10 Fakta Baru Ayah Bunuh Anak di Gresik: Korban Tulis Pesan untuk Teman, Rekam Jejak Pelaku Terkuak

Penulis: Arum Puspita
Editor: Musahadah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan ayah yang tega bunuh anak di Gresik

SURYA.CO.ID - Kabar terbaru kasus ayah bunuh anak kandung di Gresik, Jawa Timur, menemukan fakta baru.

Mulai dari isi pesan korban kepada teman-temannya dan rekam jejak pelaku yang akhirnya terungkap.

Diketahui, seorang ayah bernama Muhammad Qo'dad Af'alul Kirom alias Afan (29) tega membunuh putri kandungnya, AK alias Z, menggunakan pisau dapur.

Peristiwa berdarah itu terjadi di rumah kontrakannya di Dusun Plampang, Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti, pada Sabtu (29/4/2023). 

Terbaru, Satreskrim Polres Gresik menemukan secarik kertas yang ternyata berisi coretan tangan Z, sehari sebelum meregang nyawa di tangan ayah kandungnya.

Berikut fakta-fakta ayah bunuh anak kandung di Gresik.

Tersangka Muhammad Qodad Affaul alias Afan yang membunuh putri kandungnya (kiri ). Polisi saat melakukan olah TKP di rumah kontrakan yang berada di Dusun Plampang, Desa Putatlor, Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik (kanan) (tribun jatim/willy abraham)

Tulis pesan perpisahan

Wakapolres Gresik Kompol Erika Purwana Putra mengungkapkan, kertas berisi gambar dan coretan tangan Z itu ditemukan petugas Satreskrim Polres Gresik saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

"Korban malamnya sebelum tidur sempat menggambar cerita dengan teman-temannya. Selamat tinggal airin, zee," ujar Kompol Erika Purwana Putra, Minggu (30/4/2023).

Berdasarkan keterangan tersangka, malam sebelum dihabisi, korban sempat menggambar di sebuah kertas.

Gambar itu bercerita tentang perpisahan dengan teman-temannya. Tulisannya, 'Dari Zee untuk Airin. Selamat tinggal Airin. Selamat kenal Zee dan Pelangi dan Alea'

Ketika hendak menggali keterangan lebih dalam, saat kertas itu diberikan kepada tersangka, Afan langsung menangis.

Rekam jejak Afan

Sebelum terjerat kasus pembunuhan, Afan ternyata pernah terjerat kasus narkoba.

Pada tahun 2016, pria 29 tahun itu ditangkap Polrestabes Surabaya.

Ia sempat menjalani hukuman selama 3,5 tahun.

"Residivis narkoba di tahun 2016 lalu. Sudah kami tes urine tidak dalam pengaruh narkoba," ujar Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdhan, Senin (1/5/2023).

Tersangka Afan saat menghabisi nyawa anaknya tidak dalam pengaruh narkoba. Hasil tes urine-nya negatif.

Z kerap dibully

Afan mengaku anaknya sering mendapat bullying karena latar belakang istrinya.

"Di-bully teman-temannya, tidak mau berteman dengan anak saya karena latar belakang ibunya," ucap Afan saat di Mapolres Gresik.

Kesal lihat kelakuan istri

Istri Afan ternyata bekerja sebagai Lady Companion (LC) karaoke.

Afan pun menyebut berkenalan dengan istrinya itu di tempat karaoke, beberapa tahun lalu. Kemudian menikah dan dikaruniai seorang putri.

Hari Rabu (26/4/2023) kemarin, istrinya pergi dari rumah tanpa pamit.

Afan menduga istrinya kembali menjadi pemandu lagu di sebuah karaoke. Pasalnya, sang istri kerap mengunggah foto bersama lelaki lain di akun media sosialnya.

Afan pun mengalami depresi.

Tusuk korban pakai pisau dapur

Afan pun memilih menghabisi nyawa anaknya dengan sebilah pisau dapur.

Sang anak dihabisi sekitar pukul 04.30 WIB di dalam kamar.

Dalam kondisi tidur tertelungkup, punggung korban ditusuk berkali-kali hingga tembus ke jantung. Sang anak langsung meninggal dunia di tempat kejadian.

Dari hasil visum ada 24 luka tusukan. 

"Membunuh anak saya karena anak-anak belum ada dosa, agar anak saya masuk surga. Kalau ibunya tidak layak masuk surga," kata Afan lagi.

Sudah direncanakan

Afan rupanya sudah menyiapkan rencana untuk membunuh putrinya yang masih berusia 9 tahun.

Ketika itu, dia tinggal bersama putrinya saja. Sedangkan sang istri yang sudah dinikahi sejak 8 tahun lalu, sudah meninggalkan rumah sejak Rabu.

Aksi terinspirasi dari internet

Tak main-main, Afan bahkan sempat mencari referensi bagaimana membunuh anak melalui internet, pada Jumat (28/4/2023) malam, atau sehari sebelum korban dibunuh.

"Iseng saja," tandasnya.

Anak sedang tertidur

Pada malam hari, Afan browsing cara membunuh anaknya. Pria berperawakan kurus ini tidak segan langsung mendatangi anaknya yang sedang tertidur pulas.

Pisau berwarna kuning yang ada di dapur sudah disiapkan. Buah hatinya yang sedang tidur dalam posisi tertelungkup.

Pisau tersebut ditusukkan berkali-kali ke bagian punggung. Meski sudah dalam kondisi tak bernyawa, Afan membabi buta terus menusuk anak kandungnya sendiri.

"Menusuk pisau ke tubuh anaknya posisi tertelungkup, luka tusuk 24 ke punggung kali sampai tembus ke jantung," ujar Wakapolres Gresik Kompol Erika Purwana Putra, Sabtu (29/4/2023).

Afan menyerahkan diri

Bantal, guling, selimut di tempat tidur terkena bercak darah. Usai menghabisi nyawa korbannya, Afan bergegas meninggalkan rumah.

Darah anak kandungnya sendiri masih membasahi tangannya. Menetes jatuh ke lantai rumah. Pisau dapur itu dikembalikan ke dapur.

"Pelaku langsung ke Polsek Tandes menyerahkan diri. Kami koordinasi karena ini wilayah kejadiannya di Gresik tersangka langsung kami amankan," tambahnya.

Tidak menyesal

Kepada polisi, Afan mengaku tidak menyesal telah membunuh anak kandungnya sendiri.

Hal itu juga terlihat dari raut wajah Afan, yang terlihat kosong.

Berita Terkini