Berita Viral

Kejanggalan Baru Rekaman CCTV TKP Tewasnya Arya Daru Selain Sensor Lampu, Gerakan Gorden Disorot

Muncul kejanggalan baru dalam rekaman CCTV TKP tewasnya Arya Daru, Diplomat yang tewas dengan kepala terlilit lakban. Selain sensor lampu.

Kompas TV
KEMATIAN ARYA DARU - Tangkap layar video rekaman CCTV TKP tewasnya Arya Daru. Tampak gerakan gorden mencurigakan. 

SURYA.co.id - Muncul kejanggalan baru dalam rekaman CCTV TKP tewasnya Arya Daru, Diplomat yang tewas dengan kepala terlilit lakban.

Selain sensor lampu yang tampak aneh, kini gerakan gorden menjadi sorotan.

Diketahui, Rekaman CCTV kamar indekos diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, terus jadi perhatian publik.

Satu di antaranya adalah gerakan gorden saat tetangga dan penjaga indekos membuka jendela di kamar almarhum di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Ada banyak spekulasi seputar gerakan gorden di kamar almarhum.

Salah satunya adalah gorden yang tidak lurus, tersentuh obeng yang digunakan penjaga indekos saat mencongkel jendela.

Baca juga: Kejanggalan Rekaman CCTV TKP Tewasnya Arya Daru Dibongkar Pakar Digital Forensik, Sensor Lampu Aneh

Kompas TV mencoba menghubungi salah satu penghuni indekos yang ada di rekaman CCTV untuk mengetahui lebih jauh seputar temuan jenazah Arya Daru.

Namun dia enggan berkomentar soal ini.

Rekaman CCTV jadi salah satu bukti yang dikantongi polisi untuk menyelidiki kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri.

Sedikitnya ada tiga rekaman CCTV yang memperlihatkan penjaga indekos bolak-balik di sekitar kamar Arya Daru karena diminta istrinya mengecek keberadaan almarhum.

Bukti lain adalah hasil otopsi yang hingga kini masih belum diungkap ke publik.

Kematian almarhum yang tak biasa masih mengundang banyak tanya.

Sebagian menduga Arya Daru dibunuh dilihat dari lakban yang menutup wajah almarhum.

Lebih dari sepekan jenazah Arya Daru ditemukan tewas dengan jasad terlilit selimut dan kepala terlakban.

Sensor Lampu Aneh

Sebelumnya, ada rekaman CCTV yang memperlihatkan gerak-gerik Arya Daru dan penjaga kos.

Namun, rekaman CCTV itu belum juga bisa mengungkap penyebab kematian diplomat muda tersebut.

Ahli Digital Forensik, Abimanyu Wachjoewidajat mencoba menganilisa rekaman CCTV tersebut.

Ia menyoroti sensor lampu yang berada di pojok, dekat pagar yang mendadak mati saat pria membawa sapu mondar-mandir di depan kamar kos Arya Daru.

Dalam rekaman CCTV yang terekam pada Senin (7/7/2025) pukul 23.23 WIB, terlihat Arya Daru masuk ke dalam kos.

Ia tampak mengenakan kemeja lengan pendek dan celana panjang. Saat Arya Daru lewat, terlihat lampu yang berada di pojok menyala.

Begitu juga saat Arya Daru keluar kamar sambil membawa kantong plastik dan berjalan ke arah pojok pukul 23.24 WIB, lampu juga menyala.

Lampu juga menyala saat Arya Daru kembali ke kamarnya pada pukul 23.25 WIB.

Satu jam berselang, tepatnya pada Selasa pukul 00.27 WIB, penjaga kos terlihat mondar-mandir di depan kamar kos korban.

Ia tampak bertelanjang dada dan hanya mengenakan sarung. Ketika itu, lampu yang berada di pojokan kos juga menyala.

Dari analisisnya, Abimanyu meyakini, lampu di pojok kos Arya Daru menggunakan sensor gerak.

Menurutnya, ada dua model lampu sensor yang biasa digunakan, yakni listrik dan tenaga matahari.

Berdasarkan analisis itu, Abimanyu menduga lampu sensor yang digunakan di kos Arya Daru menggunakan tenaga listrik.

"Kalau yang tenaga matahari biasanya redup banget, kalau ini rada terang kayaknya pakai tenaga listrik tetapi ada sensor infrared-nya," katanya dalam tayangan YouTube tvOneNews, yang dikutip Tribunnews.com, Rabu (16/7/2025).

"Pada saat tadi korban buang sampah, dia keluar ke depan, itu lampunya reaktif nyala kemudian mati lagi."

"Begitu pula pada saat orang itu ada yang jalan ke depan, yang telanjang dada itu yang petugas kos ya, dia ke depan juga lampunya nyala mengikuti pergerakan dia," bebernya.

Namun, lampu mendadak mati saat pria yang membawa sapu mondar-mandir di depan kamar Arya Daru pukul 05.02 WIB.

"Pada saat orang yang pegang sapu, lampunya gak nyala. Emangnya dia hantu kok bisa dia lewat situ lampu gak nyala," ujarnya.

Dari analisa CCTV sebelumnya, pria yang membawa sapu itu disebut adalah penjaga kos yang sebelumnya juga mondar-mandir di depan kamar Arya Daru.

Kali ini, pria itu mengenakan baju lengan panjang dengan celana pendek dan membawa sebuah sapu.

Ia juga sesekali melihat kamar Arya Daru melalui jendela. 

"Dia bisa lolos dan lampunya tidak nyala," sambungnya.

Abimanyu menegaskan, analisanya itu bukan berarti mengarahkan orang tersebut mencurigakan.

Namun, kata dia, polisi seharusnya menganalisa hal tersebut.

"Pertanyaannya belum tentu saya mengarahkan ini orang aneh, apakah berarti lampunya dimatikan sumber listriknya, sehingga kalau dia seliweran kemudian lampunya tidak nyala."

"Gak ada yang menganalisa sini. Hey polisi halo. Bagaimana lihat pergerakan ini, tanda tanya gak ini?" jelasnya.

Terkecuali, lanjutnya, lampu tersebut bertenaga matahari, di mana saat malam sudah tidak ada lagi daya baterainya.

"Tapi kalau itu yang terjadi, biasanya lampu yang tenaga matahari itu ada mode stanby-nya."

"Di mana nyala redup kemudian kalau ada orang lewat baru nyala terang, tidak mati nyala kayak gini," tandasnya.

Sebagai informasi, Arya Daru ditemukan meninggal di kamar kosnya pada Selasa pukul 07.37 WIB.

Masih dari rekaman CCTV, tampak penjaga kos kembali mendatangi kamar kos Arya Daru dengan seorang pria lainnya.

Penjaga kos terlihat sempat mengetuk pintu kamar Daru beberapa kali, sedangkan pria lainnya sibuk mendokumentasikan depan kamar Daru.

Pintu kembali diketuk untuk memastikan Daru menjawab, tapi tak kunjung mendapat respons.

Penjaga kos lantas mencoba membuka pintu menggunakan kunci cadangan, namun gagal.

Ia kemudian mencongkel jendela kamar Daru menggunakan obeng.

Saat pintu berhasil dibuka, penjaga kos membukanya dari dalam.

Ketika pintu terbuka, pria lainnya yang diduga tengah video call dengan istri Daru, terus mendokumentasikan situasi.

Sementara, penjaga kos masuk ke dalam kamar untuk mengecek Daru.

Saat itulah Daru ditemukan terbaring di atas kasur, sudah tak bernyawa dalam kondisi kepala dililit lakban.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved