SURYA.co.id | SURABAYA – Kebiasaan mengolah biji manga menjadi obat diare yang pahit kerap dialami mahasiswa Jurusan Manajemen STIE Perbanas, Nia Anista (21).
Namun, karena rasanya yang pahit, konsumsi biji mangga biasa dilakukan warga Tulungagung ini mulai ditinggalkan.
Melihat hal ini Nia bersama temannya Tanza Dona Pertiwi (20) dan Ristria Rendrarini (20) berusaha berinovasi dengan biji mangga.
Ia mengubah sari biji manga yang pahit itu menjadi caramel dengan campuran gula.
Caranya campuran ini dididihkan hingga mengental dan mongering, lalu dihaluskan agar menjadi serbuk.
Komposisinya, 4 sendok makan sari biji mangga dan tiga sendok makan gula.
Serbuk tersebut diayak dan ditambahkan susu bubuk. Komposisinya, 2 sendok makan serbuk biji mangga dan 1 sendok makan susu.
Di sisi lain, daging buah mangga diiris tipis-tipis dan dikeringkan. Inilah yang menjadi bakal sereal.
”Bisa dijemur, bisa dioven hingga menjadi kepingan sereal. Sereal ini dicampur dengan serbuk biji mangga yang sudah dicampur susu. Hasilnya menjadi sereal manga,” urainya.
Menurutnya, untuk bisa membuat sereal yang ideal ini, ia dan teman-temannya telah mencoba resep berulang kali.
Apalagi saat membuat bubuk biji mangga, ia berkali-kali harus mencoba ulang resep karena kerap gagal.
"Karamelnya pernah gosong, pernah nggak jadi, jadi kami harus bikin ulang. Sebulan kami eksperimen," urainya.
Sereal mangga itu sudah dipasarkan kepada rekan-rekan dekatnya. Hasil penjualannya cukup lumayan.
Harganya juga ramah di kantong. Nia mengatakan, buah mangga yang digunakan adalah mangga arum manis.
”Mangga lain juga bisa, tapi arum manis baunya lebih terasa enak,” katanya.
Tanza menambahkan, untk bisa dipasarkan ia membuat kemasa sachet untuk sereal.
Dengan harga jual Rp 3.000 per sachet atau Rp 10.000 per 4 sachet. Untuk isian 4, menurutnya keuntungannya menca[ai Rp 6.000 sehingga sangat berpotensi untuk wirausaha warga Tulungagung yang memiiki komoditas manga.
“Daripada hanya dijual buahnya yang harganya saat panen murah. Ini akan kami usulkan untuk dijadikan program kreativitas mahasiswa pengabdian Masyarakat (PKMM),"ujarnya.
Tim ini juga berencana membeli oven untuk memperbanyak produksi, termasuk sedang mengurus izin di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Ide bisnis sereal mangga itu bermula dari kemenangan mereka pada Perbanas Entrepreneur Awards 2016.
Kemudian, Tanza dan rekan-rekannya mengembangkan bisnis berupa produk minuman sachet yang segar dan sehat.
”Selain untuk diare, kandungan pada sereal ini bisa untuk mengobati kanker, dan oksidan yang dapat menetralkan radikal bebas,” ujar Tanza.