Temui Wabup Sidoarjo, UMKM Potong Unggas Minta Solusi Atas Regulasi Bahan Bakar Gas dan Izin Halal

SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Regulasi penggunaan bahan bakar gas untuk operasional usaha dan proses pengurusan sertifikasi halal, menjadi dua isu strategis di lingkungan pelaku usaha rumah potong unggas di Sidoarjo. 

Para pelaku usaha di sektor itu pun melakukan audiensi dengan Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana. Dalam pertemuan di rumah dinas wabup, dua isu strategis itu menjadi bahasan serius. 

Para pelaku usaha rumah potong unggas tersebut menyampaikan kendala di lapangan, terutama kejelasan aturan penggunaan bahan bakar gas yang merupakan komponen vital dalam kegiatan produksi.

Selain itu, juga dibahas pentingnya sertifikasi jalal sebagai jaminan mutu dan kepercayaan konsumen. Para pengusaha berharap ada kemudahan dan pendampingan dari pemda dalam proses sertifikasi tersebut.

Wabup Mimik menegaskan bahwa Pemkab Sidoarjo selalu mendukung penuh para pelaku UMKM. Terkait beberapa hal yang disampaikan para pengusaha, Mimik mengaku pihaknya akan berperan aktif sebagai fasilitator dan tidak akan mempersulit proses perizinan dan administrasi lainnya bagi pelaku UMKM.

"Pemkab Sidoarjo akan selalu membantu dan tidak akan mempersulit dalam kepengurusan apa pun bagi pelaku UMKM. Kami hadir untuk melayani dan mencari solusi, bukan menambah beban," tegas Mimik.

Menurutnya, pemda memahami peran vital UMKM seperti rumah potong unggas dalam menjaga stabilitas ekonomi lokal dan pemenuhan kebutuhan protein masyarakat. Karena itu, sinergitas antara pemerintah dan pelaku usaha sangat diperlukan.

"Dengan audiensi ini, kami berharap segera menemukan solusi terbaik mengenai peraturan dan ketentuan dalam penggunaan gas elpiji untuk pelaku UMKM. Serta melakukan sosialisasi mengenai alur kepengurusan sertifikasi halal," ujar Mimik.

Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk merumuskan kebijakan yang lebih berpihak kepada UMKM, sehingga para pengusaha rumah potong unggas di Sidoarjo dapat menjalankan usahanya dengan lebih tenang, legal, dan berdaya saing. *****