Berita Viral
Bantah Rismon Sianipar Soal Pengakuan Kasmudjo Dosen Jokowi, Prof Koentjoro: Dia Under Pressure
Sosok Kasmudjo sebagai dosen pembimbing akademik Jokowi terus menjadi senjata Rismon Sianipar untuk meragukan ijazah sang Presiden ke-7 RI.
SURYA.co.id - Sosok Kasmudjo sebagai dosen pembimbing akademik Joko Widodo (Jokowi) terus menjadi senjata Rismon Sianipar untuk meragukan ijazah sang Presiden ke-7 RI.
Seperti saat Rismon Sianipar berhadapan dengan mantan Ketua Dewan Guru Besar UGM Prof Koentjoro di acara Rosi Kompas TV pada Kamis (31/7/2025).
Rismon kembali meragukan Kasmudjo sebagai dosen pembimbing Jokowi.
Rismon mengklaim bahwa awalnya semua publik menyimpulkan bahwa Kasmudjo adalah dosen pembimbing skripsi Jokowi, setelah pertemuan keduanya beberapa tahun silam.
"Ternyata 8 tahun kemudian dikoreksi pak jokowi sendiri menjadi dosen pembimbing akademis. Dan kemarin reuni dikoreksi lagi, hanya menjadi dosen pembimbing," ungkap Rismon.
Baca juga: 2 Sosok yang Sebut Jokowi Diuntungkan dari Kasus Ijazah Palsu, Eks Presiden Balas: Ya Buat lah Gaduh
Menanggapi hal ini Prof Koentjoro menegaskan bahwa yang menjadi pembimbing skripsi Jokowi adalah Achmad Sumitro.
"Saya kenal baik pak Mitro (Achmad Sumitro). Pak Mitro itu ahli kayu lapis, dia lulusan Amerika.
Demikian glamour di fakultasnya," katanya.
Dengan sosok Sumitro itu lah, Koentjoro menduga Jokowi tidak berani berhadapan langsung dengan Soemitro.
"Dia melalui pak Kasmudjo. Karena pak Kasmudjo pembimbing akademiknya," katanya.
Tak mau kalah, Rismon balik menanyakan ke Koentjoro apakah dia menanyakan hal itu langsung ke Kasmudjo.
"Saya ke sana. Jawaban dari pak Kasmudjo, bahwa tidak ada perannya, pembimbing skripsi atau pembimbing akademik. Siapa sebenarnya dosen pembimbing akademik jokowi?," seru Rismon.
Koentjoro kembali bertanya, apakah Rismon ketika menanyakan hal itu kondisi Kasmudjo dalam situasi rileks atau dalam tekanan (under pressure).
"Kalau seorang peneliti yang baik, itu membina raport dan sebagainya. Apakah itu terpenuhi data itu.
"Bisa jadi itu under pressure. Dia ditanya dalam kondisi under pressure, dia sudah pikun, usainya sudah 75 tahun. Ada rasa takut, bagaimana dia self defend," katanya.
Kasmudjo dengan nada tinggi lalu mempertanyakan lagi tudingan Rismon.
"Anda sering menuding Pak Jokowi berbohong. Tapi mungkin gak, pada saat itu pak kasmudjo berbohong agar tidak ada pertanyaan lagi. Karena tekanan yang ada di situ," tukasnya.
Sebelumnya, Jokowi Jokowi menyebut nama Achmad Sumitro saat ditanya penyidik Polda Metro Jaya tentang siapa dosen pembimbing skripsinya saat kuliah di Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada (UGM), Jogjakarta pada Rabu (27/7/2025).
Dalam pemeriksaan tersebut, Jokowi juga mendapat pertanyaan terkait jabatan Kasmudjo saat dia kuliah.
"Yang kedua mengenai pak Insinyur Kasmudjo saya sampaikan bahwa beliau adalah dosen pembimbing saya dan memang dosen pembimbing saya. Tapi untuk dosen pembimbing skripsi memang bukan pak Kasmudjo tapi Prof Dr Ir Ahmad Sumitro. Ini untuk lebih memperjelas saja," kata dia saat ditemui seusai diperiksa pada Rabu (23/7/2025).
Menurut Jokowi pernyataannya ini untuk lebih memperjelas fakta.
Baca juga: Buntut Ijazah Jokowi Disita, Bisakah Polisi Tunjukkan ke Publik? Aryanto Sutadi: Tak Perlu Nurut Itu
"Proses hukum kita hormati dan terus akan kita ikuti," tegasnya.
Lalu, siapa sebenarnya Prof Achmad Sumitro?
Dilihat dari web Universitas Gadjah Mada, dia bernama lengkap Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro Purwodipoero.
Sumitro merupakan Guru Besar Emeruti Fakultas Kehutanan UGM.
Prof Sumitro meninggal dunia pada 21 Septermber 2009 di RSUP Sardjito, Yogyakarta.
Ia meninggal dunia pada usia 74 tahun.
Jenazahnya dimakamkan di makam keluarga besar UGM, Sawitsari.
Ia meninggalkan seorang istri, Djudju Djumaelah dan sembilan anak.
Dalam karirnya Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro Purwodipoero pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Kehutanan UGM periode 1978-1979, 1980-1981, 1988-1991 dan 1991-1994.
Dipermasalahkan Roy Suryo
Sebelumnya, nama Achmad Sumitro diperbincangkan karena tertulis di skripsi Jokowi.
Dalam skripsinya, Jokowi mencatatkan Achmad Sumitro sebagai dosen pembimbing.
Pakar Telematika Roy Suryo menemukan kejanggalan pada bagian nama Achmad Sumitro.
Roy meyakini bahwa ejaan nama Achmad Sumitro di skripsi tersebut adalah salah.
"Kesalahan mulai muncul, nama Achmad Sumitro," kata Roy saat menjadi narasumber di Indonesia Lawyers Club.
Dalam skripsi dituliskan Sumitro menggunakan O dan E sampai dibaca menjadi U.
Menurut Roy, penulisan Sumitro yang benar yakni dengan huruf U.
Selain itu tanda tangan Profesor Dr. Ir. Achmad Soemitro di skripsi Jokowi kata Roy Suryo adalah salah.
Roy meyakini tanda tangan tersebut tak sesuai artinya.
"Putrinya juga tertawa melihat tanda tangan itu," kata Roy.
Nama Achmad Sumitro kembali disoal Roy di halaman ucapan terimakasih.
Dalam halaman ini tertulis gelar Sumitro adalah doktor.
Sedangkan pada bagian tanda tangan sebelumnya sudah Profesor.
"Ucapan terimakasih ini ketika manual mesin ketik. Di depan profesor, di sini masih doktor, artinya ini duluan dan kertasnya lebih kuning," kata Roy Suryo.
Roy mengatakan masa jabatan Dekan Fakultas Kehutanan yang sempat diemban Achmad Sumitro tiba-tiba diedit oleh UGM.
Proses pengeditan itu, kata Roy, dilakukan pada 2022, 13 tahun setelah Achmad Sumitro meninggal dunia.
Dalam pengubahan itu, tertulis Achmad Sumitro tidak menjabat Dekan Fakultas Kehutanan UGM berturut-turut, yaitu dari 1970-1988.
Namun, sempat ada pergantian yang dijabat oleh Prof. Soenardi Prawirohatmodjo.
"Tiba-tiba 13 tahun setelah Prof. Achmad Sumitro wafat kalau nggak salah tahun 2009, itu kemudian diubah menjadi ralat Dekan Fakultas Kehutanan Pak Achmad Sumitro itu dari 1970 sekian sampai 1980 sekian, kemudian ada Pak Nardi ini masuk, kemudian ganti lagi (Dekan Fakultas Kehutanan UGM) dengan Pak Achmad Sumitro lagi," tuturnya.
Terkait pengubahan nama Dekan Fakultas Kehutanan tersebut, Roy menuduh UGM melakukannya demi 'membantu' Jokowi menghadapi laporan tuduhan ijazah palsu.
Tudingan dari Roy ini berdasarkan pengubahan nama Dekan Fakultas Kehutanan oleh UGM saat polemik kasus ijazah Jokowi mulai mencuat.
"Yang jelas (UGM) mengubah itu (nama Dekan Fakultas Kehutanan) setelah ribut-ribut ijazah (Jokowi) ini," tandas Roy.
ijazah Jokowi
Kasmudjo
Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Prof Koentjoro
Rismon Sianipar
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Tabiat 4 Penculik Bos Bank Plat Merah Terungkap, Baru 2 Bulan Tinggal Bareng di Rumah Sengketa |
![]() |
---|
Nasib Wamenaker Immanuel Ebenezer Tersangka Kasus Pemerasan, Diancam Pasal 12, Ini 3 Perannya |
![]() |
---|
Rekam Jejak Nafa Urbach yang Dikritik Habis-habisan Imbas Dukung Tunjangan Rumah DPR Rp 50 Juta |
![]() |
---|
Sosok 10 Tersangka Kasus Korupsi Pengurusan Sertifikat K3 Selain Wamenaker Immanuel Ebenezer |
![]() |
---|
Alasan KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer Tersangka Korupsi, Diduga Terima Suap Rp 3 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.