Menteri P2MI Abdul Kadir : Kabupaten Gresik menjadi Desa Migran Emas Pertama di Jawa Timur

Perlindungan para PMI asal Gresik membuat Menteri P2MI melaunching Desa Emas. Singkatan dari edukasi, maju, aman, dan sejahtera

Penulis: Willy Abraham | Editor: Titis Jati Permata
Tribun Jatim/Willy Abraham
DESA EMAS - Menteri P2MI Abdul Kadir Karding bersama Bupati Gresik Gus Yani saat melaunching Desa Migran Emas di WEP, Jumat (11/7/2025). Perlindungan para PMI asal Gresik membuat Menteri P2MI melaunching Desa Emas. Singkatan dari edukasi, maju, aman, dan sejahtera. 

SURYA.CO.ID, GRESIK -  Kabupaten Gresik menjadi Desa Migran 'Emas' pertama di Jawa Timur, dilaunching langsung Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding. Launching digelar di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP), Jumat (11/7/2025).

Kabupaten Gresik sebenarnya bukanlah kantor pekerja migran Indonesia (PMI) di Indonesia.

Namun, perlindungan para PMI asal Gresik membuat Menteri P2MI melaunching Desa Emas. Singkatan dari edukasi, maju, aman, dan sejahtera.

Ada lima desa di Kabupaten Gresik. Desa Campurejo, Desa Dalegan, dari Kecamatan Panceng. Desa Mentaras, dari Kecamatan Dukun. Desa Cangaan, dan Desa Ngemboh dari Kecamatan Ujungpangkah. Semuanya berasal dari wilayah utara Kabupaten Gresik.

"Gresik pertama di Jawa Timur. Desa Emas diresmikan dengan ini sudah 13 Desa. Target 230 Desa. Sebelumnya di Jawa Tengah. Jawa Barat. Sulawesi. Kabupaten Gresik ini salah satu Kabupaten yang memiliki komitmen yang kuat terhadap PMI ditandai dengan dalam visi misi Bupati ada tercantum soal perlindungan PMI," ujar Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding.

Menurutnya, Kabupaten Gresik ini banyak warganya yang bekerja di luar negeri. Nah, harus menjaga mereka agar terlindungi dan atau saat berangkat keluar negeri.

"Berangkat dengan baik aman, hasilnya baik. Kami dengan Pemkab Gresik mendorong beberapa kerjasama dalam hal perlindungan, kita lakukan adalah dengan semaksimal myngkin meng-konsolidasikan semua potensi, semua berangkat prosedural, calo bisa kita kurangi. Itu bisa dilakukan dengan memperbaiki di tingkat desa. Desa basis rekruting utama saat ini di desa. Maka kita bentuk Desa Emas," paparnya.

Caranya, dengan menyiapkan tenaga kerja terampil dengan kualitas baik, pihaknya akan mendorong terbentuknya Migran Center menjadi pusat pelatihan informasi teehadap apa saja soal migran.

Selama ini sertifikasi, tes kesehatan, pelatihan skill terpisah-pisah, tidak efisien.

"Kita harus jadikan satu. Kemudian di SMA atau perguruan di Gresik ada ekstrakulikuler dulu yang dimana siswa atau mahasiswa yang minat bekerja di luar negeri sudah kita siapkan klaster, terutama bahasa dan pengetahuan negara tujuan. Semua orang berangkat punya skil, punya bahasa cukup, mental bagus dan siap," terangnya.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersyukur Kabupaten Gresik melaksanakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto,  kerjasama Kementerian P2MI.

Dikatakannya, Gresik sudah ada Perda 7 tahun 2022 perlindungan pekerja migran, Perbup 71 tahun 2024.

"Gresik bukan kantong PMI terbesar di Jawa Timur, tapi kita punya budaya, Gresik bagian utara Manyar sampai Panceng dan dua kecamatan Bawean yaitu Sangkapura dan Tambak punya budaya merantau, yang tertinggi ke Malaysia, Hongkong, Taiwan, Arab Saudi dari sana kami bersama DPRD menyusun Perda dan Perbup kita fokus perlindungan PMI Gresik. Jangan sampai tereksploitasi hak-hak, hak asasi manusia apalagi perdagangan manusia, perhatian Pemkab Gresik," paparnya.

Berikutnya adalah anak PMI yang lahir di luar negeri. Gus Yani sapaan akrabnya, menegaskan mereka punya hak baik kesehatan, pendidikan dan yang lain.

"Sedang otw kita fokus ke sana," ucapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved