Berita Viral

Rekam Jejak Stella Christie, Wamendikti yang Kini Rangkap Jabatan Komisaris Pertamina Hulu Energi

Sosok Wamendikti Stella Christie baru-baru ini jadi sorotan karena merangkap jabatan sebagai Komisaris Pertamina Hulu Energi.

kolase instagram dan Kompas TV
KOMISARIS PERTAMINA HE - Wamendikti Stella Christie yang kini Rangkap Jabatan Komisaris Pertamina Hulu Energi. 

SURYA.co.id - Sosok Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamendikti) Stella Christie baru-baru ini jadi sorotan.

Ia merangkap jabatan sebagai Komisaris Pertamina Hulu Energi.

Diketahui, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), subholding upstream dari PT Pertamina (Persero), melakukan perombakan signifikan dalam jajaran dewan komisaris melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar belum lama ini.

Informasi mengenai perubahan ini diumumkan secara resmi melalui situs web PHE pada Kamis (10/7/2025).

Salah satu nama paling menonjol dalam susunan baru tersebut adalah Denny Januar Ali atau Denny JA, yang ditunjuk sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Pertamina Hulu Energi.

Denny JA dikenal luas sebagai analis politik dan merupakan pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), sebuah lembaga survei politik terkemuka di Indonesia.

Selain Denny JA, pemegang saham juga menunjuk beberapa tokoh nasional lainnya untuk memperkuat jajaran komisaris PHE.

Salah satunya adalah Muhammad Qodari, yang kini menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Kepresidenan RI.

Qodari juga dikenal sebagai pendiri lembaga survei Indo Barometer, serta kerap tampil sebagai analis politik di berbagai media.

Posisi komisaris lainnya juga diisi oleh Stella Christie, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Ia turut dipercaya untuk menjadi Komisaris Pertamina Hulu Energi dalam perombakan kali ini.

Nama Andika Pandu Puragabaya juga masuk dalam susunan komisaris terbaru. Ia adalah politisi Partai Gerindra yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2014–2019.

Selain itu, Nanang Untung dan Wahyu Setyawan resmi bergabung sebagai komisaris PHE.

Keduanya melengkapi susunan dewan komisaris baru bersama Iggi Haruman Achsien, yang juga diangkat sebagai Komisaris Independen.

Perombakan ini diharapkan dapat memperkuat tata kelola dan pengawasan dalam tubuh Pertamina Hulu Energi sebagai bagian penting dari lini hulu energi nasional.

Dengan hadirnya para tokoh dari berbagai latar belakang, baik akademisi, profesional, maupun politisi, PHE diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan transparansi di sektor hulu migas.

Rekam Jejak Stella Christie

Stella Christie menyebut dirinya peraih gelar sarjana di Harvard University dengan gelar Magna Cum Laude with Highest Honor, 2004. Kemudian mendapat gelar pascasarjana dan doktoralnya di Northwestern University pada 2010. 

Informasi singkat tentang Stella Christie juga bisa didapatkan dari laman brain.tsinghua.edu.cn.

Disebutkan bahwa Stella Christie adalah Ketua Riset, Laboratorium Otak, dan Kecerdasan Tsinghua.

Selain itu, Stella juga menjadi Direktur Pusat Kognisi Anak Universitas Tsinghua.

Stella juga disebut sebagai Guru Besar dengan Jabatan Tetap di Universitas Tsinghua sejak 2018 hingga sekarang.

Sebelum menjadi guru besar di China, ia juga pernah menjadi guru besar di Swarthmore College, Amerika Serikat, dari 2012-2018.

Beberapa publikasi penelitian Stella dimuat dalam Journal of Cognition and Development dan mendapat penghargaan artikel terbaik pada 2010.

Beberapa karya ilmiahnya juga bisa dilihat di Google Scholar dengan profil Stella Christie.

Dikutip dari Tribunnews.com, berikut kehidupan pribadi Stella Christie.

Stella Christie lahir di Medan, Sumatra Utara, pada tanggal 11 Januari 1979.

Usia Prof. Stella Christie saat ini yakni 45 tahun.

Stella Christie mengenyam pendidikan S-1 Fakultas Psikologi di Universitas Harvard pada tahun 1999-2004.

Setelah mendapatkan gelar Bachelor of Arts atau B.A., Stella Christie kemudian melanjutkan studi S-2 dan S-3 di North Western University.

Saat menempuh kuliah, Stella Christie mengambil ilmu konsentrasi psikologi kognitif.

Seiring berjalannya waktu, Stella Christie kemudian dikukuhkan menjadi guru besar Universitas Tsinghua.

Tak hanya itu, ia juga sempat dikukuhkan menjadi guru besar Universitas Swarthmore, Pennsylvania, Amerika Serikat.

Nama lengkap berikut dengan gelarnya yaitu Prof. Stella Christie, A.B., M.A., Ph.D.

Stella Christie telah malang melintang berkarier sebagai ilmuwan dan pengajar.

Ia tercatat pernah menjadi rekan pasca doktoral du University of British Columbia pada tahun 2010-2012.

Selain itu, ia juga sempat mengisi kursi jabatan sebagai asisten profesor pada tahun 2012 hingga 2018.

Karier Stella Christie makin cemerlang setelah ia menjadi cendikiawan tamu di Stanford Unviersity pada 2015 hingga 2016.

Pada tahun 2018, wanita berusia 45 tahun ini didapuk menjadi Guru Besar sekaligus Ketua Peneliti Laboratorium Otak dan Kecerdasan di Universitas Tsinghua.

Pada tahun 2020, ia pernah menjadi pembicara di dua acara Kemendikbudristek. Acara pertama bertajuk 'Creating Ecosystem for Creativity in Higher Education' pada 12 September 2020.

Di tanah air, Stella Christie pernah menuliskan kata pengantar di dalam buku terbitan Kemendikbudristek berjudul "Kumpulan Esai tentang Memupuk Kreativitas di Indonesia".

Pada 2021, Stella juga pernah menjadi pembicara di acara di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang bertajuk "Mengapa Kita Bekerja".

Profesor muda ini juga telah berhasil menerbitkan 21 jurnal internasional serta dua buku pada tahun 2022.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved