Tim Peneliti Unesa Kembangkan Aplikasi Joko Tingkir, Peringatan Dini Tsunami Ramah Tunanetra

Tim FMIPA Universitas Negeri Surabaya (Unesa), mengembangkan aplikasi peringatan dini tsunami yang ramah bagi tunanetra bernama “Joko Tingkir”

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Sulvi Sofiana
APLIKASI ALARM TSUNAMI - Anggota tim peneliti, Muhammad Nurul Fahmi menunjukkan aplikasi peringatan dini tsunami yang ramah bagi tunanetra bernama “Joko Tingkir", Senin (11/8/2025). Aplikasi Joko Tingkir telah diuji bersama penyandang tunanetra, dan akan segera tersedia di Play Store. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Tim peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), mengembangkan aplikasi Android peringatan dini tsunami yang ramah bagi tunanetra bernama “Joko Tingkir”.

Riset ini, dilakukan oleh Madlazim Tjipto Prastowo dan Muhammad Nurul Fahmi. 

"Aplikasi dirancang sederhana dan inklusif, dengan tampilan visual berkontras tinggi untuk pengguna dengan sisa penglihatan, serta navigasi berbasis suara untuk tunanetra total," ungkap Madlazim yang juga ketua tim, Senin (11/8/2025).

Pengguna dapat mengakses status sistem, panduan penggunaan dan menerima informasi gempa serta potensi tsunami secara real time melalui notifikasi suara, getaran juga visual yang kompatibel dengan screen reader.

Selama ini, sirine tanda tsunami hanya bisa diketahui orang tanpa disabilitas. 

Namun, bagi disabilitas tentunya alarm tanda bencana alam tersebut tidak bisa dengan mudah diketahui.

Hal itulah yang menjadi alasan utama pembuatan aplikasi Joko Tingkir tersebut

“Aplikasi ini, merupakan pengembangan dari model sebelumnya yang belum mengakomodasi kebutuhan disabilitas. Sekarang, tunanetra bisa mendapatkan informasi bencana secara setara,” ujar Madlazim.

Data gempa diambil dari Federated Data Service Network Web Services (FDSNWS), yang menyajikan informasi lokasi episentrum, magnitudo, kedalaman hingga estimasi dampak tsunami. 

Jika potensi tsunami terdeteksi, sistem memberi peringatan melalui suara dan getaran. Namun, jika tidak, pengguna tetap menerima detail gempa.

Madlazim menambahkan, inovasi ini juga memuat fitur edukasi bencana yang inklusif. 

Aplikasi Joko Tingkir telah diuji bersama penyandang tunanetra, dan akan segera tersedia di Play Store.

Riset yang mendapat dukungan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG ) ini, juga lolos publikasi di jurnal internasional Eureka: Physics and Engineering (Q3) yang terbit November 2025. 

"Diharapkan, teknologi ini dapat menjembatani kesenjangan akses informasi bencana bagi kelompok rentan dan meningkatkan keselamatan mereka," pungkas Madlazim.

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved