Berita Viral

Gara-gara Beredar Isu Ijazah Jokowi Dicetak Ulang, Sosok Ini Beber Kejanggalan Lain: Beda Orang

Gara-gara beredar isu ijazah Jokowi dicetak ulang di Pasar Pramuka, sosok ini kemudian muncul membeberkan kejanggalan lain.

kolase IST
IJAZAH JOKOWI - Ilustrasi ijazah Jokowi. Gara-gara Beredar Isu Ijazah Jokowi Dicetak Ulang, Sosok Ini Muncul Beber Kejanggalan Lain. 

Beathor menyebut, dari pihak Solo ada tiga nama, yakni David, Anggit, dan Widodo.

Sementara dari kader PDIP DKI Jakarta, yakni Dani Iskandar, Indra, dan Yulianto.

"Yang mencetak ijazah ke Pasar Pramuka cuma Widodo saja. Itu atas penjelasan Dani Iskandar. Bahwa Widodo yang datang ke Pasar Pramuka untuk mencetak ijazah itu tahun 2012,"beber Beathor.

Setelah selesai, ijazah tersebut kemudian diserahkan kepada Ketua DPRD DKI Jakarta, saat itu Prasetyo Edi Marsudi, bersama sejumlah pihak termasuk M Syarif dari Gerindra untuk menyerahkannya ke KPU DKI Jakarta.

Di sana, mereka bertemu dengan Ketua KPU DKI saat itu, Juri Adrianto. Namun, menurut Beathor, baik Prasetyo maupun pihak partai tidak mengetahui asal-usul dokumen ijazah yang dibawa itu. Mereka hanya menerimanya.

"Saya sudah komunikasi dengan pak Pras. Saya juga sudah pertanyakan kepada pak Syarif. Mereka melihat gitu semua ijazah, terus diserahkan ke partai, dari partai langsung ke KPUD,"pungkas Beathor.

Menurutnya, seluruh strategi dan persiapan dokumen dilakukan secara rahasia di rumah Cikini tersebut.

Widodo, yang disebut-sebut sebagai aktor kunci dalam dugaan pencetakan ini, kini menghilang sejak isu ijazah Jokowi diangkat dalam buku kontroversial karya Bambang Tri.

Beathor Suryadi juga mengungkap bahwa mantan Gubernur Lemhannas dan tokoh PDIP, Andi Widjajanto, disebut pernah melihat langsung dokumen ijazah Jokowi tersebut.

Beathor mengklaim Andi Widjajanto menyaksikan dokumen tersebut saat masa pencalonan Jokowi di Pilpres 2014. 

Namun, menurut Beathor, ijazah yang dilihat Andi Widjajanto merupakan cetakan ulang tahun 2012 yang digunakan untuk keperluan Pilgub DKI Jakarta.

Bantahan Pengacara Jokowi

Kuasa Hukum Jokowi, Rivai Kusumanegara membantah tudingan isu ijazah Jokowi dicetak ulang di Pasar Pramuka Jakarta.

"Tak ada motif bagi Pak Jokowi untuk memalsukan ijazah S1-nya, karena pada prinsipnya menjadi kepala daerah maupun presiden, cukup dengan ijazah SMA, jadi untuk apa memalsukan ijazah S1," kata Rivai dikutip dari Youtube iNews.

Rivai pun berpegang teguh terhadap pernyataan dari UGM dan Puslabfot Mabes Polri.

"Apalagi kenyataannya kita dengar sendiri dari UGM maupun banyak saksi yang sudah didengar keterangannya termasuk hasil Puslabfor bahwa ijazah itu asli," ujarnya.

"Jadi kami melihat ini hanya sekedar informasi yang berkembang dan tidak bisa dipertanggungjawabkan," ungkap Rivai.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved