Warganet Geram Polisi Mesra Dengan Perampas Mobil, Polres Nganjuk Berdalih Bukan Anggotanya

Karena merasa ini tidak benar, korban kemudian mengajak mereka menyelesaikan kasus ini ke pihak kepolisian.

istimewa
DEBT COLLECTOR - Tangkapan layar video viral yang mempertontonkan seorang wanita beradu argumen dengan oknum debt collector di wilayah Kecamatan Wilangan Nganjuk, beberapa hari lalu. Mobil wanita itu hendak dirampas. 

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Beredarnya rekaman video di media sosial di mana seorang debt collector berakrab dengan polisi usai mencoba merampas mobil milik seorang wanita, sempat memicu kemarahan warganet.

Polres Nganjuk sampai buru-buru menegaskan bahwa tidak benar ada polisi bergurau dengan debt collector seperti di video itu. Sedangkan wanita pemilik mobil yang mencoba dirampas sudah melapor.

Video tersebut diunggah akun media sosial pribadi wanita yang berseteru dengan oknum debt collector, bernama @Widi Fitria Hakim II. 

Kasi Humas Polres Nganjuk, AKP Supriyanto mengatakan, video itu memperlihatkan banyak orang yang berpakaian bebas. Mereka duduk di teras mushala Al Ikhlas Polsek Wilangan. Tetapi ia membantah, di antara banyak orang itu ada personel Polsek Wilangan.

"Itu bukan anggota polisi namun para anggota debt collector. Ada sekitar lima sampai delapan orang. Pada saat itu, para anggota debt collector menunggu hasil klarifikasi yang dilaksanakan di Ruang Reskrim Polsek Wilangan," kata Supriyanto, Jumat (8/8/2025). 

Diberitakan sebelumnya, viral kelakuan oknum debt collector yang diduga hendak merampas mobil warga Bandung di daerah Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk.  Kejadian ini diketahui diunggah oleh akun sosial media Tiktok @Widi Fitria Hakim II.

Dalam video yang berdurasi 54 detik itu, nampak ada 3  pria bertubuh besar mencegat korban yang sedang singgah di masjid di Kabupaten Nganjuk.

Mereka hendak merampas mobil korban, dengan dalih kendaraan mengalami tunggakan.  “Saya memang mau tarik mobilmu,” ucap pria berbaju hitam dalam video itu.

Namun pemilik mobil membantah pernyataan oknum DC. Ia mengaku bahwa setiap bulan tak pernah menunggak pembayaran. “Ini kan sudah dibayar. Setiap bulan sudah dibayar,” ucap korban dalam video itu.

Karena merasa ini tidak benar, korban kemudian mengajak mereka menyelesaikan kasus ini ke pihak kepolisian.

Pihak debt collector dan korban kemudian sepakat datangi Polsek Wilangan. Hingga akhirnya ketika di Polsek Wilangan korban sempat meminta bantuan saudaranya, anggota TNI di Madiun.

Ketika anggota TNI tiba Polsek Wilangan, korban pun dilepas oleh pihak kepolisian. Namun anehnya menurut korban dari video yang diunggah, nampak oknum debt collector dan anggota Polsek Wilangan bercanda. 

Hal ini menimbulkan kecurigaan korban terkait kasus upaya perampasan mobil ini. “Masak iya polisi sama leasing gitu,” ucap korban.

Terakhir dalam caption videonya, korban mengingatkan untuk berhati-hati karena praktik yang dilakukan debt collector ini patut diduga adalah modus kejahatan. “Saya juga berharap gerombolan dalam video itu diamankan,” tulis korban dalam akun Tiktoknya.

Sementara usai video itu viral, warganet menggruduk akun sosmed Polsek Wilangan Nganjuk. Mereka menuntut agar Polsek Wilangan memberikan klarifikasi terkait video itu.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved