SURYA Kampus

Mahasiswa Unair Kembangkan Terapi Integratif Anak Panti Asuhan dengan Pendekatan Falsafah Jawa

Empat mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) mengembangkan terapi integratif bagi anak-anak panti asuhan

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa
RISET MAHASISWA : Empat mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Airlangga (Unair) berupaya meningkatkan kesejahteraan psikologis kelompok rentan, khususnya anak-anak panti asuhan lewat pendekatan terbaru hasil inovasi mereka. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Empat mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Jawa Timur, mengembangkan terapi integratif bagi anak-anak panti asuhan dengan menggabungkan pendekatan Acceptance and Commitment Therapy (ACT) dan falsafah Jawa nrimo ing pandum. 

Tim riset terdiri dari Aqila Syahira, Sofia Rahma, Berliana Shafira, dan Azizah Fitri Syariefah dengan bimbingan dosen Bani Bacan Hacantya Yudanagara, S.Psi., M.Si.

Penelitian mereka berfokus pada peningkatan kesejahteraan psikologis anak panti asuhan yang kerap mengalami stigma sosial dan kesulitan menerima diri.

“Anak panti sering kali kurang percaya diri dan mendapat perlakuan negatif dari lingkungan. Kami ingin mencari intervensi yang bisa membantu mereka menerima diri secara utuh,” ujar Aqila Syahira, ketua tim.

Pendekatan integratif ini dinilai memiliki keunikan karena menggabungkan metode psikologis modern dan nilai kearifan lokal.

Aqila mengungkapkan cukup kesulitan dalam penerapan lapangan, terutama soal bias dan kesiapan teknis, namun ia mengaku telah mempersiapkan strategi pelaksanaan yang matang bersama para pemangku kepentingan seperti wali panti dan psikolog.

"Jika terbukti efektif, intervensi ini diharapkan mampu memperbaiki kesejahteraan psikologis anak-anak panti dan mengubah stigma negatif di masyarakat,"ujarnya.

Selain itu, hasil penelitian ini juga ditargetkan dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah sebagai bagian dari luaran Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

“Kami ingin hasil riset ini tak hanya berhenti di PKM, tapi juga bisa berkembang menjadi referensi ilmiah dan diterapkan lebih luas oleh pihak-pihak yang berkepentingan,” tambah Aqila.

Aqilah berharap ada perubahan baik yang terjadi kepada anak panti asuhan. Label buruk serta stigma negatif masyarakat terhadap anak panti asuhan dapat dihentikan. 

“Perlu kolaborasi yang baik dengan seluruh lapisan masyarakat untuk bersama mengubah citra anak panti asuhan menjadi lebih positif dan mendukung mereka untuk bisa menerima diri dengan baik dan bersikap optimis,” pungkasnya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved