Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal

PENGAKUAN Adik Brigadir J Tak Ada Dendam ke Bharada E, Malah Ungkap Sifat dan Kelakuan Asli Eliezer

Editor: Musahadah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Reza Hutabarat, adik Brigadir J bersaksi tentang sosok Bharada E. Dia mengaku tak dendam meski Bharada E telah membunuh kakaknya.

SURYA.CO.ID - Inilah pengakuan adik Brigadir J, Mahareza Rizky Hutabarat tentang Bharada E atau Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu, terdakwa pembunuh kakaknya. 

Mahareza Rizky Hutabarat atau Reza Hutabarat mengaku tak memiliki dendam kepada Bharada E meski, eks ajudan Ferdy Sambo itu telah merampas nyawa kakaknya, Brigadir J. 

Reza justru mengungkap hubungan baik antara Brigadir J dan Bharada E. 

"Gimana ya, kayak biasa aja sih. Gak ada dendam," ungkap Reza saat ditanya perasaannya saat bertemu BHarada E di sidang seperti dikutip dari kanal youtube Irma Hutabarat, Selasa (25/10/2022). 

Reza mengaku sudah memaafkan Bharada E.  

Baca juga: 4 UPDATE Sidang Bharada E: Icad Bersimpuh di Kaki Orangtua Brigadir J, Audio Dibisukan dan Reaksi KY

"Kita kan harus bisa memaafkan, cuma proses harus tetap berjalan," ujar REza yang juga seorang polisi di Polda Jambi.

Reza mengaku sudah kenal lama dengan Bharada E karena dia kerap bermain di rumah dinas Ferdy Sambo di Jalan Saguling.   

"Sering ngobrol, nyanyi-nyanyi. Main main pingpong, raket.

Ketemu malem, di Saguling. Beli makanan bareng sama almarhum juga, sama yang lain. Ketawa-ketawa," kenang Reza. 

Diakuinya, Bharada E paling junior di jajaran ajudan Ferdy Sambo. 

Secara umur, Bharada E lebih tua dibandingkan Reza. 

Namun, dari kepangkatan, Bharada E lebih rendah sekitar 6-7 klik di bawah Reza. 

Hal ini beralasan karena Reza masuk polisi dari jalur Bintara, sementara Bharada E dari jalur Tamtama. 

Reza juga mengungkapkan sosok Bharada E yang menurutnya cukup periang, suka bergaul, humoris dan suka bercanda. 

Meski begitu, terkadang Bharada E juga menyendiri saat ajudan yang lain sedang berkumpul.

Dari dari segi pekerjaan, Reza melihat Bharada e cukup tekun dan rajin serta selalu mengerjakan tugas yang diberikan. 

"Dia orangnya tekun, rajin. Apa yang diperintahkan, paham, langsung dikerjakan," ujarnya. 

Saat ditanya bagaimana perasaan Reza saat melihat Bharada E sungkem ke orangtuanya, dia mengaku tak melihat momen itu karena berada di luar ruang sidang. 

"Gak sempat lihat, soalnya cepat. Mamak bapak sudah masuk, baru Reza belakangan." katanya. 

Meski begitu, Reza melihat memang ada niat Bharada E untuk meminta maaf kepada keluarganya. 

Karena itu, sekali lagi dia menegaskan tidak ada dendam kepada Bharada E. 

Bharada E Janji Akan Jujur

Bharada E bersimpuh di kaki orangtua Brigadir J dalam sidang kedua pembunuhan Brigadir J di PN Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022). (Kolase youtube kompas TV/metro TV)

Ada momen haru saat Bharada E dipermukan dengan keluarga dan kerabat Brigadir J dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022). 

Orangtua Brigadir J meminta Bharada E berkata jujur dalam persidangan.

Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat meminta Bharada E mempertimbangkan hal tersebut, sebagai orang tua yang telah kehilangan anak.

“Coba lihat saya, Nak. Kamu harus berkata jujur apa yang kamu lihat, apa yang kamu rasakan saat kejadian,” ujar Samuel. 

“Saya mohon di persidangan selanjutnya kamu jujur, Tuhan menyertaimu,” sambungnya.

