SMP 24 Cerme Gresik Nekat ke Bali

Sanksi SMP 24 Cerme Gresik Study Tour ke Bali saat Wabah Virus Corona, Tak Boleh Langsung Pulang

Penulis: Willy Abraham
Editor: Musahadah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sanksi SMP 24 Cerme yang Nekat Study Tour saat Wabah Virus Corona, Tak Boleh Pulang ke Rumah Dulu

Bupati meminta agar sekolah harus dikosongkan. Tidak ada kegiatan apapun. Proses belajar tidak lagi di sekolah selama dua pekan.

"OSIS atau apa tidak ada kegiatan," kata dia.

Kemudian, selama libur guru-guru harus aktif untuk memonitor memantau anak didiknya. Harus ada komunikasi dengan anak-anak didik.

Bupati juga memerintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan yang juga hadir pada apel tersebut, agar melarang siswa di Gresik berkegiatan di luar sekolah atau study wisata.

Sekadar informasi, Bupati Sambari baru memberikan keterangan terkait libur sekolah karena belum menerima surat resmi. Sehingga keputusan libur sekolah baru disampaikan hari ini.

Sementara itu, kebijakan pemkab Gresik, para ASN dilarang melaksanakan kegiatan-kegiatan diluar tanpa izin.

"Semua harus izin, boleh atau tidak, tidak boleh berangkat sendiri," pungkasnya. 

SD Muhammadiyah 2 Gresik Mengawali

SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik saat minum jamu bersama. (foto:Dokumentasi SD Muhammadiyah 2 GKB)

SD Muhammadiyah 2 Gresik Kota Baru (GKB) Gresik ternyata sudah meliburkan siswanya mulai Senin (16/3/2020) atau sebelum ada pengumuman dari pemkab.

Berdasarkan surat dengan nomor 325/IV.A/SDM.2/J/2020 Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) peserta didik SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik diliburkan pada tanggal 16 sampai 21 Maret 2020.

Kemudian, pemenuhan materi belajar akan dilakukan melalui metode daring atau melalui tugas terstruktur atau sejenisnya sesuai informasi dari wali kelas yang bersangkutan.

Terakhir, guru dan karyawan SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik tetap masuk seperti biasa.

Kepala sekolah SD Muhammadiyah 2 GKB, M Nor Qomari mengatakan kebijakan meliburkan sejalan dengan kebijakan pimpinan pusat hingga pimpinan wilayah sesuai tertera di surat.

"Kebijakan ini dianggap sangat penting sebagai upaya preventif sekolah agar siswa melakukan " Karantina mandiri" sehingga diharapkan siswa terhindar berpotensi tertular virus convid-19," ujarnya kepada Surya, Minggu (15/3/2020).

Pihaknya menyadari dengan meliburkan dan membatasi agar siswa beraktivitas di rumah agak menyiksa siswa. Namun dengan kegiatan ini sekolah meyakini akan semakin mempererar hubungan orang tua dengan anak.

Halaman
123

Berita Terkini