Berita Surabaya

RS Lapangan Kogabwilhan II Indrapura (RSLKI) Surabaya Punya Program Open Talk Massal

Penulis: Febrianto Ramadani
Editor: Zainuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RS Lapangan Kogabwilhan II Indrapura (RSLKI) Surabaya memiliki program Open Talk Massal.

SURYA.CO.ID, SURABAYA - RS Lapangan Kogabwilhan II Indrapura (RSLKI) Surabaya memiliki program Open Talk Massal.

Acara yang digelar setiap Sabtu pukul 10.00 sampai 11.30 WIB ini sebagai bentuk keterbukaan dan kejelasan informasi bagi semua pasien.

Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien RSLKI Surabaya, Radian Jadid mengatakan program tersebut agar semua pasien RSLI bisa mendapatkan informasi dan penjelasan mengenai kondisi rumah sakit lapangan.

"Mulai dari layanan, fasilitas, perkembangan terbaru Covid-19, hal layanan medis, dan non medis. Termasuk juga pendampingan psikologi, kesehatan lingkungan, ekonomi, sosial kemasyarakatan, dan advokasi pekerjaan," ujar Radian kepada SURYA.CO.ID, Minggu (3/1/2020).

Karena pasien datang bergantian, diharap semua pasien bisa mendapat informasi tersebut.

"Kami awali kemarin. Hampir semua pasien RSLI menyimak acara mulai awal sampai akhir," terangnya.

Open Talk menghadirkan dokter senior di RSLI, Dr Christijogo Soemartono Waloejo, Radian Jadid, Chrisna Anam, dan relawan pendamping RSLI, Galih Bariklana.

"Karena Open Talk Massal tersebut di zona merah, semua narasumber menggunakan APD level 3," ungkpnya.

Para narasumber tersebut menjelaskan tentang sejarah dan latar belakang pendirian RS Lapangan Indrapura, dan karakteristik Covid-19 yang gampang mati kalau disiram menggunakan sabun.

"Diharap para pasien tidak terbebani berbagai masalah yang mungkin muncul. Pasien harus konsentrasi dan fokus pada kesembuhan."

"Pikiran-pikiran yang lain harus dikesampingkan dulu. Kkonsentrasi dan semangat untuk sembuh dengan cara banyak makan, pikiran positif, dan yakin sembuh," kata Radian.

"Tetap menjalankan protap kesehatan, proaktif dan jujur pada para nakes tentang kondisi masing-masing agar mendapatkan advise dan penanganan medis yang sesuai hingga kesembuhan pasien," sambungnya.

Christijogo memberi terapi untuk para pasien covid-19 yang paru-parunya sudah terpapar.

Pasien perlu tidur tengkurap. Kalau dirasa berat, bisa diawali dengan tidur miring dahulu.

"Kemudian dilanjutkan dengan tengkurap. Terapi ini untuk mengaktifkan paru bagaian belakang dan juga untuk drainase cairan yang ada di dalam paru-paru."

"Terapi ini sangat membantu pemulihan fungsi paru pasca covid-19," kata Christijogo.

Seorang pasien, Sugeng sempat bertanya bila bepergian pasca isolasi mandiri.

"Semua pasien yang sudah sembuh akan mendapat berkas berkas rekam medik, keterangan masa tambahan isolasi, surat keterangan sembuh, dan surat rujukan ke Puskesmas peserta hasil swab terakhir," papar Chrisna Anam.

Surat keterangan dari RS yang ditandatangani oleh DPJP sudah cukup untuk menjadi surat pass perjalanan bagi pasien.

Berita Terkini