Persebaya Surabaya

Alasan PT LIB, Bonek Suporter Persebaya dan 3 Kelompok Suporter Lain Dilarang Away

Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari permintaan PSSI yang sebelumnya disampaikan oleh Sekjen PSSI, Yunus Nusi,

Editor: Wiwit Purwanto
Surabaya.Tribunnews.com/Habibur Rohman
Bonek, suporter Persebaya Surabaya akan memiliki peran ganda saat laga Persebaya vs Arema FC di lanjutan Liga 1 yang dijadwlkan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Sabtu 923/9/2023) 

SURYA.CO.ID SURABAYA – Ada kabar kurang menyenangkan bagi suporter Persebaya Bonek, suporter fanatik ini  termasuk dalam empat kelompok suporter yang dilarang melakukan perjalanan tandang (away) ke markas rival utama mereka pada musim Liga 1 2025/2026.

Larangan suporter away ini secara resmi diungkapkan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, Keputusan ini diumumkan usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT LIB yang digelar pada Senin (7/7/2025).

Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari permintaan PSSI yang sebelumnya disampaikan oleh Sekjen PSSI, Yunus Nusi, pada April lalu.

"PSSI ingin ada peningkatan keamanan, kenyamanan dan ketertiban bagi penonton, khususnya penonton away," kata Yunus Nusi kepada Superball.

Ferry Paulus menjelaskan bahwa larangan ini diberlakukan untuk empat klub yang memiliki rivalitas tinggi, yakni Persib Bandung, Persija Jakarta, Arema FC, dan Persebaya Surabaya.

Baca juga: Dua Wonderkid Persebaya Bikin Pelatih Edu Perez Kesengsem, Buka Ruang Tampil Di Tim Senior

Keempat elemen suporter ini tidak akan diizinkan saling bertemu di stadion lawan.

"Yang pasti tadi sudah dibilang tertutup pintunya kalau suporter Persib datang ke Persija," ujar Ferry Paulus.

"Begitu juga suporter Persija datang ke Persib itu pasti tidak bisa. Arema sama Persebaya juga enggak akan diizinkan untuk saat ini," lanjutnya.

Dengan demikian, Bonek tidak akan bisa hadir langsung di stadion saat Persebaya bertandang ke markas Arema FC, dan sebaliknya Aremania juga tidak akan diizinkan hadir di Gelora Bung Tomo.

Away Masih Bisa ke Klub Non-Rival

Baca juga: WELCOME! Mihailo Perovic Striker Timnas Montenegro, Daya Gedornya Bikin Persebaya Surabaya Kepincut

Ferry Paulus menegaskan bahwa larangan ini hanya berlaku untuk laga-laga dengan tensi rivalitas tinggi.

Suporter Persebaya masih diperbolehkan melakukan away ke markas klub lain yang tidak memiliki sejarah rivalitas dengan Bajol Ijo.

"Ya, tapi misalnya Dewa sama Persija, (lalu) Dewa sama barangkali Persebaya ini kan enggak ada sejarah (rivalitas)," jelas Ferry.

Artinya, Bonek masih bisa hadir di stadion saat Persebaya bertandang ke klub seperti Dewa United, Persikabo, atau Bhayangkara FC, selama tidak ada potensi konflik yang tinggi.

Ferry Paulus juga menyampaikan bahwa PT LIB saat ini tengah mengupayakan agar kehadiran suporter tamu bisa kembali dibuka secara bertahap.

Baca juga: Daftar Lengkap 30 Pemain Persebaya Siap Launching 19 Juli 2025, Berikut Peran dan Tugasnya

Namun, hal ini harus melalui proses panjang yang melibatkan banyak pihak, termasuk kepolisian dan PSSI.

"Yang paling mudah ini tantangan dari liga untuk bisa mendapatkan privilege untuk bisa membuka suporter away," kata Ferry.

"Karena masih dikhawatirkan PSSI, suporter ini tidak teridentifikasi (identitasnya)."

Menurut Ferry, PT LIB sedang meminta persetujuan dari pihak kepolisian dan akan dipandu oleh Ketua Umum PSSI agar FIFA juga memberikan restu terhadap kebijakan ini.

Harapan untuk I-League Lebih Ramah Suporter

Dengan rebranding Liga 1 menjadi I-League dan Liga 2 menjadi Championship, PT LIB berharap bisa menciptakan atmosfer kompetisi yang lebih profesional dan ramah suporter. Namun, keamanan tetap menjadi prioritas utama.

"Kita berharap tentunya Liga Indonesia, I-League (branding baru), ini bisa mendapatkan restu untuk bisa ada suporter bertamu," ujar Ferry.

"Tapi poinnya adalah itu," pungkasnya.

Larangan away bagi suporter dari empat klub besar ini tentu akan berdampak pada atmosfer pertandingan. Laga-laga seperti Arema vs Persebaya atau Persija vs Persib yang biasanya penuh warna dari dua kubu suporter, kini hanya akan dihadiri satu pihak.

Hal ini juga bisa memengaruhi pendapatan tiket dan daya tarik siaran langsung. Namun, PT LIB menilai bahwa keamanan dan ketertiban tetap menjadi prioritas utama.

Salah satu solusi yang tengah dikaji adalah sistem registrasi suporter. Dengan sistem ini, identitas suporter bisa terdata dan memudahkan pengawasan saat melakukan perjalanan tandang.

"Karena masih dikhawatirkan PSSI, suporter ini tidak teridentifikasi," kata Ferry.

Jika sistem ini berhasil diterapkan, maka kemungkinan besar larangan away bisa dicabut secara bertahap di masa depan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved