SURYA.co.id | GRESIK - Pendistribusian Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) masih ditemukan sejumlah kendala. Korbannya adalah masyarakat kurang mampu berstatus Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Seperti di Kecamatan Sidayu, temuan baru adalah proses penggesekan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dilaksanakan di balai desa setempat pada pagi hari.
Agen dari bank penyalur datang ke balai desa dengan membawa mesin EDC serta beberapa paket sembako dan pembagiannya, siang hari.
"Agennya berasal dari desa Sedagaran, Sidayu Kadang kala supliernya juga ikut," ucap Kepala Desa Raci Tengah Mahrus.
Dikatakan Mahrus, bantuan sembako bulan ini, kualitasnya lebih baik dari tiga bulan sebelumnya.
Beras yang diterima warga cukup bagus dibanding bulan kemarin. Apalagi bulan sebelum-sebelumnya.
"Beras kemarin ada kutunya, saya dapat keluhan dari warga, sudah saya sampaikan ke suplier malah diprotes suplier," kata Mahrus.
Saat itu pihaknya meminta agar kualitas beras yang akan diterima oleh KPM ini lebih bagus.
"Kalau banyak kutunya apa keluarga mereka mau makan ?" Tanya dia.
Pantauan di lapangan, saat proses pengambilan bantuan, tidak jarang mereka harus memilih komoditi terlebih dahulu.
Meski sudah disiapkan, ibu-ibu ini memilih terong atau bahan lainnya yang menurut mereka lebih bagus.
Mahrus mengatakan, jika bisa diberi pilihan, para warganya pun sangat berharap mendapat kualitas terbaik.
"Tidak dapat lauk tidak apa-apa asal berasnya bagus. Orang masak beras kualitas bagus terus makan sama krupuk masih mau makan. Kalau berasnya jelek bagaimana ?" Paparnya.
Disinggung mengenai jumlah paketan yang didrop oleh suplier selama ini diterima di balai desa apakah sesuai dengan harga Rp 200 ribu.
"Wallahu A'lam (Allah Maha Tahu). Semua akan di catat," tutupnya.
Total KPM didesa tersebut berjumlah 143. Jumlah tersebut diperluas dari 115 KPM, saat pandemi Covid-19 melanda sejak Maret lalu.
"Hari ini saja ada kasus saldo kosong lagi, jumlahnya lima orang. Bulan kemarin ada dua," tuturnya.
Ada salah satu warga hanya bisa duduk di bangku sambil melihat tetangganya mengambil BPNT berupa, beras, telur, kacang hijau, terong, timun, jeruk.
Sudah dua bulan ini dia datang ke balai desa sebagai penonton saja. Padahal kartu miliknya ini tidak pernah digunakan selain untuk mengambil BPNT. Bulan ini, dia kembali gigit jari.
"Saya ini tidak mampu, hanya pembantu. Saya jalan kaki kesini tapi tidak dapat. Katanya kartu saya rusak," terang wanita berkerudung merah ini.
Mahrus menimpali, jika melihat seperti ini, pihaknya memberikan bantuan sebagai gantinya.
"Untung masih ada sisa dari bantuan pihak Polres Gresik juga ada mie. KPM juga berkenan, sambil mengurus perbaikan kartu," terangnya.
Sementara itu pendistribusian BPNT di Desa Asempapak, Sidayu urung terlaksana hari ini.
"Berasnya belum datang, kartu juga belum digesek," kata Kepala Desa Asempapak, Qodir.