Gelar Forum Multistakeholder, PLN UID Jatim Ajak Pemangku Kepentingan Komitmen Menuju Madura Terang

PT PLN Grup Jawa Timur menggelar Forum Multistakeholder Madura di Pamekasan.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
PLN UID Jatim
LEBIH TERANG - General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir (tengah) bersama perwakilan dari empat Pemkab yang ada di Pulau Madura, dalam kegiatan Forum Multistakeholder Madura di Pamekasan. Kegiatan ini sebagai upaya memperkuat sinergi antara PLN dan berbagai pemangku kepentingan di wilayah Pulau Madura, dengan mengusung tema 'Sinergi Satu Energi, Menuju Madura Lebih Terang dan Sejahtera'. 

SURYA.co.id | SURABAYA – PT PLN Grup Jawa Timur menggelar Forum Multistakeholder Madura di Pamekasan.

Hal ini dilakukan sebagai upaya memperkuat sinergi antara PLN dan berbagai pemangku kepentingan di wilayah Pulau Madura.

Forum ini mengusung tema 'Sinergi Satu Energi, Menuju Madura Lebih Terang dan Sejahtera', yang menjadi momentum penting dalam mempercepat pemerataan energi dan pembangunan berkelanjutan di Madura.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk pejabat daerah, legislatif, kepala kejaksaan negeri , komandan kodim , pejabat polres dan tokoh agama dan masyarakat dari empat Kabupaten di Madura, yang semua sepakat untuk menjadikan energi sebagai pendorong utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Madura.

General Manager PLN UID Jatim, Ahmad Mustaqir, menjelaskan bahwa Madura merupakan bagian integral dari sistem kelistrikan Jawa Timur-Bali.

"Dengan daya mampu pembangkit sebesar 10.277 MW dan beban puncak sebesar 6.875 MW, sistem kelistrikan ini memiliki cadangan daya hingga 2.261 MW, menunjukkan kesiapan PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik yang tumbuh seiring perkembangan ekonomi dan industri,” kata Ahmad, Sabtu (26/7/2025).

Adapun Madura saat ini disuplai oleh 6 Gardu Induk dengan total kapasitas trafo mencapai 600 MVA, dan cadangan daya sebesar 259 MVA atau sekitar 45 persen.

Jaringan distribusi yang tersebar di seluruh Madura meliputi 4.330 kilometer jaringan tegangan menengah dan 8.522 kilometer jaringan tegangan rendah, serta lebih dari 5.000 unit trafo distribusi.

"Dengan daya mampu sistem kelistrikan sebesar 10.277 MW dan cadangan daya 2.261 MW, PLN siap mendukung kebutuhan listrik yang terus berkembang di Madura seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan sektor industri," jelas Ahmad.

Sistem kelistrikan di Madura saat ini telah didukung oleh 6 Gardu Induk dengan kapasitas trafo 600 MVA, serta jaringan distribusi yang mencakup 4.330 kilometer jaringan tegangan menengah dan 8.522 kilometer jaringan tegangan rendah.

Dalam rangka mendukung kebutuhan energi di masa depan, PLN telah menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, yang mencakup pembangunan beberapa proyek infrastruktur kelistrikan strategis.

Proyek-proyek tersebut di antaranya, pembangunan Gardu Induk Tanjung Bumi dan Batumarmar (target 2029), PLTS Guluk-Guluk (50 MWp, COD 2027), PLTMG Sumenep (30 MW, COD 2026), dan PLTB tersebar (100 MW, COD 2027).

Selain itu, PLN juga memastikan ketersediaan energi hingga pulau-pulau terluar di Madura, termasuk Bawean, Kangean, Gili Raja, dan lainnya.

Beberapa pembangkit listrik berbasis PLTD, PLTS, dan PLTMG telah beroperasi di pulau-pulau ini, dengan total 3 desa yang masih dalam proses penyelesaian elektrifikasi yang dijadwalkan untuk 2026.

Dukungan PLN terhadap kawasan industri di Madura juga semakin menguat dengan proyeksi kebutuhan daya yang mencapai 130 MVA pada 2026, seiring dengan berkembangnya industri perkapalan, industri garam, serta sektor pertanian.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved