Berita Viral

Pantas Penyebab Kematian Arya Daru Lama Terungkap, Kapolri Beralasan Begini: Ditunggu Saja

Hampir 10 hari kematian Arya Daru Pangayunan, Diplomat muda ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban, bergulir. Apa penyebab kematiannya?

Kolase Kompas.com dan instagram
PENYEBAB KEMATIAN ARYA - Kolase foto Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Arya Daru. Kapolri ungkap penyebab kematian Arya Daru tak kunjung diumumkan. 

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, serta pakaian yang dikenakan korban saat ditemukan tak bernyawa.

Selain itu, ditemukan pula sejumlah obat-obatan ringan di dalam kamar, seperti obat sakit kepala dan obat lambung.

Namun, belum ada indikasi keterkaitan antara obat-obatan tersebut dengan penyebab kematian korban.

Polisi juga menemukan sidik jari ADP pada permukaan lakban yang melilit kepalanya.

Baca juga: Gelagat Istri Arya Daru Setelah Suaminya Ditemukan Tewas Misterius di Kamar Kos Diungkap Keluarga

Meski demikian, penyidik belum dapat memastikan apakah lakban tersebut dipasang sendiri oleh korban atau melibatkan pihak lain.

Kejanggalan Posisi Jasad saat Ditemukan

Pakar Mikroekspresi, Kirdi Putra, yakin penyebab kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan karena dibunuh. 

Ia menyebut, kondisi seseorang yang mengakhiri hidupnya tidak akan tertata rapi saat ditemukan.

“Enggak, enggak, enggak ujuk-ujuk tiba-tiba selesai gitu aja. Pasti ada bocoran-bocoran kecil tapi orang enggak ngeh aja biasanya yang baru nyambung setelah dia bunuh diri."

"Kalau terlihat dari gerak-geriknya itu saya tidak bisa melihat bahwa dia ada intensi buat itu,” kata Kirdi, dikutip SURYA.CO.ID dari tayangan di YouTube SindoNews TV.

Dia pun menyoroti kondisi jasad Arya Daru yang kondisi kepalanya terlilit lakban.

“Nah, kalau bayangkan bahwa kita melilit enggak usah pakai lakban deh, pakai tisu gulung aja dililit butuh waktu lama loh dan sulit loh."

"Dan itu pasti seseknya itu membuat tubuh itu enggak karuan gerakannya,” ujarnya.

“Dan ini masih terbungkus rapi di dalam selimut."

"Rapi juga, apa namanya lakbannya di muka. Nah, buat saya ini sangat kasus yang cukup absurd dan arahnya sebagian besar sudah kecil untuk bunuh diri,” ujar Kirdi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved