Surabaya Hebat

5 Wisata Terpopuler di Surabaya untuk Itinerary Sehari, Cocok Jadi Panduan Liburan Singkat

Punya waktu sehari di Surabaya, mau ngapain saja? Yuk ikuti itinerary mengunjungi 5 destinasi di Kota Pahlawan.

|
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Pipit Maulidya
SURYA/HABIBUR ROHMAN
SUMUR JOBONG - Kawasan Peneleh Surabaya selain memiliki sejarah rumah kelahiran Presiden pertama RI Soekarno, kawasan ini juga terdapat sumur tua dari zaman kerajaan Majapahit. "Sumur Jobong", berada di Kampung Pandean Gg 1 Kel Peneleh Kec Genteng Surabaya dan merupakan bangunan cagar budaya yang ditemukan pada tahun 2018 memiliki bentuk, bahan dan ukuran mirip dengan jobong-jobong di kawasan Trowulan Mojokerto dan diduga berasal dari masa yang sama, yaitu masa Majapahit. (file foto: 5/7/2024) 

Surya.co.id - Bingung punya waktu sehari di Surabaya, mau ngapain saja? Yuk ikuti itinerary mengunjungi 5 destinasi di Kota Pahlawan.

Menurut Wakil 1 Ning Surabaya Deninta Vasthy Berliani ada banyak destinasi wisata di Kota Surabaya yang wajib dikunjungi.

Sebagai duta wisata Kota Surabaya, ia merekomendasikan lokasi yang memiliki berbagai spot wisata. Sehingga memberikan variasi tempat liburan di kota ini.

“Kadang masih ada yang bingung aku ke Surabaya mau liburan kemana ta? Mau ke tempat wisata apa ya? Sebenarnya ada banyak dan punya daya tarik masing-masing, sekarang rekomendasinya pergi ke satu tempat tapi bisa eksplore banyak spot wisata,” ujar Deninta Vasthy Berliani kepada SURYA.co.id, Jumat (8/8/2025).

Baca juga: 8 Landmark dan Ikon Budaya Kota Surabaya, Daya Tarik Wisata Ibu Kota Jawa Timur

Kampung Peneleh

Pertama untuk mengawali pagi hari, bisa mengunjungi wisata sejarah Kampung Peneleh. Di tempat itu terdapat Masjid Jami’ Peneleh, Sumur Jobong yakni peninggalan era Majapahit yang ditemukan di gang sempit, kini dikembangkan sebagai objek wisata sejarah.

Lalu Rumah H.O.S. Tjokroaminoto tempat tokoh pergerakan nasional tinggal dan tempat kosan Bung Karno serta tokoh pergerakan lainnya. Rumah Kelahiran Bung Karno dan Langgar Dukur Kayu (1893): Tempat ngaji Bung Karno saat kecil. Ada kompleks pemakaman bersejarah, yaitu Makam Belanda (De Begraafplaats Peneleh Soerabaja).

“Jadi menurut saya unik ya, bahwa di Surabaya ada peninggalan Majapahit yang belum banyak orang tahu. Bisa berkunjung ke satu area tapi juga banyak spot,” ujar Deninta Vasthy Berliani.

Kota Lama

Perempuan berusia 19 tahun itu juga merekomendasikan Kawasan Kota Lama. Destinasi wajib yang menurutnya tak habis untuk di-explore. Bisa dinikmati siang, sore maupun malam hari.

Kota Lama Surabaya adalah kawasan tua yang menyimpan jejak sejarah perkembangan kota dari masa kolonial Belanda, perdagangan maritim, hingga pergerakan kemerdekaan.

Kalau dibayangkan, suasananya mirip “museumnya kota” — tapi hidup, karena bangunan-bangunan tua itu masih dipakai untuk perdagangan, perkantoran, dan aktivitas warga. Selain itu, ada kafe-kafe ‘hidden gem’ yang sayang untuk dilewatkan ketika mengeksplore Kota Lama Surabaya.

“Di Kota Lama sendiri kan ada empat zona.

Dalam satu destinasi itu kita sudah bisa langsung mengunjungi zona yang berbeda. Ada zona Eropa, zona Pecinan, zona Arab, sama zona Melayu dan itu tempat bersejarah semua,” ujarnya.

Museum Pendidikan Kota Surabaya

Menjelang sore hari, bisa mengunjungi Museum Pendidikan Surabaya, yang memperlihatkan eksterior bangunan bernuansa Indische Empire serta suasana ruang dalam—dengan koleksi naskah dan artefak pendidikan.

Museum ini terletak di Jl. Genteng Kali No. 10, Surabaya, berada dalam kawasan Taman Ekspresi. Buka mulai pukul 08.00 hingga 21.00 WIB, harga tiket Rp5.000 saja. Berdasarkan informasi tiket wisata Surabaya, destinasi ini tutup setiap hari senin.

“Dari sejarah, Gedungnya itu dulu bangunan Sekolah Taman Siswa. Ada ratusan koleksi terkait pendidikan dan perkembangannya,” ucap Deninta, sapaan akrabnya.

Mangrove Surabaya

Selain wisata sejarah, pilihan lain adalah hutan mangrove yang juga memiliki daya tarik alam di Kota Surabaya. Fasilitas menarik untuk umum mempermudah pengunjung untuk eksplore kawasan tersebut.

Terdapat Boardwalk Trail: Jalur kayu/bambu sepanjang sekitar 630 m, ideal untuk berjalan kaki, jogging, atau foto-foto estetik. Lalu, Dermaga Perahu yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk menyusuri sungai dengan perahu, menikmati ekosistem mangrove dari perspektif air.

“Destinasi lagi, kalau alam bisa ke Di situ tuh karena wisata alam yang juga bisa naik kapal juga. Itu eksperience-nya,” sebutnya.

Wisata Perahu Kalimas

Menyusuri Sungai Kalimas di Surabaya bisa jadi pengalaman wisata yang unik karena kamu akan melihat wajah kota dari perspektif air—melewati jembatan-jembatan tua, gedung bersejarah, dan kawasan kota lama yang ramai.

Ada dua jalur utama wisata susur Sungai Kalimas yaitu rute malam hari dan siang hari.

Deninta merekomendasikan untuk menikmati suasana Kalimas di rute malam hari. Titik naik dari Dermaga Taman Prestasi (Jl. Ketabang Kali, dekat Monumen Bambu Runcing).

Rute: Taman Prestasi ke Monkasel, lalu menuju Jembatan Merah dan kembali ke Taman Prestasi. Pemandangan: Lampu-lampu kota, gedung tua di sepanjang bantaran, suasana romantis di malam hari.

Tiket berkisar Rp5.000 hingga Rp10.000 per orang untuk susur perahu reguler. Pembelian tiket biasanya di loket dermaga langsung.

“Surabaya banyak wisatanya, tidak hanya sejarah saja. Mau alam, pantai, atau wisata susur sungai itu ada banyak pilihan,” tuturnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved