Berita Viral

4 Fakta Baru Tewasnya Juliana Marins Dibongkar Ali Musthofa: Sendirian, Suka Joget tapi Fisik Lemah

Ali Musthofa, membeber fakta-fakta baru yang belum pernah terungkap terkait tewasnya pendaki Brasil Juliana Marins di Gunung Rinjani.

Editor: Musahadah
kolase youtube Curhat Bang Denny Sumargo/istimewa
BARU - Ali Musthofa membeber fakta baru yang belum terungkap terkait tewasnya Juliana Marins di Gunung Rinjani. 

SURYA.CO.ID - Ali Musthofa, membeber fakta-fakta baru yang belum pernah terungkap terkait tewasnya pendaki Brasil Juliana Marins di Gunung Rinjani.

Sempat dikabarkan Ali Musthofa di blacklist atau dilarang mendaki oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani

Namun, kabar itu belakangan kabar itu dikoreksi Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Yarman. 

Dalam pernyataan terbaru kepada Kompas.com, Sabtu (5/7/2025), Yarman memastikan yang ditangguhkan adalah adalah operator tur Juliana Marins, bukan sang pemandu. 

"Kadang-kadang mungkin saya salah menyampaikan. Maksudnya (yang ditangguhkan) adalah operator tur," ujar Yarman.

Baca juga: Bukti Ali Musthofa Mati-matian Selamatkan Juliana Marins, Kini Malah Diblacklist Naik Gunung Rinjani

Sementara untuk Ali Musthofa, Yarman memastikan sampai saat  belum diperkenankan melakukan aktivitas pemanduan hingga proses pemeriksaan selesai. 

"Kalau pemandunya masih dalam proses pendalaman, tidak boleh memandu sementara waktu. Kita belum bisa menuduh dia yang bersalah, tetapi artinya dalam kasus ini jangan sampai menjadi masalah lagi berikutnya," jelas Yarman.

Ali Musthofa yang dikonfirmasi hal ini mengaku belum menerima surat apapun dari Balai TNGR. 

Ali pun membeber fakta-fakta yang belum terungkap di insiden ini: 

  1. Juliana Marins mendaki sendiri 

Ali memastikan enam turis asing yang dibawa saat kejadian bukan satu rombongan. 

Enam turis itu berasal dari beberapa negara. 

Khusus Juliana Marins, dia datang sendiri tanpa ada teman dari negara asalnya. 

Enam turis ini memilih paket sharing untuk mendaki, bukan paket privat.

Biaya paket sharing ini lebih murah dan bisa diisi turis bukan dari satu rombongan yang sama.

Enam turis ini berencana mendaki untuk paket 3 hari dua malam.

Dalam perjalanannya, di hari pertama tidak ada masalah hingga mereka bermalam di camp Pelawangan.  

2. Senang hingga berjoget

Ali juga membeber gelagat Juliana saat mendaki.

Meski sendiri, Juliana tampak sangat gembira saat mendaki. 

"Saya paling akrab sama Juliana. Saya sempat dengerin musik dengan dia. Dia seneng sekali kemarin," katanya dikutip dari tayangan youtube Curhat Bang Denny Sumargo pada Rabu (9/7/2025). 

Dikatakan, Juliana jarang berfoto-foto di sepanjang perjalanan.

"Dia lebih suka joget-joget gitu. Pas lagi jalan, saya setel lagu, dia sambil goyang," ungkapnya.  

Ali sempat bertanya ke Juliana apa yang hendak dicari dalam pendakian ini. 

Gadis Brasil ini mengaku ingin mencari view di Gunung Rinjani

 3. Fisiknya paling lemah

Diakui Ali, Juliana memiliki fisik yang cukup lemah. 

Bahkan., dari awal Ali pesimis Juliana bisa sampai puncak. 

Karena kondisi fisik Juliana itu lah dia memberikan perhatian lebih. 

Bahkan, dia terus menemani Juliana di belakang, sementara lima turis lain sudah jauh di depannya. 

Bahkan, Ali sempat meminta mereka mengikuti rombongan lain di depannya.  

Sementara dia di belakang mengawal Juliana. 

Kondisi Juliana semakin lemah saat mulai masuk ke trek kedua setelah Pelawangan. 

Saat masuk ke trek kedua dimana jalannya agak landai dengan kondisi kanan kiri jurang, Juliana meminta izin padanya untuk istirahat. 

"5 orang ini gak mungkin akan ikuti juliana. Dia mau mencari sunrise juga. Makanya saya minta dia jalan duluan, biar saya bisa cover Juliana di belakang," katanya.  

"Saya sudah baca dia (Juliana ) gak bakalan sampai summit juga sih, karena fisiknya itu udah kelihatan," akunya. 

Setelah dari punggungan, Juliana mulai ngos-ngosan.  

"Saya sempat menyarankan sambil bercanda. Gimana kamu masih tetap di sini atau balik. 
Dia minta lanjut," katanya. 

Saat Juliana minta istirahat, Ali berinisiatif mengejar lima turis yang ada didepannya. 

"Saya khawatir turis yang di depan, karena saat turun dari summit bahaya juga. 

Saya izin dia (Juliana ) untuk ngecek tim di depan. Saya mau memberikan biskuit juga," katanya. 

Ali mengatakan kepada Juliana akan menunggu dia di depan. 

Namun setelah 30 menit ditunggu, Juliana tak kunjung datang. 

Ali pun berinisiatif turun lagi untuk mencari Juliana. 

'Saya lari ke bawah, saya cari juliana, tidak menemukan, Saya lihat senter di jurang ketinggian 150 meter,"katanya.

Ali membantah pernyataan orangtua Juliana yang mengatakan dia meninggalkan Juliana hanya karena ingin merokok. 

Dikatakan, saat itu dia pamit karena ingin mengecek turis di depan. 

"Bukan izin merokok, tapi mau menyusul yang didepan. Memang saat itu saya merokok di depan, tapi bukan karena itu saya meninggalkan dia,"katanya. 

4. Berusaha evakuasi meski tak pernah turun tebing

BUKTI - Tangkapan video yang menunjukkan upaya Ali Musthofa mengevakuasi Juliana Marins sesaat setelah terjatuh. Video ini membantah tudingan Ali Musthofa tak bertanggungjawab.
BUKTI - Tangkapan video yang menunjukkan upaya Ali Musthofa mengevakuasi Juliana Marins sesaat setelah terjatuh. Video ini membantah tudingan Ali Musthofa tak bertanggungjawab. (kolase instagram/istimewa)

Mengetahui Juliana jatuh ke jurang, Ali panik. 

"Saya balik ambil tas saya. Saya ambil HP, untuk mengabari perusahaan tempat bekerja," katanya. 

Ali sempat berteriak semangat Juliana untuk tetap menunggu di bawah dan tidak berpindah tempat. 

"Dia jawab help me dari bawah. Dia cuma bisa teriak help," katanya. 

Setelah itu, Ali turun ke Pelawangan untuk mencari tali yang bisa dipakainya mengevakuasi Juliana. 

Namun saat itu tidak ada, sehingga dia harus menunggu tali dari taman nasional. 

Sekira pukul 14.00 sudah ada petugas yang membawakan tali.  

Ali yang tidak pernah panjat tebing pun memberanikan diri turun dengan tali ke bawah mencari Juliana. 

"Saya gak pernah turun tebing sama sekali. Naik pohon aja saya gak berani," aku Ali. 

Karena merasa bertanggungjawab, Ali memutuskan turun meski tak tahu menahu tentang evakuasi. 

"Gak tahu cara pakai, gak tahu ngelock. Kita cuma pakai, ya udah yang penting gak lepas, ya udah turun," katanya.

Kenapa tidak petugas taman nasional yang turun, Ali mengaku mereka juga tidak berani. 

"Gak ada pengtalaman turun tebing. Tapi saya memberikan diri, setidaknya memberikan pertolongan pertama," katanya. 

Saat menjejakkan kaki ke tebing itu lah Ali takut dan deg-degan. 

"Benar-benar takut, deg-degan. SEmua Badan bergetar, karena baru pertama kali urun tebing.  
Takut sekali saat itu. Karena itu tamu saya, jadi saya ingin memberi yang terbaik," katanya. 

Ali mengaku tidak berpikir resiko saat itu.

"Saya yakin saya, saya yakin teman-teman lainnya. Tapi, belum nyampe ujungnya, kaki sudah lemes banget. 
Saya putuskan naik lagi," katanya. 

Saat Ali turun di kedalaman 150 meter, dia meneriaki Juliana, namun saat itu tidak ada respons.  

"Sudah berkabut dan gelap, sudah tidak bisa lihat juliana. Saya lihat tasnya, orangnya tidak lihat. 

Tidak ada suara sama sekali. Saya lebih panik lagi," katanya. 

Setelah naik, Ali sempat melihat Juliana masih bergerak pada pukul 18.00 WIB, namun jaraknya dengan tebing sekitar 10 meter. 

Tim SAR gabungan lalu turun pukul 19.00 WIB, namun tidak mendapati Juliana di titik semula.

Ali menduga Juliana bergerak hingga mengakibatkan tubuhnya jatuh ke tebing. 

Sebelumnya, bukti Ali mencoba mengevakuasi Juliana terlihat dalam video yang viral di media sosial. 

Tampak pada video itu Ali Musthofa memakai baju hitam lengan pendek, celana panjang, dan helm berwarna merah.

Ali terlihat menuruni tebing dengan perlahan menggunakan tali.

Di atas punggungan gunung, beberapa orang tampak membantu memegangi tali yang dipakai oleh Ali secara manual.

Terdengar suara beberapa orang itu mengarahkan Ali saat terjun ke jurang.

"Slowly, slowly (pelan-pelan)," kata seseorang di atas.

Kemudian ada juga yang menyarankan Ali mengambil jalur yang aman.

"Kanan, Li," ucapnya.

Ali pun turun turun perlahan ke jurang sedalam 200 meter itu.

Pada video terlihat cuaca di TKP sudah mulai berkabut.

Bahkan pemandangan yang sebelumnya indah sudah tertutup kabut tebal.

Menurut keterangan video, Ali hanya bisa terjun sampai kedalaman 100.

Sementara Juliana Marins jatuh di kedalaman 200 meter.

Meski talinya 200 meter, namun karena Ali tidak punya pengalaman dalam melakukan penyelamatan, akhirnya ia memutuskan untuk naik kembali.

Ia pun hanya bisa menunggu Tim SAR datang ke TKP.

"Ali Mustofa guide nya Juliana yg pertama kali turun mau evakuasi juliana walau tali 200m tapi cuma berani turun100 m karena tdk mempuyai pengalaman dlm hal ini n pengaman yg memadai takut terjadi hal2 yg tdk baik dia memutuskan naik kembali," tulis akun tersebut.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved