Usai menjalani sesi sprint, pembalap asal Italia tersebut mengaku dirinya keteteran untuk bersaing di baris depan.
"Ini bukanlah hari yang mudah, sprint race tentunya tampak bagus tapi sulit ditangani," kata Bagnaia, dilansir dari Speedweek.
Bagnaia tidak menemukan sensasi yang bagus terutama untuk bagian depan motornya.
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena adanya tekanan ban yang kurang sesuai hingga suhu lintasan.
"Saya kesulitan dengan sensasi di bagian depan sejak mengawali balapan, mungkin karena tekanan ban atau temperatur," ucap Bagnaia seperti dilansir SURYA.co.id dari BolaSport.com
Disinyalir dua hal itulah yang membuat rekan setim Enea Bastianini tersebut agak kesulitan memulihkan posisinya.
"Lalu saya kehilangan sedikit waktu mengejar Alex Marquez (Gresini) karena kami bersaing di posisi sedikit belakang," kata Bagnaia menjelaskan.
Terlepas dari kelemahan itu, Bagnaia masih bisa tersenyum lantaran mampu merampungkan Sprint Race di urutan keenam.
Untuk balapan utama MotoGP Argentina 2023, dia menyadari harus mengelola ritme balapnya menjadi lebih baik lagi.
Pembalap berusia 26 tahun itu bahkan menyoroti laju Bezzecchi yang luar biasa walau dia gagal meraih kemenangan saat sprint.
"Masih, saya pikir kami bisa merasa senang, kami merampungkan balapan, ini bukanlah hal yang mudah," kata Bagnaia.
"Kami mengelola agar bisa meraihnya dan menentukan ritme yang bagus, ritme Marco (Bezzecchi) tak terkalahkan hari ini dan Binder mengesankan," imbuhnya.