Nasib Anak Yusuf, Pria Mojokerto yang Dipolisikan Imbas Tudingan Tak Amanah usai Terima Donasi

SURYA.CO.ID - Beginilah nasib bayi Z, anak dari Akhmad Yusuf Afandi (32), pria asal Mojokerto, Jawa Timur, yang viral karena tinggal di kolong jembatan. 

Yusuf dan bayi Z pertama kali tinggal di kolong jembatan frontage Gedangan, Kabupaten Sidoarjo.

Keduanya kemudian mendapat bantuan berkat unggahan video konten kreator bernama Ainun Najib, atau yang akrab disapa Najib SPBU. 

Hidup mereka pun perlahan berubah lebih baik. 

Bahkan, Yusuf dan bayi Z mendapat bantuan rumah asosiasi pengembang properti Real Estate Indonesia (REI) Jatim, di Dusun Seketi, Desa Seketi, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. 

Sayangnya, Yusuf menyalahgunakan kebaikan para donatur.

Ia justru menjual perabotan yang diberikan para donatur. 

Baca juga: Jokowi Ungkap Obrolannya dengan Presiden Prabowo, Termasuk Bahas Kasus Ijazah Palsu?

Selain itu, dia juga meninggalkan rumah tersebut dan kembali ke jalanan sembari membawa bayi Z.

"Kekhawatiran saya sesuai kronologis yang saya sampaikan di depan adalah Yusuf ini orang yang hanya memikirkan gimana caranya memdapatkan uang untuk memenuhi keinginannya (entah apa saya masih belum berani berspekulasi lebih jauh), mulai dari menjual barang dek Z yg dikirim oleh donatur, hp yg saya fasilitasi untuk komunikasi juga sudah raib, isi rumah seperti magicom, sanyo, dll juga sudah habis dijual semua," terang Najib dalam unggahan di TikTok.

Terbaru, seorang kerabat, Munir, melaporkan Yusuf ke polisi atas dugaan kasus penggelapan.

Yusuf kabur setelah sebelumnya mengaku akan mengembalikan motor Munir yang dipinjam, Rabu (9/7/2025) petang. 

Baca juga: Hilangnya Ponsel Arya Daru Indikasi Ada Pihak Lain Terlibat, Kriminolog UGM Soroti CCTV dan Isi Tas

Ia juga terbukti membawa kabur ponsel milik Munir berdasarkan hasil rekaman CCTV.

Dirawat Dinsos

Sebelum kabur, Yusuf sempat bertemu Kepala Desa Seketi, Aries Firmansyah, beserta Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Babinsa.

Awalnya, pertemuan itu bertujuan untuk mencari tahu keberadaan motor milik Munir.