SURYA.co.id | GRESIK – Pemerintah Kabupaten Gresik menargetkan penurunan penyebaran coconavirus disease 2019 (Covid-19) hingga akhir tahun ini tidak sampai puluhan orang terpapar, Rabu (28/10/2020). Hal itu disebabkan atas kesadaran masyarakat dalam mentaati protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
Sikap optimis Bupati Gresik Sambari Halim Radianto ini karena selama ini tren penyebaran covid-19 di Kabupaten Gresik terus menurun selama beberapa hari ini. Sehingga, ditargetkan sampai akhir ini 2020 ini jumlah masyarakat yang terpapar covid -19 kurang dari 10 orang.
Bupati Sambari juga menyebutkan data penyebaran covid -19 di Kabupaten Gresik pada hari kemarin yaitu total kasus konfrim sebanyak 3.568 orang. Rinciannya, pasien konfrim sembuh 3.199 orang, dirawat 146 orang dan meninggal dunia sebanyak 223 orang. Sehingga Gresik memasuki dari zona oranye ke zona kuning.
“Dari evaluasi posisi zona, alhamdulillah pagi ini saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh tenaga kesehatan dan masyarakat Gresik atas kerjasamanya yang baik,” kata Sambari, didampingi Kepala Dinas Kesehatan drg. Syaifudin Ghozali dan asisten Bupati Tursilowanto Hariyogi di Kantor Pemkab Gresik.
Sambari juga melihat tren penyebaran covid-19 pekan hari ini yang mulai menurun di bawah 10 orang. Sehingga sampai akhir tahun 2020 ditargetkan tidak terjadi lonjakan yang signifikan.
“Kami minta kepada tenaga kesehatan, melalui Dinas Kesehatan bahwa target bulan Desember 2020 ini yang terpapar itu kurang dari 10 orang. Ini target. Kalau kita lihat tren pekan ini stabil, saya pastikan bahwa bulan Desember nanti kurang dari 10 orang yang dirawat,” imbuhnya.
Dari perubahan zona oranye ke zona kuning, Sambari tetap memohon kepada masyarakat Gresik untuk tetap mentaati protokol kesehatan. Yaitu memakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan memakai sabun. Dan masyarakat Gresik diharuskan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), sehingga tidak sampai muncul klaster baru penyebaran covid-19. Termasuk dalam masa libur panjang ini.
“Kami berharap perubahan zona oranye menjadi kuning ini tidak menjadikan masyarakat euforia dan terlena. Bahwa covid ini masih ada di sekitar kita. Jadi, masalah disiplin prokol kesehatan harus tetap dilakukan yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan air mengalir,” katanya.