SURYA.co.id | JAKARTA - Temuan Komnas Perempuan dan Komnas HAM ada dugaan pelecehan Brigadir j terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi diragukan banyak pihak.
Kraguan tersebut disampaikan pihak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), kriminolog Leopold Sudaryono dan khususnya keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Pihak LPSK pun melihat keanehan dari temuan Komnas HAM, apalagi Komnas Perempuan yang meneybutkan adanya dugaan Brigadir J setubuhi istri Ferdy Sambo di rumah Magelang.
Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) Edwin Partogi mengungkapkan tidak masuk akal Brigadir J melecehkan Putri.
Edwin pun mengungkapkan dua analisis hubungan harmonis Brigadir J dan keluarga Ferdy Sambo.
Baik dari rekonstruksi pembunuhan Brigadir J pekan lalu maupun informasi yang didapatkan.
Menurut Edwin, keanehan terungkap saat Putri memanggil Brigadir J ke kamarnya pascakejadian pelecehan.
Selain itu, selama ini Brigadir J diperlakukan istimewa oleh Ferdy Sambo dan Putri, yakni mendapat kamar sendiri dan dipercaya memegang uang untuk keperluan ajudan.
Perlakuan spesial terhadap Brigadir J berupa memiliki kamar sendiri di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan tdak didapatkan tujuh ajudan lainnya.
Berikut analisis Edwin Partogi dan repsons keluarga Brigadir J melihat keanehan terhadap temuan Komnas HAM maupun Komnas Perempuan terkait dugaan adanya pelecehan terhadap Putri.
1. Dugaan pelecehan sulit dipahami akal sehat
Menurut Edwin, dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J, tergambar setelah peristiwa yang disebut pelecehan itu, Putri memanggil Brigadir J.
"Ketika rekonstruksi masih tergambar bahwa pasca-peristiwa kekerasan seksual di Magelang, PC masih bertanya kepada RR di mana Yoshua? dan Yoshua masih menghadap PC di kamar,".
"Jadi korban bertanya kepada pelaku dan pelaku menghadap korban di kamar, itu suatu hal yang unik," kata Edwin saat dihubungi melalui telepon, Senin (5/9/2022).
"Korban kekerasan seksual kan mengalami trauma luar biasa, ini (Putri) masih nyari terduga pelaku, dan masih bisa ketemu terduga pelaku di kamarnya. Jadi ya sulitlah untuk dipahami," ujar dia.