Berita Viral

Rekam Jejak Kopral Bagyo yang Meninggal Dunia: Dijuluki Tentara Terkuat, Pernah Push Up 2 Jari

Sosok hingga rekam jejak Kopral Bagyo kembali jadi sorotan setelah ia meninggal dunia pada Kamis (17/7/2025) pukul 14.20 WIB.

SURYA.co.id - Sosok hingga rekam jejak Kopral Bagyo kembali jadi sorotan setelah ia meninggal dunia pada Kamis (17/7/2025) pukul 14.20 WIB.

Pria dengan nama lengkap Partika Subagyo Lelono itu meninggal dunia di usia 61 tahun di kediamannya yang terletak di Sumpingan, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah.

Semasa hidupnya, ia dijuluki tentara terkuat lantara nekat melakukan berbagai aksi ekstrim.

Salah satunya pernah push up dengan dua jari.

Lantas, seperti apa rekam jejaknya?

Dikutip dari pemberitaan Antara,Subagyo bukanlah tentara biasa, karena dia secara tidak resmi pernah diberi gelar "Tentara Terkuat" TNI.

Berbagai aksi yang dia lakukan menguatkan gelar itu, di antaranya push-up tanpa henti hampir 22 jam, koprol terbalik sejauh lima kilometer, hingga tahan tetap berdiri tegak dipukuli satu kompi (139 orang) kolega tentaranya tanpa henti!

Dia juga melakukan berbagai hal nekad yang harus ditempuh dengan semua keberanian yang dia miliki, di antaranya minum minyak rem, disiram air keras, mandi air cabai, dan lain-lain.

Baca juga: Bikin Bangga, Angkatan Laut Indonesia Terkuat Dunia Posisi 4, Inggris dan Prancis Lewat

Jadilah tamtama TNI AD bertubuh kekar ini digelari demikian secara tidak resmi.

Bangga Pensiun sebagai Kopral

Kopral Bagyo pensiun di tahun 53 tahun sebagai tamtama. Dia mengaku bangga meski pensiun dengan pangkat Kopral.

"Saya tetap bangga menjadi anggota TNI meski memasuki masa pensiun pangkatnya tetap kopral," kata Subagyo "Tentara Terkuat" TNI, di Surakarta, 14 Desember 2016.

Jika banyak orang "merayakan" pensiun dengan cara "yang biasa-biasa" saja, maka dia memperingati hari itu dengan cara yang standar namun cukup unik.

Dia berpamitan dengan memberikan hormat kepada empat rekannya di kesatuan itu.

"Saya setelah memberikan pengormatan, dilanjutkan gerakan push up dengan dua jari di hadapan empat rekan dinas untuk memberikan semangat sebagai anggota TNI," kata Subagyo.

Penghormatan itu, sebagai ucapan terima kasih kepada Korps Polisi Militer TNI AD yang telah memberikan kesempatan berkarir sebagai anggota TNI AD selama 33 tahun.

Subagyo juga berpamitan dengan para tukang becak, pedagang, dan kemudian berlari dari tempat dinas pulang menuju rumahnya di Kampung Sumpingan, RT 001/001, Kadipiro, Banjarsari, Solo, atau berjarak sekitar lima kilometer.

Bahkan, Subagyo juga diikuti sejumlah warga yang mengawal hingga ke rumahnya.

Sejumlah warga itu, juga membawa papan bertuliskan "Aksi 1412 Gerakan Ngawal Kopral Pensiun".

Menurut Subagyo, sebagai anggota TNI AD, dia digaji uang dari rakyat, sudah sewajarnya memberikan hormat dengan tukang becak dan pedagang sepenjang jalan yang dilintasi perjalanan pulang ke rumah.

Subagyo menjelaskan, selama menjadi anggota TNI tugas yang tidak tidak dilupakan saat dirinya mengawal delegasi pejabat negara Afrika saat acara KTT Asia-Afrika di Jakarta 2011.

"Saya mendapatkan penghargaan dari negara karena telah menjalankan tugasnya dengan baik," kata Subagyo.

Menurut dia, selama bertugas di Detasemen Polisi Milter IV/4 di Surakarta pernah mengukir prestasi tingkat nasional memecahan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia dengan push up selama 21 jam selama 40 menit pada 2011.

Dia mengatakan pada masa pensiunnya akan tetap mengabdi kepada rakyat dengan kegiatan sosial di lingkungannya.

Relawan PMI Kota Solo

Menurut informasi yang diterima Kompas.com, jenazah Kopral Bagyo rencananya akan dimakamkan pada Jumat (18/7/2025) pukul 11.00 WIB di TPU Astanalaya Krembyongan, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari.

Setelah pensiun dari TNI, ia kemudian aktif menjadi sukarelawan Palang Merah Indonesia (PMI) di Kota Solo.

Kepergiannya meninggalkan kesedihan bagi banyak orang, khususnya di komunitas PMI.

Sumartono Hadinoto, Ketua PMI Solo, membenarkan kabar kepergian almarhum Kopral Bagyo.  

Di rumah duka, berlangsung prosesi upacara agama Kristen dihadiri oleh banyak pelayat yang datang untuk mengantarkan kepergian almarhum. K

opral Bagyo meninggalkan seorang istri, Windari Murwani Pancaningsih, dan tiga anak yakni Ika Partika Febriani, Gideon Yudho Bangun Partika, serta Nina Christina Kefas Atmannes.

Selain itu, ia juga memiliki empat orang cucu, yaitu Dhio Pablo Mulyono, Davano Dirga Mulyono, Carlo Bangun Baldovino, dan Franca Christina Baldovino.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kopral Bagyo, Tentara Terkuat Itu Kini Telah Berpulang..."

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved