Berita Viral

Dimana Ibu Bayi 11 Bulan yang Tinggal Bersama Yusuf di Kolong Jembatan? Ada Fakta Mengejutkan

Akhmad Yusuf Afandi (32), warga Desa Seketi, Mojoagung, Jombang yang tinggal di kolong jembatan frontage Gedangan, Sidoarjo ditangkap polisi.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Koalse Kompas.com dan SURYA.co.id
YUSUF DITANGKAP POLISI - Kapolsek Mojoagung Kompol Yogas (kiri) dan Akhmad Yusuf Afandi (kanan). Kompol Yusuf mengungkap jejak kelam Yusuf pernah ditangkap polisi. Kini ditangkap lagi. 

SURYA.CO.ID - Akhmad Yusuf Afandi (32), warga Desa Seketi, Mojoagung, Jombang yang tinggal di kolong jembatan frontage Gedangan, Sidoarjo ditangkap polisi.

Sementara bayi 11 bulan yang dulu bersamanya, kini berada di dinas sosial (dinsos).

Saat pertama kali diwawancarai konten kreator Najib spbu, Yusuf mengaku istrinya sekaligus ibu dari bayi tersebut telah meninggal dunia.

Informasi terbaru yang diperoleh melalui akun YouTube Najib spbu mengungkap fakta yang berbeda dari pengakuan awal Yusuf.

Ternyata, ibu dari bayi 11 bulan itu masih hidup.

Najib spbu mendapatkan informasi dari warga sekitar, bahwa ibu bayi tersebut sempat terlihat pergi membawa tas.

Namun, keberadaan ibu bayi tersebut saat ini tidak diketahui.

Cerita Meninggal Dunia

Yusuf mulanya mengaku mengenal istrinya pada 2019. Mereka menikah pada 2023 setelah mendapat restu.

Pasangan muda ini tinggal di kos sederhana di Buduran, Sidoarjo.

Yusuf sempat bekerja di tempat cuci motor, sementara istrinya membantu warga sekitar

Kehidupan mereka penuh perjuangan. Mereka sempat merantau ke Cirebon dan Bandung, menjadi pemulung, dan akhirnya menetap di kolong jembatan karena keterbatasan ekonomi.

Pada Juli 2024, bayi perempuan bernama Zafa lahir. Meski hidup di bawah jembatan, mereka tetap berusaha memberikan kasih sayang terbaik.

Namun, dua bulan kemudian, istri Yusuf wafat.

Yusuf mengantar jenazah istrinya ke kampung halaman di Bangsalsari, Jember, lalu kembali ke kolong jembatan bersama Zafa.

Terima Donasi Uang Barang dan Rumah Baru Tapi Tak Amanah

Menurut penuturan Najib, setelah mengumpulkan sejumlah fakta dari orang terdekat, terungkap bahwa Yusuf tidak amanah.

"Y ini orang yang hanya memikirkan gimana caranya mendapatkan uang untuk memenuhi keinginannya," ujar Najib, tanpa berani berspekulasi lebih jauh motif di baliknya.

Ia membeberkan, barang-barang milik bayi Z yang dikirim oleh donatur, seperti ponsel yang difasilitasinya untuk komunikasi, kini sudah raib.

Tak hanya itu, isi rumah bantuan pun ludes. Diketahui, Yusuf dan bayinya 11 bulan mendapatkan rumah baru.

"Isi rumah seperti magicom, sanyo, dll juga sudah habis dijual semua," terang Najib. 

Ketika tak ada lagi yang bisa dijual di rumahnya, aksi Yusuf melebar. Ia bahkan nekat menjual sepeda motor milik bibi dari kakak iparnya.

"Saat ini sudah tidak mungkin berani pulang ke rumahnya karena hal tersebut," kata Najib.

Menggelapkan Sepeda Motor dan HP

Kepala Desa Seketi, Aries Firmansyah, menjelaskan bahwa Yusuf terpaksa dilaporkan ke polisi oleh kerabatnya, Munir, atas dugaan kasus penggelapan motor dan ponsel.

Kasus ini bermula ketika Yusuf meminjam motor Munir, Rabu (9/7/2025) petang. 

Ia kemudian pergi bersama bayinya, Z (11 bulan), meninggalkan rumah merupakan bantuan asosiasi pengembang properti Real Estate Indonesia (REI) Jatim, di Dusun Seketi, Desa Seketi, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Namun, setelah dua hari, Yusuf tak kunjung mengembalikan motor.

Munir dan Aries, petugas gabungan dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Babinsa mencarinya hingga ke Sidoarjo.

Yusuf dan Z ditemukan berada di lantai dua ruko percetakan di wilayah Sawotratap, Gedangan, Sidoarjo.

“Jadi pas ketemu itu ditanyakan ke mana sepeda motornya, katanya dipinjam sama temannya,” ungkap Aries, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com. 

Menurut Aries, Yusuf menyampaikan bahwa temannya akan mengembalikan motor yang dipinjam keesokan harinya.

Selain menanyakan soal keberadaan motor, rombongan dari Desa Seketi, termasuk kakak kandungnya, Naziatul Lailiah, juga merayu Yusuf untuk membawa Z pulang lebih dulu.

Setelah perundingan panjang, Yusuf akhirnya menyerahkan Z kepada Naziatul untuk dibawa pulang.

Rombongan dari Desa Seketi pun pulang.

Sementara Yusuf dan Munir menunggu hingga motor kembali di sebuah warung.

“Hari itu anaknya yang masih bayi dibawa pulang oleh kakaknya. Kalau sekarang, dirawat di Dinas Sosial Kabupaten Jombang,” kata Aries.

Namun, pada Sabtu (12/7/2025) pagi, Yusuf menghilang dan ponsel yang dibawa Munir juga turut raib.

Dari hasil rekaman CCTV minimarket di dekat warung tersebut, terekam aksi Yusuf mengambil ponsel Munir.

Setelah tidak menemukan Yusuf, Munir pulang ke rumah dan selang beberapa hari melaporkan Yusuf ke polisi.

“Akhirnya dilaporkan ke polisi karena perkara itu (dugaan penggelapan). Untuk saat ini, sepertinya masih proses dan belum ada kabar baru dari yang melaporkan,” kata Aries.

Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas, membenarkan adanya laporan tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penanganan.

“Laporannya sudah ditindaklanjuti. Saat ini terlapor dalam penyelidikan untuk mencari keberadaannya,” kata Yogas kepada Kompas.com, Jumat.

Untuk melacak keberadaan Yusuf, pihaknya bekerja sama dengan Satreskrim Polres Sidoarjo.

“Dan kami juga sudah berkoordinasi dengan jajaran reskrim Polres Sidoarjo, karena keberadaannya di wilayah Sidoarjo,” ujar Yogas.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved