Penutupan Jalur Gumitir

Truk Pertamina Hambat Pasokan BBM, Driver Ojol di Jember Harus Batalkan Orderan Karena Antre di SPBU

Saiful menjelaskan, truk Pertamina tiba di SPBU Jalan Ahmad Yani pada pukul 12.45 WIB dengan membawa 24.000 liter Pertalite.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
surya/imam nahwawi (imamNahwawi)
ANTRE BBM - Salah seorang driver ojek online terjebak antrean panjang menuju SPBU Jalan Ahmad Yani Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Minggu (27/7/2025). Ia harus membatalkan dua orderan gara-gara antre BBM. 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Penutupan jalur Gumitir untuk perbaikan jalan benar-benar memukul sektor ekonomi lokal. Selain memperlambat pasokan BBM dari Pertamina, penutupan jalur Jember-Banyuwangi itu juga memicu kelangkaan BBM dan merugikan pelaku jasa transportasi.

Banyak pemilik kendaraan rela antre belasan jam di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), bahkan sampai stok BBM habis. Padahal mereka berupaya mendapatkan bahan bakar supaya kendaraannya bisa beroperasi.

Kondisi seperti itu juga dirasakan Danar Yunus, seorang driver ojek online (ojol). Ia mengaku sudah satu jam lebih mengantre di SPBU Jalan Ahmad Yani Jember, Minggu (27/7/2025).

Pria berjaket ojol warna hijau ini mengikuti antrean BBM di SPBU tersebut sejak pukul 11.45 WIB di Jalan Gatot Subroto, tepat di depan Gedung TP-PKK Jember

Terik matahari tidak menyurutkan semangatnya untuk mendapatkan Pertalite. Selangkah demi selangkah pria mendorong sepeda motornya ke depan sesuai urutan antrean menuju lokasi SPBU di Jalan Ahmad Yani.

Pantauan di lapangan hingga pukul 13.00 WIB, driver ojol asal Kecamatan Puger tersebut belum bisa mendekat di lokasi SPBU, sebab antrean kendaraan sangat panjang.

"Saya sudah 100 meter lebih berjalan kaki (mendorong sepeda motor) ini, untuk mengantre BBM," ujar Danar kepada SURYA.

Menurutnya, kelangkaan BBM membuat pekerjaan para ojol terhambat, sebab waktu mereka habis untuk mengantre di SPBU sehingga banyak orderan tidak terkover.

"Biasanya sudah dapat orderan, tetapi gara-gara antre BBM mau gimana lagi. Sebetulnya orderan ramai, tetapi BBM-nya susah," kata Danar.

Danar mengaku sudah membatalkan dua orderan penumpang selama antre BBM ini. Sebab sepeda motornya kehabisan bahan bakar dan tidak bisa beroperasi.

"Dan driver lain juga banyak yang antre BBM juga. Otomatis jumlah driver ojol yang online juga berkurang, apalagi lokasi pengambilannya jauh, jadi harus terpaksa dicancel," tuturnya.

Dana mengaku saat kendaraannya masih ada sisa bensin, sempat mencoba mampir di SPBU lain namun kondisinya juga ramai dan antre. 

"Jadi saya lewati, cuma siang ini karena bensin motor sudah habis, mau tidak mau harus diisi meski harus antre," ungkap Danar.

Danar mengaku tersiksa dengan kelangkaan BBM ini, karena pendapatannya berkurang akibat kondisi tersebut. "Gimana ya, sangat tersiksa dengan kelangkaan ini. Mungkin butuh 2 jam lagi bisa dapat BBM," paparnya.

Terlihat antrean kendaraan yang melakukan pengisian di SPBU Jalan Ahmad Yani Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates tersebut sangat panjang hampir 300 meter. Rata-rata antrean pengisian BBM tersebut didominasi pengendara roda dua.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved