Berita Viral

Dulu Viral Tinggal di Kolong Jembatan dengan Bayi, Kini Yusuf Dilaporkan ke Polisi Kasus Penggelapan

Dulu Viral Tinggal di Kolong Jembatan dengan Bayi, Kini Yusuf Dilaporkan ke Polisi Kasus Penggelapan

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Kolase Instagram Najib Spbu
KENA KASUS PENGGELAPAN - Yusuf dan adik Zafa saat hidup di bawah kolong jembatan Gedangan, Sidoarjo. 

SURYA.CO.ID - Nama Akhmad Yusuf Afandi (32) sempat menjadi perhatian publik, setelah videonya bersama bayi, adik Zafa (11 bulan) hidup di bawah kolong jembatan frontage Gedangan, Sidoarjo, viral di media sosial. 

Yusuf menerima banyak bantuan, bahkan sebuah rumah baru, lengkap perabotan untuk dirinya dan adik Zafa

Namun, ternyata Yusuf memilih kembali ke jalanan membawa adik Zafa

Kabar terbaru, Yusuf terjerat masalah hukum. Ia dilaporkan ke polisi oleh kerabatnya sendiri karena menggelapkan sepeda motor dan mencuri HP.

Dievakuasi dari Kolong Jembatan

Yusuf sebelumnya dievakuasi bersama anaknya, Zafa (11 bulan), oleh Dinas Sosial usai kehidupannya di bawah kolong jembatan menarik simpati netizen. 

Setelah itu, ia sempat tinggal di rumah saudaranya di Jombang. 

Kemudian Yusuf mendapat rumah baru di Dusun Seketi, Desa Seketi, Mojoagung, Kabupaten Jombang. 

Rumah itu merupakan bantuan dari Real Estate Indonesia (REI) Jatim. 

Namun Yusuf tidak bertahan lama tinggal di sana. 

Pada Rabu (9/7/2025) petang, Yusuf pergi meninggalkan rumah tersebut. 

Ia juga membawa adik Zafa dan meminjam sepeda motor milik kerabatnya, Munir. 

Dua hari setelah kepergiannya, Yusuf tak kunjung pulang. 

Hal ini membuat kerabat dan pihak desa khawatir. 

Kepala Desa Seketi, Aries Firmansyah, menjelaskan bahwa pencarian dilakukan oleh Munir bersama pihak desa dan Babinsa. 

Mereka bahkan mencarinya hingga ke Sidoarjo

Yusuf dan Zafa akhirnya ditemukan di lantai dua sebuah ruko percetakan di Sawotratap, Gedangan, Sidoarjo

“Jadi pas ketemu itu ditanyakan ke mana sepeda motornya, katanya dipinjam sama temannya,”
ungkap Aries, Jumat (25/7/2025) dikutip dari Kompas.com.

Yusuf mengaku bahwa temannya akan mengembalikan motor tersebut keesokan harinya. 

Pihak keluarga dan perangkat desa pun berusaha membujuk agar adik Zafa dibawa pulang terlebih dahulu. 

Setelah negosiasi cukup panjang, Yusuf bersedia menyerahkan anaknya ke kakaknya, Naziatul Lailiah. 

“Hari itu anaknya yang masih bayi dibawa pulang oleh kakaknya. Kalau sekarang, dirawat di Dinas Sosial Kabupaten Jombang,” kata Aries. 

Dilaporkan Atas Dugaan Penggelapan Motor dan HP 

Tak lama setelah adik Zafa dibawa pulang, Munir dan Yusuf menunggu motor dikembalikan di sebuah warung. 

Namun, keesokan paginya, Sabtu (12/7/2025), Yusuf menghilang. 

Bukan hanya motor yang belum kembali, handphone milik Munir yang dibawanya pun ikut hilang. 

Melalui rekaman CCTV dari sebuah minimarket dekat lokasi, terlihat Yusuf mengambil HP milik kerabatnya tersebut. 

Karena merasa dirugikan, Munir akhirnya melapor ke polisi atas dugaan penggelapan. 

“Akhirnya dilaporkan ke polisi karena perkara itu (dugaan penggelapan). Untuk saat ini, sepertinya masih proses dan belum ada kabar baru dari yang melaporkan,” kata Aries. 

Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas, membenarkan adanya laporan tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penanganan. 

“Laporannya sudah ditindaklanjuti. Saat ini terlapor dalam penyelidikan untuk mencari keberadaannya,” kata Yogas kepada Kompas.com, Jumat. 

Untuk melacak keberadaan Yusuf, pihaknya bekerja sama dengan Satreskrim Polres Sidoarjo

“Dan kami juga sudah berkoordinasi dengan jajaran reskrim Polres Sidoarjo, karena keberadaannya di wilayah Sidoarjo,” ujar Yogas.

Baca juga: Masih Ingat Yusuf dan Bayinya yang Tinggal di Kolong Jembatan? Donatur Murka dan Hentikan Bantuan

Donatur Tak Mau Bantu Yusuf Lagi

Konten kreator Najib Spbu menyampaikan kekesalannya lewat media sosial pada Minggu (13/7/2025). 

"Yang sedang ramai di FB kemarin banyak yg ngirim by DM bahwa Y kembali ke jalan lagi membawa adek Z, foto tersebut diambil di sekitar Aloha Sidoarjo." 

"Jujur saya & tim sudah capek ngurus orang yang gak tau diri begini & gak bakalan ada solusinya. Kita sudah lepas tangan terserah Y mau bertingkah gimana asal adek Z jangan di sangkut pautkan." 

"Ada yang bilang saya kok diam saja? Baik saya share sejauh mana kasus ini berjalan & seberapa berbahaya jika saya speak up tanpa ada pengawalan khusus." 

"Saya harap setelah saya speak up teman-teman bantu tag semua instansi yang sekiramya bisa memberikan perlindungan terhadap adek Z." 

Najib juga membeberkan bahwa barang-barang bayi, hingga alat elektronik di rumah donasi sudah raib. 

"Kekhawatiran saya sesuai kronologis yang saya sampaikan di depan adalah Y ini orang yang hanya memikirkan gimana caranya memdapatkan uang untuk memenuhi keinginannya (entah apa saya masih belum berani berspekulasi lebih jauh), mulai dari menjual barang dek Z yg dikirim oleh donatur, hp yg saya fasilitasi untuk komunikasi juga sudah raib, isi rumah seperti magicom, sanyo dll juga sudah habis dijual semua. ketika sudah tidak ada lagi barang dirumahnya yg bisa di jual, melebarlah ke sepeda motor bulek dari kakak iparnya, bahkan saat ini sudah tidak mungkin berani pulang ke rumahnya karena hal tsb. Next apa lagi yg dilakukan untuk mendapatkan uang? Menjual skenario juga sudah tidak bisa karena sudah viral dimana-mana. Satu-satunya yg ia miliki adalah dek Z? Naudzubillah semoga ini hanya pikiran kotor saya Yuk untuk yg terakhir kali ini saya mohon bantuan teman-teman untuk tag KPAI atau siapa saja yg sekiranya bisa mencegah ini agar tidak sampai hal yg tidak kita inginkan terjadi. Please guys kali ini benar-benar minta tolong," menurut keterangan Najib.

Najib mengaku baru mengungkap semuanya setelah mengumpulkan bukti dari berbagai sumber. 

"Jadi mohon maaf banget mungkin aku klarifikasi telat ya. Karena aku ngumpulin data sebanyak-banyaknya dari berbagai narasumber, dari berbagai orang-orang yang pernah berinteraksi dengan orang itu," ujarnya, Rabu (25/6/2025). 

Menurutnya, Yusuf kerap meminta-minta sumbangan dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal. 

"Kenapa aku harus segera klarifikasi? Karena memang ini udah fatal banget. Udah banyak korbannya. Bilang susunya habis, bilang pampersnya habis, enggak punya uang buat selamatan. Padahal untuk selamatan sudah saya penuhi. Untuk pampers susu masih ada semua. Aku juga sudah ada bukti banyak banget," ujarnya. 

Najib pun menegaskan bahwa pengiriman donasi untuk Yusuf sebaiknya dihentikan. 

"Intinya video ini, aku mau menegaskan ke teman-teman jangan sampai transfer atau ngirim barang apapun. Teman-teman percaya sama saya, saya harap sabar nunggu klarifikasi dari saya. Karena video pertama tayang di channel saya, jadi saya akan bertanggung jawab untuk mencari solusinya," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved