Proses Kedatangan Internasional akan Semakin Sederhana Berkat All Indonesia

Pemerintah akan segera melaksanakan sistem deklarasi penumpang internasional terintegrasi, All Indonesia.

Foto Istimewa Imigrasi
TEROBOSAN IMIGRASI - Kick off uji coba All Indonesia telah dilaksanakan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang dengan dihadiri Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto dan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono. Terobosan ini nantinya diharapkan akan semakin memudahkan wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Indonesia. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemerintah akan segera melaksanakan sistem deklarasi penumpang internasional terintegrasi, All Indonesia.

Diharapkan, sistem baru tersebut dapat memudahkan masyarakat luar negeri, khususnya wisatawan, ketika datang ke Indonesia.

Saat ini, sistem tersebut telah masuk dalam tahap uji coba. Setelah resmi digunakan, sistem ini menyederhanakan dan menyatukan pelaporan kedatangan penumpang yang tiba dari luar negeri dari yang sebelumnya dilakukan secara terpisah. 

Sehingga, bidang keimigrasian, bea dan cukai, kesehatan, hingga karantina dapat dilakukan melalui All Indonesia.

Baca juga: Para Dokter RSUD Sidoarjo Jadi Superhero, Dirutnya Jadi Doctor Strange

Hal ini akan meringkas proses administrasi tersebut sehingga penumpang dapat melintas lebih cepat setelah mendarat di Indonesia.

Kick off uji coba All Indonesia telah dilaksanakan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto dan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono hadir secara langsung.

"All Indonesia adalah upaya untuk menghadirkan efisiensi waktu, sistem ini tentu lebih cepat dibanding [sistem deklarasi penumpang] yang berlaku saat ini. Pengisian formulir pada All Indonesia dapat dilakukan sejak tiga hari sebelum kedatangan di Indonesia, setiap kali pengisian membutuhkan waktu sekitar 2,5 menit,” jelas Menko Agus.

Melalui uji coba tersebut, Pemerintah masih akan menyempurnakan pengoperasian All Indonesia.

Harapannya, saat pengoperasian nanti akan berjalan sempurna dan tidak ada masalah. 

"Kami siap menerima masukan dari masyarakat, secara bertahap kami juga akan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada publik," kata Menko Agus.

Pemerintah Indonesia berupaya menyuguhkan pelayanan publik yang baik, menyenangkan, dan efisien bagi penumpang penerbangan internasional saat tiba di Indonesia.

Dengan demikian, pengalaman tersebut dapat semakin menarik wisatawan dan investor
mancanegara untuk datang. 

Jawa Timur sebagai salah satu pintu gerbang internasional turut memiliki kepentingan dalam mendukung program tersebut.

 Mengingat, selama 2024, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Jatim melalui pintu masuk Juanda mencapai 322.045 kunjungan dan pada 2025 telah mencapai 115.180 kunjungan (hingga Mei).

Agus menegaskan, pihaknya bersama stakeholders terkait terus memperkuat pelayanan di sektor transportasi.

“Experience datang ke Indonesia itu harus terasa “mudah”, namun bukan berarti menggampangkan, karena kita mementingkan national security. [Sistem yang digunakan] harus aman betul,” tegasnya.

Senada dengan pernyataan tersebut, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto menyatakan bahwa pihaknya memastikan sistem All Indonesia beroperasi dengan keamanan yang terjamin.

Sistem tersebut telah melalui uji eksploitasi celah keamanan oleh ITSA BSSNdan pihak eksternal, stress test untuk menguji pembebanan traffic, hingga penggunaan teknologi Sclron untuk mencegah kloning aplikasi.

Masa uji coba sistem All Indonesia akan berlangsung hingga peluncuran resminya yang
direncanakan terlaksana pada pertengahan Agustus 2025.

"Kita siapkan sistem back up datanya. Nanti kita akan gunakan Data Center Indonesia, kapasitasnya juga akan kita perbesar,” katanya.

Pemerintah bermitra dengan maskapai nasional, Garuda Indonesia, untuk pelaksanaan uji coba.

Agus menyebut, untuk sementara waktu hanya WNI penumpang penerbangan internasional Garuda Indonesia yang diimbau untuk menggunakan All Indonesia.

Setelah resmi diluncurkan, sistem tersebut akan digunakan oleh seluruh penumpang penerbangan internasional.

All Indonesia akan tersedia dalam versi berbasis website (web-based) di laman https://allindonesia.imigrasi.go.id/ dan aplikasi mobile.

"Kami mengapresiasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Kesehatan dan Badan Karantina Indonesia yang berkenan berkolaborasi dengan kami dalam penyelenggaraan sistem All Indonesia. Kami berharap peningkatan layanan publik ini dapat mendukung posisi Indonesia sebagai destinasi wisata dan investasi dunia,” ujarnya. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved