Direktur PAUD Kemendidasmen Apresiasi MPLS Pendidikan Anak Usia Dini di Surabaya

"Memang, tidak semua anak dengan mudah bisa beradaptasi. Karenanya, MPLS akan lebih mengenalkan," katanya.

"Mungkin masih ada yang takut, malu-malu atau menangis, itu hal yang biasa. Oleh karena itu, kami mewajibkan bunda-bunda PAUD di kecamatan maupun kelurahan ini untuk ikut terjun. Sebab mereka akan menjadi penyemangat orang tua, guru hingga anak-anak sehingga tidak ada lagi yang takut masuk sekolah," kata Rini.

Melalui konsep yang menyenangkan, MPLS turut mengenalkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang digagas oleh Kemendikdasmen. 

Yakni, bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat dan tidur cepat.

Di Surabaya, konsep tersebut kemudian dikembangkan dengan konsep “7+ Kebiasaan”. Yakni, menambah satu kebiasaan penting “Wani” (berani) serta semangat “Gotong Royong". 

"Ini sesuai dengan karakter anak Surabaya yang Wani! Wani menyampaikan pendapat, wani menyampaikan hal yang benar. Ini karakter arek Suroboyo," tandas Rini.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya turut melakukan pendampingan melalui Dinas Pendidikan dalam MPLS di sekolah. 

"Sebab, PAUD merupakan fase pertama untuk membentuk karakter anak agar anak-anak ini sholeh sholehah dan memiliki wawasan kebangsaan yang kuat," kata Cak Eri.