Kenalkan Wisata Gunung Pandan Bojonegoro Lewat Ajang Lari Komunitas

Kegiatan yang digagas pegiat olahraga lari Upluk Runner ini diikuti sebanyak 75 pelari dari berbagai daerah,

Penulis: Misbahul Munir | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa
KOMUNITAS LARI - Upluk Runner komunitas pegiat olahraga lari di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur memperkenalkan potensi wisata Gunung Pandan lewat Fun Trail Run Gunung Pandan Loop. 

SURYA.CO.ID, BOJONEGORO  - Potensi wisata Gunung Pandan yang tersembunyi di selatan Bojonegoro tepatnya di Desa Klino, Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro,  dikenalkan lewat kegiatan Fun Trail Run Gunung Pandan Loop, Minggu (20/7/2025).

Kegiatan yang digagas pegiat olahraga lari Upluk Runner ini diikuti sebanyak 75 pelari dari berbagai daerah, seperti Bojonegoro, Tuban, Lamongan, hingga Madiun.

Mereka menyatu dalam semangat hidup sehat, mencintai alam dan promosi wisata lokal.

Mereka menempuh jalur dengan panjang total 16,64 kilometer, dibagi dalam dua putaran (loop). 

Baca juga: MI Unggulan Sabilillah Lamongan Datangkan Guru Asal Kanada

Meski berat, jalur itu justru menjadi tantangan seru melewati Gunung Pandan dengan jalan setapak berbatu, dengan elevasi mencapai 762 meter.

Rute tersebut menyuguhkan perpaduan antara tantangan fisik dan keindahan bentang alam pegunungan kendeng menghadirkan pengalaman autentik berlari di alam bebas.

Acara yang dikemas dalam nuansa santai dan inklusif ini menjadi ajang eksplorasi potensi wisata alam sekaligus ruang silaturahmi antar-komunitas pelari.

Ketua panitia, Dio Alfian, menyampaikan, misi utama dari ajang ini adalah mengenalkan Gunung Pandan sebagai salah satu destinasi wisata alam unggulan di wilayah selatan Bojonegoro.

“Kami sangat mengapresiasi antusiasme peserta. Trail run ini bukan semata ajang olahraga, tapi juga bentuk kampanye peduli lingkungan dan promosi wisata. Semoga Gunung Pandan semakin dikenal luas,” ujar Dio.

Dio juga mengapresiasi kontribusi para sponsor, relawan, dan seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya kegiatan ini.

Sebagai pegiat olahraga lari, kata Dio melalui ajang seperti ini dapat menjadi jembatan promosi wisata alternatif. Bukan melalui iklan besar-besaran, tetapi melalui pengalaman nyata yang dibagikan secara organik oleh para peserta.

"Di setiap langkah, ada cerita. Di setiap tanjakan, ada semangat membangun Bojonegoro dari sudut yang berbeda," sambungnya.

Sebagai pelari yang pernah menaklukkan trek Arjuno - Welirang kelas 34 kilometer melalui ivent Mantra 116, Dio menyebut rute di Gunung Pandan terbilang cocok untuk latihan.

"Kondisi trek tidak terlalu terjal, jalurnya rindang dengan pemandangan alam yang masih asri, bisa dibilang jalurnya masih perawan ya jadi cocok untuk latihan," tambahnya.

Sementara itu, kegiatan ini turut mendapat sambutan positif dari Kepala Desa Klino, Dwi Nur Jayanti, yang berharap event semacam ini dapat terus digelar secara berkelanjutan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved