SURYA.co.id - Menjelang akhir tahun pelajaran jenjang kelas IX, SMP Muhammadiyah 4 Surabaya (Spempat) menyelenggarakan ujian praktik.
Tahun ini, Spempat mengadakan ujian praktik untuk mata pelajaran (mapel) Prakarya dan Seni Budaya dengan pameran dan bazar.
Spempat melaksanakan perayaan ujian praktik di lapangan Komplek Pendidikan Muhammadiyah Wonokromo, Selasa (28/2/2023).
Acara yang bertemakan Art and Culinary Gallery itu terselenggara dengan lancar dan meriah.
Suasana sempat mendung, namun mentari bersinar setelah siswa kelas IX telah selesai menyiapkan bahan bazar.
Cuaca yang cerah menjadi penyemangat mereka untuk menyukseskan kegiatan itu.
Bazar yang terselenggara dari siswa untuk siswa bisa menjadi kesempatan bagi mereka supaya mengembangkan keterampilan abad ke-21.
Keterampilan itu meliputi kolaborasi, berpikir kritis, kreatif, dan komunikasi.
Pameran dan bazar bisa menjadi sarana pengalaman belajar bagi siswa.
Mapel Seni Budaya memamerkan hasil kerja siswa dalam ujian praktik yaitu mendesain talenan.
Talenan itu semula masih polos kemudian dihias oleh tiap siswa.
Tiap kelas memamerkan produk kreatif dan inovatif berupa talenan yang didesain beragam gambar sesuai pilihan tiap siswa.
“Kami sengaja memilih gambar yang disukai supaya berbeda. Pembebasan itu sekaligus upaya pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi kebutuhan belajar setiap siswa,” ujar Yeni Charismawati, guru Seni Budaya kelas IX.
Tak sulit untuk membuat talenan hias menjadi hiasan dinding.
Tahap awal membuat talenan hias yaitu menyiapkan talenan yang bersih, rata, dan tak bernoda.
Aplikasikan pelapisan talenan polos dengan lem khusus kerajinan.
Tunggu lem mengering dengan menjemur talenan dengan bantuan sinar matahari.
Setelah lem kering, talenan dilapisi kembali dengan lem.
Olesan lem yang kali kedua itu menjadi perekat kertas yang telah tercetak gambar pilihan siswa.
Penempelan gambar diletakkan di tengah talenan.
Setelah gambar tertempel, talenan dijemur kembali supaya gambar menyatu.
Selanjutnya, kertas diolesi dengan minyak goreng dan gambar dari kertas bisa tertempel di talenan.
Lain hal dengan mapel Prakarya.
Siswa kelas IX menyusun perencanaan praktik kemudian konsultasi dengan guru mapel.
Selanjutnya, bersama wali kelas, siswa merencanakan desain stan bazar, label produk, dan strategi promosi.
Beragam menu tersaji di bazar.
Banyak makanan dan minuman yang cepat terjual, terutama stan penjualan olahan es.
Olahan es yang laris seperti es cimil (olahan cincau serut dengan susu cokelat), dragon chizu (berupa olahan buah naga dan susu), dan matcha latto (perpaduan serbuk matcha dengan boba).
“Tujuan pameran dan bazar ini untuk memberi pengalaman dan melatih siswa supaya siap menghadapi tantangan dengan memanfaatkan peluang usaha dan berkomunikasi dengan orang lain,” kata Ari Wahyoelianti, guru Prakarya kelas IX.
Handa Sonia Priyanka
Guru SMP Muhammadiyah 4 Surabaya