All England 2019

Rahasia dan Kunci Sukses Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Juarai All England 2019

Editor: Fatkhul Alami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rahsia dan Kunci Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Juarai All England 2019. Ini merupakan gelar kedua bagi Ahsan/Hendra di All England.

SURYA.co.id | Apresiasi luar biasa patut diberikan kepada Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang sukses menjuarai badminton All England Open 2019 di sektor ganda putra, Minggu (10/3/2019) malam.

Pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sukses memenangkan partai final All England Open  2019 saat melawan wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik melalui pertarungan tiga gim,  dengan skor 11-21, 21-14, 21-12.

Keberhasil Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menjuarai All England Open 2019 diraih dengan perjuangan berliku dan dramatis. 

Setelah kekalahan juara bertahan, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di babak pertama, Indonesia menaruh harapan kepada kiprah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Dalam perjalannya, Indonesia kembali diuji dengan cedera yang dialami Hendra di babak semifinal serta Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang gagal menciptakan All Indonesian final.

 Ternyata hasilnya diluar dugaan, pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil menembus partai puncak turnemen bulutangkis tertua dunia.

Dalam kondisi yang tidak seratus persen, Ahsan/Hendra mampu menepis keraguan publik akan performa mereka di final. Sejak laga semifinal, Hendra dalam kondisi cedera betis. Tapi mampu melangkah ke final.

Di gim pertama, Hendra/Ahsan memang tak tampil meyakinkan, mereka terus di bawah tekanan lawan.

Namun usai kebangkitan di gim kedua, Ahsan/Hendra semakin tak terbendung. Chia/Soh justru sebaliknya, mereka tak dapat menguasai keadaan dan antiklimaks setelah interval game ketiga.

Ahsan/Hendra pun membeber rahasia dan kunci dirinya bisa menjuarai All England Open 2019. 

"Saya fokus ke pertandingan hari ini, sebisa mungkin nggak mikirin kaki saya. Sakitnya masih terasa, tapi lebih baik dari kemarin. Motivasinya harus tinggi, ini partai final dan di All England, kami nggak mau kalah begitu saja," aku Hendra membeber kesuksesannya usai pertandingan dikutip SURYA.co.id dari laman resmi PBSI.

 "Kunci kemenangannnya adalah fight, tetap semangat dan menjalankan strategi dengan pengalaman kami. Dalam keadaan tertekan, kami tetap tenang. Kalaupun kalah kami harus beri perlawanan, harus bisa semaksimal mungkin, dan alhamudlilah kami bisa melalui itu," sambung Ahsan.

Sukses menjauarai All England ini merupakan ulangan keberhasilan Hendra/Ahsan di All England. Pada tahun 2014, mereka juga meraih gelar All England.

"Bedanya gelar 2014 dengan yang sekarang bedanya di umur. Dulu muda, sekarang belum terlalu tua, ha ha. Sekarang pemain muda banyak yang kuat-kuat. Kami hanya bisa fokus, bisa gunakan pengalaman, itu berguna," uucap Ahsan.

"Sama dengan Ahsan, yang 2014 dan ini bedanya di umur. Pasti ada rasa spesial, ini turnamen paling tua, bergengsi, senang bisa juara di sini lagi," beber Hendra.

Halaman
12

Berita Terkini