Menurutnya, orang-orang yang melakukan bully, tak sedikit dari mereka yang iri pada kesuksesan orang yang di-bully-nya.
Dan karena pernah dibully itulah Hotman Paris bisa membuktikan kalau bisa lebih sukses daripada orang yang membully.
Karena pengalaman sering dibully, Hotman didaulat mendukung film Aib.
Sebuah film yang mengampanyekan stop bullying.
“Tiap hari saya sering dibullying di medsos,” kata Hotman Paris.
Lelaki kelahiran Laguboti, Sumatera Utara, 20 Oktober 1959 itu membeberkan, bullying adalah penindasan secara psikis.
Istilah hukumnya kekerasan secara psikis, dan sudah diatur dalam UU No35/2014 Tentang Perlindungan Anak.
Khususnya di pasal 76c tentang kekerasan termasuk kekerasan fisik psikis.
“Secara hukumnya sudah ada, tapi untuk membuktikannya agak susah.
Kalau orang alami kekerasan fisik masih kelihatan luka langsung kelihatan dengan visum sudah ada bukti.
Tapi kalau kekerasan psikis sekarang, mungkin dua hari lagi stressnya berturut-turut,” bebernya.
Film Aib #Cyberbully disebutnya perlu ditonton dalam hal ini sebagai bahan edukasi.
Terutama untuk orang Indonesia yang paling jago bullying.
“Saya kasih contoh di sekolah internasional anak saya.
Saya perhatikan bagaimana orang bule mengomentari anaknya.