Berita Gresik

HUT ke-50 Tahun, Petrokimia Gresik Gandeng Stakeholder Cari Solusi Pertahankan Swasembada Pangan

Penulis: Sugiyono
Editor: Deddy Humana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dirut PG, Dwi Satriyo Annurogo (ke-3 dari kiri) saat menjadi narasumber dalam FGD ‘Journey of National Food Security: Current Status & Future Perspective’ di Gresik. Dan Petrokimia siapkan pertahanan swasembada pangan nasional, Kamis (18/8/2022).

Melalui ekosistem pertanian yang terintegrasi, program MAKMUR tidak hanya bertujuan untuk menggenjot produktivitas pertanian, tetapi bermuara padapeningkatan kesejahteraan atau Nilai Tukar Petani (NTP).

Apabila sektor pertanian menjadi sangat menguntungkan atau prospektif, maka akan lebih mudah untuk menarik minat generasi muda terjun ke sektor ini.

“Dengan demikian, program MAKMUR itu selain dapat menjadi solusi atas kebutuhan pangan nasional melalui peningkatan produktivitas pertanian, juga dapat menjadi solusi keberlanjutan dan masa depan pertanian Indonesia. Apabila semakin banyak generasi muda yang terjun ke sektor ini, karena dianggap prospektif dan menguntungkan,” kata Gatoet.

Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Ladiyani Retno Widowati mengatakan, salah satu kunci peningkatkan produktivitas pertanian adalah pupuk yang memiliki porsi 25 hingga 40 persen dari keberhasilan pertanian, di samping unsur lain, seperti air.

Peranan Petrokimia Gresik dalam menghasilkan produk berkualitas sehingga mampu meningkatkan produktivitas pertanian, akan mampu menjadi salah satu solusi kebutuhan pangan nasional,.

Selain itu, Retno juga melihat masalah produktivitas pertanian yang dipengaruhi unsur tanah, karena pengelolaan yang kurang tepat. Sehingga dibutuhkan edukasi bagi petani terkait pemupukan berimbang.

Petrokimia Gresik telah memiliki layanan Mobil Uji Tanah yang bisa dimanfaatkan secara gratis oleh petani untuk mendapatkan formulasi pemupukan yang tepat bagi tanaman sesuai dengan kondisi lahan pertanian yang dimiliki petani.

“Intinya, diperlukan dukungan semua pihak sesuai peran dan porsinya masing-masing, agar produktivitas pertanian di Indonesia bisa terus meningkat, mulai dari petani, produsen pupuk, pemerintah maupun stakeholder lainnya,” kata Retno. ****

Berita Terkini