Lindra tak menanggapi banyak atas pujian dan sanjungan warganet.
Dia hanya tersenyum dan meminta doa agar nanti saat menjalankan tugas sebagai Bupati bisa amanah.
"Doanya saja semoga bisa melayani masyarakat Tuban, terima kasih atas dukungan yang diberikan selama ini. Terkait hitung cepat kita tunggu pengumuman resmi dari KPU saja," katanya sambil tersenyum, Sabtu (12/12/2020)
Namun yang perlu diketahui warganet berdasarkan data yang dihimpun SURYA.CO.ID,, ternyata Lindra merupakan politikus muda yang masih melajang.
Anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Ali Hasan (alm) dan mantan Bupati Tuban dua periode, Haeny Relawati Rini Widyastuti itu lahir di Surabaya, 15 April 1992.
Lindra merupakan mantan anggota DPRD Jatim, dia mengundurkan diri untuk mengikuti kontestasi Pilkada Tuban 2020.
Ia menempuh pendidikan di SD Kebonsari 2 1998-2004, SMP Negeri 1 2004-2007, SMA Taruna Nusantara, Magelang 2007-2010.
Kemudian mengambil jurusan ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) tahun 2010-2011, lalu transfer ke Universitas Airlangga (Unair) dan lulus 2014.
Politikus muda itu mewarisi darah politik dari ibunya sebagai politisi Golkar, yang kini sebagai anggota DPR-RI komisi VII.
Berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan internal Partai Demokrat yang merupakan partai pengusung Lindra-Riyadi.
Cabup-cawabup nomor 1, Khozanah Hidayati-Muhammad Anwar mendapatkan 24 persen, pasangan nomor 2 Aditya Halindra Faridzky-Riyadi meraih 60 persen.
Kemudian, pasangan nomor urut 3 Setiajit-Armaya Mangkunegara mendapat 16 persen.
Sekadar diketahui, paslon nomor 1, Khozanah Hidayati-Muhammad Anwar diusung PKB dengan perolehan 16 kursi, lalu NasDem dengan dua kursi dan Hanura satu kursi merapat sebagai partai pendukung. Kemudian Partai Gelora, Perindo dan PSI juga merapat.