Surya Militer

3 KELEBIHAN Laksamana Yudo Margono yang Bikin Anggota Komisi I DPR Yakin Bakal Jadi Panglima TNI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laksamana TNI Yudo Margono. Simak Sederet Kelebihan Laksamana Yudo Margono yang Bikin Anggota Komisi I DPR Yakin Ia Bakal Jadi Panglima TNI Gantikan Jenderal Andika Perkasa.

"Surpres pergantian Panglima TNI sudah ada, hanya tinggal waktu saja (dikeluarkan)," ujar Ngabalin saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.

Kata Pengamat Soal Jenderal Dudung

Sebelumnya, Pengamat pertahanan sekaligus Kepala CIDE, Anton Aliabbas, mengaitkan aksi Jenderal Dudung Abdurachman copot baliho dan pemilihan calon Panglima TNI.

Seperti diketahui, Jenderal Dudung Abdurachman masuk dalam kriteria calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa.

Karena yang akan menjabat Panglima TNI haruslah salah satu kepala staf dari tiga matra TNI, yakni KASAD, KASAL dan KASAU.

Anton menilai KASAD Jenderal Dudung Abdurrahman punya modal lebih buat dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Panglima TNI, menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan pensiun pada 21 Desember 2022.

"Jika mengacu pada rekam jejak sebelum menjabat kepala staf, maka KSAD mempunyai 'modalitas' yang signifikan," kata Anton dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (22/11/2022).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Aksi Copot Baliho Jenderal Dudung Dinilai Jadi Modal Buat Dilirik Jokowi Jadi Panglima TNI'.

Menurut Anton, keunggulan rekam jejak Dudung itu tidak dipunyai oleh KSAL Laksamana Yudo Margono dan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo.

Poin keunggulan Dudung menurut Anton adalah saat dia menjabat sebagai Pangdam Jaya.

Ketika itu, kata dia, Dudung dianggap sukses dalam mengelola gejolak keamanan di Jakarta, terutama setelah pemerintah menetapkan Front Pembela Islam (FPI) sebagai organisasi terlarang.

"Jenderal Dudung saat menjadi Pangdam Jaya pernah dianggap sukses dalam mengelola dinamika keamanan ibukota seperti menertibkan baliho FPI," ucap Anton.

"Dan kesuksesan ini tentu saja dapat mempunyai nilai tersendiri dan memberi cukup impresi pada Jokowi," lanjut Anton.

Sedangkan rekam jejak Yudo dan Fadjar sebelum menjabat posisi kepala staf dalam menangani isu tertentu yang menarik perhatian Presiden Jokowi dinilai belum terangkum secara maksimal di benak masyarakat.

"Jika Laksamana Yudo misalnya dulu pernah merasa sukses menjalankan tugas spesifik yang berkaitan dengan pengamanan Tol Laut maka ada baiknya cerita sukses itu dikapitalisasi.

Halaman
123

Berita Terkini