Berita Surabaya

Gelar Apel Pemberantasan Sarang Nyamuk, Pemkot Surabaya Libatkan Lintas Sektor Berantas DBD

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi memimpin Apel Gebyar Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Demam Berdarah Dengue (DBD), di Lapangan Thor Kota Surabaya, Senin (24/10/2022).

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya menggelar Apel Gebyar Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Demam Berdarah Dengue (DBD), Senin (24/10/2022).

Berlangsung di Lapangan Thor Kota Surabaya, acara ini dipimpin langsung Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Cak Eri).

Apel ini diikuti oleh 2.799 peserta. Mereka berasal dari perwakilan Kader Surabaya Hebat (KSH) di 31 kecamatan se-Kota Surabaya, siswa SD dan SMP, Saka Bhakti Husada dan Petugas Puskesmas. Nantinya, mereka akan menjadi pelopor dalam pemberantasan DBD di Kota Pahlawan.

Wali kota menjelaskan, potensi DBD yang harus terus diantisipasi masyarakat. Ia menjelaskan, selama 2022 total ada 187 kasus telah ditemukan.

“Kasusnya 187 untuk satu tahun ini. Tertinggi di bulan Februari 2022,” kata Cak Eri saat ditemui seusai acara.

Ia menegaskan, penanganan DBD selain pada pasien juga dioptimalkan dengan pencegahan yang di antaranya melalui pemberantasan sarang nyamuk. Oleh karenanya, perlu adanya kerja kolaborasi antara masyarakat dengan pemerintah.

”Surabaya bekerja keras melawan DBD, yang artinya kita harus menghilangkan genangan baik yang ada di dalam rumah atau di perkampungan. Sehingga, kami menggerakkan kebersamaan dengan memberikan semangat dan motivasi,” ujarnya.

Perhatian kepada genangan menjadi salah satu bentuk pencegahan dan antisipasi DBD. Dengan mewaspadai genangan akan sekaligus mengantisipasi sarang nyamuk, khususnya yang ada di perkampungan.

Oleh karenanya, Wali Kota dengan didampingi Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani juga memberikan sejumlah peralatan hingga pengusir nyamuk. Mulai larvasida, tanaman pengusir nyamuk dan ikan pemakan jentik .

Para camat, lurah, dan kepala puskesmas akan membantu menyediakan kebutuhan KSH. Dengan ditopang kekuatan RT/RW, LPMK dan KSH, pemberantasan nyamuk di lingkungannya masing–masing diharap bisa efektif.

”Kami ingin merubah mindset (kebiasaan). Lewat PSN ini menjadi pijakan kita untuk melakukan kebersamaan dan memperhatikan lingkungannya masing-masing,” jelas Cak Eri.

Secara berkala, masyarakat diharapkan bisa menggelar kerja bakti.

"Kalau sekarang masyarakat tidak mau kerja bakti membersihkan saluran air, ya pasti bisa menimbulkan DBD,” imbuhnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina menjelaskan masing-masing petugas akan memastikan sarang nyamuk bisa diantisipasi, terutama saat musim penghujan.

”Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi peningkatan penyakit DBD saat musim penghujan. Sebab, DBD menjadi salah satu prioritas dalam pengendalian penyakit menular di Surabaya,” kata Nanik.

Selain pencegahan, Nanik juga meminta masyarakat untuk mewaspadai gejala DBD. Di antaranya, masyarakat tidak boleh meremehkan demam. Apalagi, DBD menyerang berbagai kelompok usia.

“Ketika demam segera ke fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) terdekat. Sehingga, penanganan bisa dilakukan dengan cepat,” tandasnya. 

Berita Terkini