Pilpres 2019

5 Fakta Istilah 'Unicorn' yang Muncul dalam Debat Capres Jokowi & Prabowo hingga Trending di Twitter

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

fakta-fakta Istilah 'Unicorn' yang Muncul dalam Debat Capres Jokowi & Prabowo

SURYA.co.id - Istilah 'Unicorn' menjadi trending usai Debat kedua Capres 2019, Minggu (17/2/2019), masih banyak warganet yang bertanya-tanya, Unicorn itu apa?

Hal itu terjadi saat Calon Presiden (Capres) 01, Joko Widodo (Jokowi) bertanya kepada Capres 02 Prabowo Subianto soal kebijakan untuk pengembangan unicorn Indonesia.

"Infrastruktur apa yang akan bapak bangun untuk dukung pengembangan unicorn-unicorn di Indonesia?" tanya Jokowi kepada Prabowo dalam debat.

Prabowo Subianto pun terkesan bingung dan menanyakan balik apa yang dimaksud dengan unicorn

"Yang bapak maksud unicorn? unicorn? apa yang online-online itu?" ujar Prabowo

Berikut 5 fakta tentang istilah 'unicorn' yang muncul dalam Debat Capres 2019 dan bikin Prabowo Subianto bingung

1. Menjadi trending di Twitter

Berawal dari momen itu, kata "unicorn" menjadi trending di twitter.

Banyak warganet bercuit soal unicorn mulai dari yang serius hingga yang kocak.

Pantas Devano Danendra Bisa Dekati Brisia Jodie, Ternyata Seperti ini Kedekatan Keluarga Iis Dahlia

Reaksi Prabowo Saat Kepemilikan Lahannya di Kaltim & Aceh Diungkit, Jokowi Sempat Terdiam 5 Detik

Pabrik Uang Calon Suami Femmy Permatasari Pengusaha Tajir yang Beri Cincin Berlian Mirip Lady Diana

Unicorn Trending di Twitter Usai Prabowo Terkesan Bingung Ditanya Jokowi, Ini Penjelasan & Usahanya

2. Arti Kata 'Unicorn'

Mungkin masih banyak yang bertanya-tanya, apa itu unicorn?

Mengutip Kompas.com dalam artikel 'Dikhawatirkan Prabowo Bikin Dana Lari ke Luar Negeri, Apa Itu Unicorn?', unicorn adalah sebutan bagi start-up alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas 1 miliar dollar AS atau setara Rp 13,5 triliun (kurs Rp 13.500 per dollar AS).

Di Indonesia hingga saat ini setidaknya terdapat 4 unicorn, yaitu Go-Jek, Tokopedia, Travelok dan Bukalapak.

Jumlah unicorn Indonesia tersebut termasuk banyak dibanding negara-negara di Asia Tenggara.

3. Penyebab Unicorn Muncul di indonesia

Mengapa banyak unicorn itu muncul di Indonesia?

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kenapa Unicorn Muncul di Indonesia?', ekonom Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko bercerita beberapa waktu lalu saat dirinya bertemu dengan Dubes Singapura.

Dalam pertemuan itu ada diskusi, mengapa unicorn-unicorn muncul dari Indonesia.

"Salah satu yang muncul itu, satu itu karena di sini (Indonesia) tidak ada aturannya. Karena tidak ada aturannya orang jadi berkreasi semaksimal mungkin," ucap dia dalam FGD BTPN di Bali, pekan lalu.

Selain itu sebut Prasetyantoko, munculnya unicorn tersebut karena adanya kesempatan yang besar di Indonesia.

"Yang kedua opportunity (kesempatan) itu ada di sini" ujarnya.

4. Diambil Alih Investor Asing

Saat menjadi unicorn, perusahaan-perusahaan itu ternyata banyak diambi alih oleh investor asing.

Prasetyantoko menilai hal tersebut bukanlah suatu masalah, tetapi merupakan paradoks yang alamiah.

"Karena opportunity di sini, sehingga ruang untuk berkembang itu ada di sini. Tetapi begitu dia muncul jadi unicorn, asing yang ambil, take over. Bagi saya ini alamiah untuk pasar indonesia. Karena di sini ada oppurtunity, begitu dia mau naik harus ada injeksi asing," paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur BTPN Anika Faisal menyebut, Indonesia merupakan pasar yang sangat besar dan mempunyai potensi yang sangat bagus.

"Sehingga apapun bisa berkembang, istilahnya tanahnya subur banget ditanami apapun tumbuh, potensi apapun tumbuh," ucapnya.

Mengenai modal asing yang masuk ke unicorn, Anika menyebutkan hal itu disebabkan karena kapasitas membangun modal di Indonesia memang masih belum bisa diharapkan.

"Sehingga bila mengharapkan pengumpulan modal dari dalam negeri itu yang sulit, itu lah mengapa datang dari asing," katanya.

Mengenai modal asing tersebut, Anika mengatakan bahwa hal itu tidak perlu dikhawatirkan, selama Indonesia mendapatkan manfaat dari modal tersebut.

"Karena kan orang bawa uang ke Indonesia untuk kebaikan Indonesia kenapa tidak? Yang penting apakah memberikan kemanfaatan enggak? Nah kalau memberikan manfaat, seperti bayar pajak, memberikan pekerjaan bagi orang Indonesia, uangnya itu di Indonesia, di-invest dan reinvest kenapa enggak?" papar dia.

5. Muncul Istilah Lain

Selain kata 'Unicorn', beberapa istilah juga muncul dalam debat presiden 2019 yang berlangsung lebih kurang 2,5 jam itu

Dalam debat capres 2019 itu, muncul istilah jaringan Backbone dan Era 4.0

Dikutip dari laman Technopedia, sederhananya jaringan backbone adalah saluran transmisi data berkecepatan sangat tinggi, yang menyediakan fasilitas jaringan untuk penyedia layanan internet.

Internet backbone merupakan koneksi data terbesar di internet. Dia membutuhkan koneksi bandwidth dan server/router berkecepatan tinggi.

Jaringan backbone umumnya dimiliki oleh institusi komersil, pendidikan, pemerintah, dan militer.

Kedua calon presiden juga sempat menyinggung istilah era 4.0.

Panelis pun sempat menanyakan tentang apa upaya yang akan dilakukan menghadapi 4.0.

Istilah era 4.0 dikenal juga dengan istilah era revolusi industri 4.0.

Menurut penjelasan dari laman Universitas Gadjah Mada, era revolusi industri 4.0 merupakan tahapan revolusi industri keempat.

Revolusi industri pertama ditandai dengan ditemukannya mesin uap.

Revolusi industri kedua, berhubungan dengan listrik.

Revolusi industri ketiga, berkaitan dengan komputerisasi.

Revolusi industri 4.0 ditandai dengan mulai berkembang pesatnya teknologi informasi, muncul pula istilah artificial intelligent, robotika, dan internet of thinks.

Ledakan Dekat Nobar Debat Pilpres Jokowi-Prabowo

Rekaman video detik-detik ledakan di dekat acara nobar debat Pilpres 2019 terekam kamera pengintai (CCTV).

Suara ledakan terdengar di area Parkir Timur Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (17/2/2019) sekitar pukul 20.15 WIB.

Diketahui di GBK sedang digelar nonton bareng (nobar) debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Dikutip dari siaran langsung Facebook Tribunnews.com, seorang relawan yang berada di lokasi kejadian membeberkan kronologi ledakan yang menggegerkan relawan yang hadir.

"Awalnya saya lagi joget-joget tiba-tiba di pinggir saya kira ban meletus, tahunya ya saya enggak tahu apa yang meletus, saya kaget kuping saya sampai budek," terang saksi yang belum diketahui namanya itu, Minggu (17/2/2019).

Menurut keterangan saksi tersebut, ada seseorang yang berada di lokasi kejadian yang menanyakan partai apa yang sedang berkumpul ke lokasi nonton bareng itu.

"Ada yang nanya ini partai apa ya saya teriak saya bilang enggak tahu partai apa gitu," ungkapnya.

Terkait siapa sosok yang bertanya itu, saksi menyebutkan bahwa dirinya tidak mengetahui identitasnya.

"Sebelum kejadian ada yang nanya, tapi orangnya saya enggak ngeh, kayaknya jalan kaki," terangnya.

Saat ledakan tersebut terjadi, ia juga menuturkan bahwa melihat sebuah asap yang mengepul.

"Iya saya melihat asap lumayan banyak asapnya," terangnya menambahkan.

"(setelah bertanya) Iya dia kayak melempar gitu, saya enggak tahu orangnya siapa saya enggak tahu," katanya.

Setelah ledakan tersebut, ia juga mengungkapkan bahwa melihat asap putih yang mengepul.

Ia juga mencium sebuah bau menyengat akibat ledakan itu.

"Asapnya putih, saya enggak ngeh saya enggak tahu saya lagi joget-joget, ada saya mencium bau."

"Sekali doang meleduknya satu kali doang tapi kayak orang menggelegar gitu, saya kan langsung kaget," katanya menambahkan.

Setelah ledakan tersebut, saksi yang juga berada di lokasi kejadian mengungkapkan bahwa seperti dilempar dengan pasir.

"Rasanya itu iya gitu kayak dilempar oleh pasir, gitu doang sudah," lanjutnya.

Tak lama, menurut saksi tersebut ledakan hanya berlangsung sebentar.

"Sebentar saja (ledakannya) sebentar," terangnya.

Sampai dengan saat ini belum ada keterangan pasti dari pihak terkait soal ledakan keras tersebut.

Setelah ledakan tersebut, kegiatan nonton bareng debat pilpres kedua juga masih terus berlangsung sesuai dengan rencana.

Mobil rusak

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Kawasan Gelora Bung Karno (PPKGBK) Winarto menyebut, satu unit mobil rusak akibat ledakanyang terjadi Parkir Timur Senayan, pada Minggu (17/2/2019) malam.

"Ada satu mobil saja yang rusak, kaca belakangnya pecah," kata Winarto, kepada Kompas.com, Minggu malam.

Mobil yang rusak yakni satu unit Toyota Fortuner berwarna putih. Tidak diketahui persis kronologi ledakan dan pemilik mobil.

"Ledakannya di pinggir jalan kok," ujar Winarto.

Winarto memastikan, ledakan bukan berasal dari genset seperti dugaan yang beredar di media sosial. Ia enggan menyampaikan lebih lanjut soal asal-usul ledakan.

"Saya tidak bisa memberi informasi, nanti polisi yang akan memberi keterangan," kata Winarto.

Ia memastikan, tidak ada korban akibat ledakan ini. Polisi masih melakukan pengamanan di lokasi.

"Nobar masih jalan tapi sebagian banyak yang pergi," kata Winarto.

Suara ledakan keras terdengar di Parkir Timur area Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, sesaat setelah debat kedua calon presiden dimulai di Hotel Sultan, Minggu (17/2/2019).

Area Parkir Timur Stadion Gelora Bung Karno diketahui merupakan area nonton bareng pendukung kedua pasangan calon presiden.

Suara ledakan itu terdengar sangat keras hingga membuat kaget para pendukung masing-masing paslon yang sedang menonton debat kedua.

Suara ledakan itu terdengar berasal dari tengah-tengah lokasi nobar kedua paslon yang dipisah.

Nobar pendukung paslon nomor urut 01 berada di Parkir Timur sisi utara sedangkan nobar pendukung paslon nomor urut 02 berada di Parkir Timur sisi selatan.

Tim Gegana Polri pun langsung diterjunkan menggunakam sepeda motor untuk mengecek asal suara ledakan tersebut. Sejumlah polisi juga menginstruksikan warga dan para pendukung untuk menjauh dari titik suara ledakan itu.

Bukan bom

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan, pihaknya sementara menyatakan suara ledakan keras yang terdengar di area Nonton Bareng (Nobar) debat kedua Calon Presiden (Capres) di Parkir Timur Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat merupakan suara petasan.

Hal itu dikatakan Gatot berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan pihak kepolisian di titik suara ledakan itu terdengar.

"Kita sudah olah TKP, lalu kita lakukan pengamanan TKP dengan uji bom. Sementara yang kita temui itu suara ledakan petasan," kata Gatot di lokasi, Minggu (17/2/2019).

Pantauan Kompas.com (grup Surya.co.id) pada pukul 20.15 WIB, suara ledakan itu terdengar sangat keras hingga membuat kaget para pendukung masing-masing Paslon yang sedang menonton debat kedua.

Jawaban Ashanty Ditanya Pilih Jokowi atau Prabowo, Dua Anaknya Punya Pilihan Beda

Video Kedekatan Angela Lee & Billy Syahputra yang Membuatnya Dituding Merebut Pacar Hilda Vitria

Bukan Banting Motor, Kini Viral di Whatsapp (WA) Pria Nekat Pukuli Polisi Gara-gara Tak Mau Ditilang

Tes Kepribadian - Letak Tahi Lalat Tunjukkan Sifat Asli Seseorang, Bisa Ungkap Kesuksesan Juga

 

Berita Terkini