Kapal Penyeberangan Bawean Terbakar
Kesaksian Penumpang Kapal Gili Iyang Gresik yang Terbakar : Hanya Bisa Menangis dan Berdoa
Ratusan penumpang yang ada di dalam kapal saat kejadian, sudah mengenakan life jacket warna oranye.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, GRESIK - Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Gili Iyang Gresik yang terbakar dan membawa 220 penumpang ini akhirnya kembali ke pelabuhan Gresik, Rabu (13/8/2025) malam.
Kebakaran terjadi di area cat deck. Kapal kembali ke Pelabuhan Gresik dengan dibantu dua kapal pandu, sekitar pukul 09.00 WIB.
Tidak ada korban jiwa maupun luka, serta kerusakan kendaraan. Hanya ada beberapa barang bawaan yang terbakar akibat insiden ini.
Ratusan penumpang yang ada di dalam kapal saat kejadian, sudah mengenakan life jacket warna oranye.
Baca juga: BREAKING NEWS KMP Gili Iyang Terbakar saat Menuju Pulau Bawean Gresik, Begini Kondisi Penumpangnya
Khawatir kejadian tak diinginkan terjadi. Salah satu penumpang Nur Zalva Itsnaini menceritakan detik-detik menegangkan insiden kebakaran.
Wanita asal Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Bawean, Gresik ini memang ingin pulang kampung. Perempuan 27 tahun itu, merasakan adanya insiden saat 1,5 jam kapal berlayar.
Dia bersama anaknya yang masih berusia 3 tahun berhasil dievakuasi turun ke bawah kapal saat tiba di pelabuhan Gresik.
Baca juga: PCNU Gresik-Bawean Resmikan Rumah Berkah Nusantara, Fasilitas Penginapan Warga Bawean yang Berobat
Diketahui api muncul di bagian bawah kapal, tempatbmuatan dan kendaraan sepeda motor.
Para penumpang yang berada di bagian atas kapal panik, setelah merasakan panas di kapal. Bahkan, beberapa penumpang yang tidur juga terbangun lantaran para penumpang langsung berteriak histeris.
“Saat kejadian saya juga tidur sama seperti penumpang lainnya dan kaget teriakan histeris kebakaran dari para penumpangnya. Begitu saya panik anak juga panik. Saat itu, juga kondisi di lantai dua, para penumpang berebutan pelampung. Saling tarik menarik mengambil pelampung karena merasa panik dan khawatir. Semuanya sudah mikir diri masing-masing,” papar Nur Zalva.
Baca juga: Kesulitan Ekonomi, Warga Bawean Gasak Tas Peziarah Wisata Religi Gresik Berisi Kalung Emas 20 Gram
Meski sudah menggunakan pelampung, para penumpang khawatir kapal tenggelam.
Pada saat itu para crew kapal beserta Nahkoda berusaha untuk menenangkan penumpang.
Sembari meminta pertolongan dan berkoordinasi dengan KSOP Kelas II Gresik, dan pihak terkait.
“Saya pasrah, hanya bisa menangis dan berdoa, sambil bawa anak di atas kapal. Sempat berpikir tidak akan selamat (tenggelam),” imbuhnya.
Hingga akhirnya ada informasi dari para penumpang dan crew kapal, bahwa api sudah dipadamkan.
Saat itu, juga kapal sedang berhenti dan berusaha meminta pertolongan.
Rendi salah satu penumpang kapal juga menceritakan insiden tidak mengenakkan tersebut.
Rendi tidak sendiri, dirinya bersama orang tua dan keluarga sangat panik, saat terjadi kebakaran. Semua penumpang panik.
“Saat kebakaran para penumpang sontak langsung ambil pelampung, untuk persiapan meloncat, trauma. Ada barang kasur juga ikut terbakar, mungkin diduga ada konsleting listrik,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik Capt Herbert EP Marpaung, mengatakan penyebab kebakaran dugaan sementara akibat konsleting listrik.
“Tidak ada korban jiwa, para penumpang langsung kami evakuasi dan dilakukan penanganan di terminal penumpang,” ucapnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.