Penilaian Anggota DPR RI BHS Soal Kemacetan Parah Jelang Rute Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk
Anggota DPR RI, Bambang Haryo Soekartono menilai kemacetan parah yang terjadi jelang rute penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Anggota DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS) menilai kemacetan parah yang terjadi jelang rute penyeberangan Ketapang-Gilimanuk bukan karena kurangnya kapal.
Berbeda dengan klaim Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), BHS menilai dermaga di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, yang seharusnya ditambah.
"Penyeberangan yang terjadi di Ketapang-Gilimanuk itu sangat dipengaruhi oleh cuaca. Kenapa? Kondisi dermaga yang sangat darurat sekali," kata BHS ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (2/8/2025).
Pada pelayaran lintas Jawa-Bali (barat–timur), arus bisa melintang terhadap arah kapal, terutama saat musim tertentu. Banyak dipengaruhi angin musiman, pasang surut, dan bentuk topografi dasar laut, ini bisa menyebabkan arus melintang terhadap kapal yang menyeberang dari barat ke timur.
"Pada saat musim gelombang arus yang kuat, mereka tidak bisa beroperasi. Jadi kalau diberhentikan sementara, untuk menjaga keselamatan, kami rasa wajar. Lebih baik begitu daripada terjadi hal yang tidak diinginkan," ucapnya.
Di samping itu, BHS yang juga praktisi di transportasi laut tersebut memastikan, bahwa jumlah kapal yang melayani rute ini telah cukup. Angkanya, mencapai 2 kali lipat kapal yang beroperasi.
Sehingga, usulan penambahan kapal yang disampaikan Pemprov Jatim dianggap bukan solusi terbaik.
"Jumlah kapal yang ada di lintas tersebut, sebenarnya sudah ada dua kali lipat yang beroperasi. Namun, mereka kekurangan jumlah dermaga," ujar BHS.
"Sehingga, kebijakan pemprov untuk menambah jumlah kapal, saya rasa kurang tepat. Yang tepat adalah penambahan pasang dermaga," tutur BHS.
Saat ini, Pelabuhan Ketapang memiliki 7 dermaga (termasuk dermaga Movable Bridge/MB).
Menurut politisi Gerindra ini, pelabuhan tersebut idealnya memiliki 10 dermaga.
Satu dermaga bisa menampung minimal 4 unit kapal.
"Kalau dermaga ini ditambah, maka kapal yang berjumlah 58 unit bisa beroperasi. Sebab saat ini hanya 26 unit yang beroperasi. Kalau ditambah, maka sisanya bisa beroperasi. Sehingga tidak perlu menambah kapal lagi," jelasnya.
Selain lebih efektif, penambahan kapal juga lebih efisien dari sisi ekonomi.
"Penambahan dermaga jauh lebih murah. Satu pasang dermaga bisa menampung 4 unit kapal," BHS menuturkan pada acara Dharma Lautan Utama (DLU) Anugerah Mitra Usaha dan Pelanggan 2025 di Surabaya.
Bambang Haryo Soekartono (BHS)
DPR RI
Pelabuhan Ketapang
Dharma Lautan Utama (DLU)
PT DLU
Erwin H Poedjono
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa
SURYA.co.id
Surabaya
Pelatih Madura United Alfredo Vera Pantang Remehkan Bali United |
![]() |
---|
Sinergi DPRD, Kominfo, PRSSNI dan Kadin Jatim Dorong Peningkatan Literasi Digital UMKM |
![]() |
---|
Libatkan Pendidik di Opening Honda DBL with Kopi Good Day 2025, DBL Indonesia Tuai Pujian para Guru |
![]() |
---|
Demonstrasi di Depan Grahadi Surabaya Diwarnai Bentrok Polisi dan Massa Aksi |
![]() |
---|
Nasib 7 Anggota Brimob Terduga Penabrak Driver Ojol Affan Kurniawan, Terbukti Langgar Kode Etik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.