Luka Cakaran Kucing Ternyata Bisa Mengakibatkan Infeksi, Inilah Gejala & Langkah Pertolongan Pertama

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

SURYA.co.id - Luka akibat cakaran kucing ternyata bisa berbahaya bagi kesehatan.

Mungkin luka cakaran kucing ini hanya akan merasa sakit sementara dan mungkin tidak terlalu memikirkannya, karena terlihat sepele dan tidak berbahaya

Namun, sebenarnya luka cakaran kucing bisa menimbulkan penyakit.

Luka cakaran kucing atau gigitan kucing bisa menimbulkan penyakit yang dikenal dengan nama cat scratch fever.

Penyakit akibat luka cakaran kucing ini bisa menimbulkan komplikasi yang cukup serius

Cat scratch fever atau disebut juga dengan cat scratch disease (CSD) adalah infeksi bakteri akibat digigit atau dicakar kucing, seperti dilansir dari laman Hellosehat

Dokter Hewan Pradika Pet Shop, Nimas Ayu Pertiwi, mengecek kesehatan seekor kucing Anggora yang dititipkan pelanggannya selama Lebaran, Kamis (14/6/2018). (ist/tribunjatim.com/pradhitya fauzi)

Baca: Pendaftaran CPNS 2018: Update Jumlah Formasi CPNS 2018 di Daerah Jawa Timur, Jateng, Jabar & Bali

Baca: Eza Gionino & Meiza Aulia Akan Gelar Resepsi Pernikahannya dengan Konsep yang Beda, Ada Dance Juga

Penyakit ini disebabkan oleh gigitan atau cakaran kucing yang telah terinfeksi bakteri Bartonella henselae.

Bahkan infeksi bakteri ini bisa berasal dari gigitan anak kucing.

Selain itu, infeksi bakteri dari kucing ini bisa dibawa oleh kutu dan menyebar ke manusia melalui cakaran atau gigitan. Penyakit ini tidak bisa ditularkan dari manusia ke manusia.

Cat scratch fever dapat mengakibatkan komplikasi serius seperti gangguan fungsi jantung dan kerusakan otak ketika tidak ditangani.

Efek samping lainnya termasuk sakit kepala, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Sekedar informasi, kucing yang terinfeksi bakteri B. henselae umumnya tidak memperlihatkan gejala khusus atau menyebabkan kucing sakit, sehingga sukar untuk dideteksi

Apa saja gejala cat scratch fever pada manusia?

Gejala umum pada manusia yang mengalami cat scratch fever meliputi:

- benjolan atau lepuhan bekas tempat gigitan atau dicakar kucing 

- kelenjar getah bening yang membengkak di tempat gigitan atau dicakar kucing yang biasanya terjadi 1-3 minggu

- kelelahan

- sakit kepala

- demam ringan

- pegal-pegal

Gejala yang kurang umum meliputi:

- hilang nafsu makan

- berat badan menurun

- sakit tenggorokan

Gejala yang langka dapat dikaitkan dengan versi yang lebih parah dari penyakit ini. Gejala-gejala ini seperti:

- sakit punggung

- sakit perut

- nyeri sendi

- demam berkepanjangan

Benjolan atau lepuhan dapat terjadi pada kulit di lokasi luka yang terkena infeksi,  biasanya 3-10 hari setelah terpapar.

Gejala lain, seperti kelenjar getah bening yang membengkak, mungkin tidak terjadi selama beberapa hari atau minggu. 

Kelenjar getah bening yang membengkak biasanya terjadi antara satu dan tiga minggu.

ilustrasi (istimewa)

Baca: CPNS 2018 Surabaya & Kota Lainnya Akan Dibuka, Download Buku Petunjuk Pendaftaran Seleksi CPNS 2018

Baca: Aksi Isyana Sarasvati Saat Meniru Gerakan Bertarung Yoshi Sudarso, Malah Bikin Ernest Prakasa Ketawa

Baca: Kisah Seorang Ayah Tutup Hampir 600 Lubang di Jalanan India Gara-gara Nasib Tragis Menimpa Putranya

Untuk berjaga-jaga, ada baiknya anda melakukan tindak pencegahan saat terluka akibat cakaran kucing

Jika luka bekas cakaran hanya berupa sayatan kecil dan cenderung tidak dalam, maka biasanya hal tersebut tidak berbahaya dan Anda bisa melakukan pengobatan sendiri di rumah.

Berikut langkah-langkah yang harus segera Anda lakukan saat mendapat luka cakaran kucing:

- Bersihkan luka dengan air yang mengalir dan sabun. Biarkan air membasuh luka bekas gigitan selama beberapa menit untuk menghilangkan bakteri ataupun kotoran lainnya dari kuku kucing.

- Tekan luka bekas cakaran kucing dengan perlahan dan hati-hati supaya memudahkan kotoran atau bakteri keluar dari dalam kulit.

- Keringkan kulit Anda dengan menggunakan handuk halus.

- Segera sterilkan luka dengan menggunakan alkohol atau cairan antiseptik. Anda mungkin akan merasakan sedikit rasa perih atau sakit. Tahan rasa nyeri tersebut karena biasanya hanya sementara dan akan segera hilang.

- Oleskan krim antibiotik di area kulit yang dicakar kucing untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Anda dapat membeli krim antibiotik ini di apotek. Sebelum menggunakannya, perhatikan dengan saksama aturan pakai yang tertera pada kemasan.

- Biarkan luka goresan terkena udara segar sehingga Anda tidak perlu membalut area tersebut. Namun, penting bagi Anda untuk memastikan agar luka tetap bersih.

- Meski luka sayatan terbilang ringan, Anda tetap disarankan untuk segera mencari pertolongan medis apabila mencurigai kucing yang mencakar Anda terinfeksi rabies atau penyakit menular lainnya.

Sementara jika luka cakaran berupa luka yang dalam hingga kulit Anda robek parah dan mengeluarkan banyak darah, segera basuh luka dengan air yang mengalir dan hentikan perdarahan dengan cara menekan luka tersebut menggunakan kain bersih dan kering.

Setelah itu, segera bawa ke dokter untuk perawatan lebih lanjut. Anda mungkin membutuhkan beberapa jahitan dan obat antibiotik oral untuk mempercepat pemulihan.

Disamping itu, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan sebagai upaya pencegahan agar tidak dicakar kucing, di antaranya:

- Hindari memperlakukan kucing dengan kasar. Apalagi pada kucing peliharaan Anda sendiri. Memperlakukan kucing secara kasar dapat menyebabkan mereka jadi lebih agresif.

- Hindari bermain dengan kucing jika Anda merasa dalam kondisi kurang sehat.

- Buatlah area khusus kucing di rumah Anda sehingga ia tidak bebas berkeliaran di dalam rumah.

- Jika Anda sensitif terhadap cakaran kucing atau memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, Anda harus mempertimbangkan untuk mengadopsi kucing yang lebih tua sebagai hewan peliharaan daripada anak kucing. Pasalnya kebanyakan kucing lebih sering menggigit dan mencakar secara agresif pada usia 1 sampai 2 tahun.

- Gigitan atau cakaran kucing berisiko menularkan penyakit berbahaya seperti rabies dan tetanus. Maka sebagai upaya pencegahan penularan penyakit berbahaya tersebut ada baiknya kucing Anda divaksin.

- Pastikan kucing Anda selalu bersih dan terhindar dari kutu dengan rutin memandikannya dan membersihkan kandangnya.

- Rutin potong kuku kucing Anda dengan menggunakan gunting kuku biasa. Memotong kuku kucing minimal seminggu sekali dapat mengurangi risiko Anda mendapatkan luka dalam saat digigit kucing.

- Cuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah Anda bermain, membelai, atau menggendong kucing.

- Jika Anda memiliki luka terbuka, jangan biarkan kucing menjilat luka tersebut.

Berita Terkini