Senada, ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak meminta Bharada E tak mengikuti skenario yang dibuat Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan ini.

Ia berharap Eliezer berempati pada keluarganya yang amat kehilangan Yosua.

“Anak saya sudah terbunuh dengan sadis, dan keji, masih juga difitnah dengan rekayasa mereka, Bharada E juga ada didalamnya, jadi mohon (berkata jujur),” ungkapnya.

Rosti mengungkapkan, Brigadir J tak bisa memulihkan nama baiknya karena dianggap telah melecehkan Putri Candrawathi.

Maka ia ingin Bharada E membuktikan bahwa tudingan itu tidak benar.

“Berkata jujur, sejujur-jujurnya, agar pemulihan nama anak saya,” sebutnya.

Mendengar hal itu, Eliezer pun berjanji akan memenuhi permintaan kedua orangtua Brigadir J.

Ia mengaku tak percaya Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap Putri.

“Saya siap membela abang saya, Bang Yos untuk terakhir kalinya. Karena saya tidak mempercayai bahwa Bang Yos setega itu melakukan pelecehan,” imbuhnya.

Sebelum sidang dimulai, ada momen menarik di mana Bharada E langsung menghampiri keluarga Brigadir J saat sudah masuk ke ruangan.

Ia bersimpuh di hadapan orang tua Brigadir J, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak.

Tak lupa Bharada E mencium tangan ayah dan ibu almarhum.

Samuel Hutabarat bahkan terlihat mengelus kepala Bharada E sebelum terdakwa kasus pembunuhan berencana ini kembali ke tempat duduknya.

Tampak Bharada E menangis begitu kembali ke tempat duduknya.

Tidak diketahui pasti apa yang diucapkan Bharada E kepada orangtua BRigadir J,  dan bagaimana jawaban mereka. 

Namun, rencana meminta maaf langsung ini sudah diungkapkan Kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy.

Tangis Ibu Brigadir J

Ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak juga tak kuat menahan tangis saat memberi kesaksian dalam persidangan tersebut.

Mulanya, Hakim Ketua Wahyu Iman Santosa bertanya apakah Yosua pernah bercerita tentang masalahnya pada Rosti.

“Dia hanya cerita Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi selalu memberikan motivasi agar anak ini semakin baik dalam tugasnya,” ujar Rosti.

Rosti mengungkapkan, Yosua dan adiknya yang juga bertugas di Mabes Polri, Maha Reza Rizky selalu memberi kabar dan menceritakan kebaikan Ferdy Sambo dan istrinya.

“Almarhum kalau ada kegiatan olahraga bersama rekan-rekan ajudan yang lain, mereka selalu video call, (menunjukkan) persaudaraan mereka,” katanya.

Oleh karena itu, Rosti kaget ketika tahu Yosua meninggal karena ditembak Bharada E yang juga merupakan ajudan Sambo.

Apalagi, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang dianggapnya sebagai orangtua angkat Yosua, turut terlibat dalam peristiwa pembunuhan Bridgadir J.

“Saya sangat rasakan, dengan mata terbuka, anak saya dicabut nyawanya. Nyawa itu adalah hak Tuhan, dicabut manusia,” katanya.

“Saya menangis, histeris setiap hari, siang dan malam,” ujar Rosti berlinang air mata.

Diketahui, Richard Eliezer didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat bersama-sama dengan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.

Dalam dakwaan, Eliezer menembak Brigadir J atas perintah mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) kala itu, Ferdy Sambo.

Peristiwa pembunuhan Yosua disebut terjadi akibat cerita sepihak istri Ferdy Sambo yang mengaku dilecehkan Yosua di Magelang.

Kemudian, Ferdy Sambo marah dan merencanakan pembunuhan terhadap Yosua yang melibatkan Richard, Ricky, dan Kuat.

Akhirnya, Brigadir J tewas di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

Atas peristiwa tersebut, Richard Eliezer dan empat orang yang terlibat didakwa dengan Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

Kelimanya terancam pidana maksimal hukuman mati, penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sambil Menangis, Kedua Orangtua Brigadir J Minta Bharada E Jujur"

Berita Terkini