Bahkan setelah Anda menemukan seseorang yang berpotensi atau yang mau mendonorkan sumsum tulangnya, dia harus terlebih dulu melewati serangkaian pemeriksaan kesehatan.
Ini bertujuan untuk memastikan apakah kriteria sumsum tulangnya sudah sama seperti sampel sumsum Anda sebagai penerima donor.
Pengecekan dua sampel sumsum tulang ini pun juga tidak mudah. Anda harus melakukan tes darah lengkap hingga pemeriksaan DNA
Calon pendonor juga harus memastikan mereka memenuhi setiap syarat donor sumsum tulang yang sudah ditentukan.
Terlebih lagi, semua pemeriksaan ini membutuhkan biaya yang tidak murah.
Di Indonesia sendiri sebenarnya masih sangat sedikit institusi kesehatan yang menyediakan fasilitas ini.
Hal inilah yang semakin mempersulit orang-orang untuk mencari donor sumsum tulang yang tepat.
Jika dipaksakan untuk menerima sumsum tulang belakang yang tidak cocok, ini akan menimbulkan risiko masalah lainnya yang dapat membahayakan kondisi pasien.
Misalnya, meski Anda bisa saja memakai donor dari orangtua, hal ini dapat membuat sistem imun terganggu karena donor tidak sepenuhnya sesuai.
Pada akhirnya, tubuh akan mengeluarkan respon penolakan dan bisa memperlambat proses pemulihan Anda.
Donor sumsum tulang yang tidak tepat bahkan bisa memperburuk kondisi penyakit, hingga menimbulkan infeksi dan gangguan fungsi tubuh lain.
Apabila donor sumsum tulang belakang Anda gagal, sel kanker tidak akan sepenuhnya dimusnahkan.
Anda akan tetap harus menjalani kemoterapi atau radioterapi sebagai penyempurna pengobatan.
Maka itu, donor sumsum tulang haruslah dilakukan dengan tepat dan benar. Jika Anda memang ingin melakukannya, sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter.
Sebelumnya, kabar soal pendonor sumsum tulang belakang untuk Ani Yudhoyono ini terungkap dari cuitan sahabat SBY, yakni Amal Alghozali di akun pribadinya @amal_alghozali pada (4/3/2019) lalu.