.

SURYA.CO.ID | Madiun - Seorang jemaah haji berusia 78 tahun asal Kabupaten Madiun, tutup usia di Tanah Suci.

Diketahui, identitas jemaah haji tersebut bernama Salamun bin Mad Kaolan.

Kepala Kemenag Kabupaten Madiun Irfan Alkhaidari mengatakan, almarhum wafat pada Rabu (5/7/2023), sekitar pukul 03.00 waktu Arab Saudi.

Almarhum merupakan warga Desa/Kecamatan Dolopo.

Menurutnya, Salamun memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus.

Kondisi tersebut diperparah pada puncak Armusna. Mulai faktor usia, hingga kecapekan selama mengikuti rangkaian ibadah haji.

Baca juga: Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Asal Ponorogo, Dimulai dari Kloter 10 yang Tiba Sabtu 8 Juli 2023

"Cuaca di Mekkah yang ekstrim semakin mempengaruhi kondisi kesehatannya.

Beliau sudah selesai melaksanakan ibadah hajinya. Meninggal dunia di Maktab, Kota Makkah," ujar Irfan, Minggu (9/7/2023).

Terpisah, Putri Pertama Salamun Sri Retno Utami mengungkapkan, saat berangkat ayahandanya dalam kondisi sehat dan berangkat seorang diri, tanpa pendamping dari keluarga maupun kerabat.

Sebelum meninggal, dirinya mengaku sempat berkomunikasi dengan ayahandanya.

Menurut kabar yang diterima, setelah selesai ibadah haji, Salamun sempat tidak berselera makan selama satu minggu di sana.

"Keadaan gula darah bapak juga sempat tinggi.

Dua hari di Arafah itu masih sehat, lalu setelah haji karena tidak mau makan, akhirnya lemas dan drop itu kesehatannya,"bebernya.

"Komunikasi kemarin via Whatsapp, saat mau ditelepon kata teman sekelompok hajinya, masih istirahat. Jadi takut mengganggu," imbuhnya.

Baca juga: Jemaah Haji Indonesia 2023 yang Sakit di Makkah Mulai Dievakuasi ke Jeddah untuk Pulang ke Tanah Air

Salamun, lanjut dia, daftar haji pada tahun 2011. Mulanya dijadwalkan berangkat pada tahun 2019, namun karena pandemi, terpaksa diundur hingga berangkat tahun ini.

"Kami tidak memiliki firasat. Kami ikhlas menerima kepergiannya. Serta mendoakan selalu semoga khusnul khotimah," tandasnya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkini