Berita Viral
Rekam Jejak Beathor Suryadi yang Sebut Ijazah Jokowi Pernah Dicetak Ulang, Bikin Roy Suryo Cs Girang
Sosok politisi senior, Beathor Suryadi ikut jadi sorotan dalam polemik kasus ijazah presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Sebut cetakan ulang.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Sosok politisi senior, Beathor Suryadi ikut jadi sorotan dalam polemik kasus ijazah presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Beathor disorot lantaran menyebut ijazah Jokowi pernah dicetak ulang di Pasar pramuka.
Hal ini tentu saja membuat Roy Suryo Cs semakin girang.
Pengakuan Beathor ini terungkap dalam dialog program iNews Room pada Rabu (18/6/2025).
Beathor Suryadi menyebut bahwa ijazah Jokowi pernah dicetak ulang secara buru-buru di Pasar Pramuka.
"Cetak ulang itu menjelang pencalonan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012,"ujarnya.
Menurut Beathor, pencetakan ulang tersebut dilakukan karena saat itu terdapat kekurangan dokumen yang harus segera dilengkapi untuk keperluan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pembuatan dokumen itu dirancang dalam pertemuan antara tim inti Jokowi dari Solo dan kader PDIP DKI Jakarta di kawasan Cikini.
Baca juga: Ini Saran Susno Duadji Jika Polda Metro Mau Kasus Ijazah Jokowi Naik Penyidikan, Soroti Hasil Labfor
Beathor menyebut, dari pihak Solo ada tiga nama, yakni David, Anggit, dan Widodo.
Sementara dari kader PDIP DKI Jakarta, yakni Dani Iskandar, Indra, dan Yulianto.
"Yang mencetak ijazah ke Pasar Pramuka cuma Widodo saja. Itu atas penjelasan Dani Iskandar. Bahwa Widodo yang datang ke Pasar Pramuka untuk mencetak ijazah itu tahun 2012,"beber Beathor.
Setelah selesai, ijazah tersebut kemudian diserahkan kepada Ketua DPRD DKI Jakarta, saat itu Prasetyo Edi Marsudi, bersama sejumlah pihak termasuk M Syarif dari Gerindra untuk menyerahkannya ke KPU DKI Jakarta.
Di sana, mereka bertemu dengan Ketua KPU DKI saat itu, Juri Adrianto. Namun, menurut Beathor, baik Prasetyo maupun pihak partai tidak mengetahui asal-usul dokumen ijazah yang dibawa itu. Mereka hanya menerimanya.
"Saya sudah komunikasi dengan pak Pras. Saya juga sudah pertanyakan kepada pak Syarif. Mereka melihat gitu semua ijazah, terus diserahkan ke partai, dari partai langsung ke KPUD,"pungkas Beathor.
Menurutnya, seluruh strategi dan persiapan dokumen dilakukan secara rahasia di rumah Cikini tersebut.
Widodo, yang disebut-sebut sebagai aktor kunci dalam dugaan pencetakan ini, kini menghilang sejak isu ijazah Jokowi diangkat dalam buku kontroversial karya Bambang Tri.
Beathor Suryadi juga mengungkap bahwa mantan Gubernur Lemhannas dan tokoh PDIP, Andi Widjajanto, disebut pernah melihat langsung dokumen ijazah Jokowi tersebut.
Beathor mengklaim Andi Widjajanto menyaksikan dokumen tersebut saat masa pencalonan Jokowi di Pilpres 2014.
Namun, menurut Beathor, ijazah yang dilihat Andi Widjajanto merupakan cetakan ulang tahun 2012 yang digunakan untuk keperluan Pilgub DKI Jakarta.
Rekam Jejak Beathor Suryadi
Beathor Suryadi, yang memiliki nama lengkap Bambang “Beathor” Suryadi, adalah seorang tokoh aktivis dan politisi kawakan Indonesia yang dikenal vokal sejak era Orde Baru.
Ia muncul ke permukaan sebagai mahasiswa kritis Universitas Pancasila pada 1980-an, di mana keberaniannya melawan rezim Soeharto membuatnya sempat merasakan dinginnya jeruji besi karena dituduh menyebarkan selebaran subversif.
Julukan "Trickster King" melekat padanya karena strategi perlawanan kreatif yang ia kembangkan di tengah represi politik.
Dalam dunia politik, Beathor merupakan salah satu pendiri Relawan Penggerak Demokrasi (REPDEM), sebuah sayap dari PDI Perjuangan, dan pernah duduk sebagai anggota DPRD Lampung serta DPR RI menggantikan almarhum Taufik Kiemas.
Kiprahnya tak pernah benar-benar surut dari sorotan.
Baru-baru ini, ia kembali mencuri perhatian publik lewat tuduhan mengejutkan bahwa ijazah Presiden Joko Widodo dicetak ulang secara mendadak di Pasar Pramuka menjelang Pilgub DKI 2012.
Ia menyebut keterlibatan beberapa kader PDIP dalam proses tersebut, sebuah klaim yang segera dibantah oleh mantan Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto.
Terlepas dari kontroversinya, Beathor tetap menjadi figur penting dalam sejarah aktivisme dan perpolitikan Indonesia, yang kerap hadir membawa narasi tandingan terhadap arus dominan kekuasaan.
Bantahan Andi Widjajanto
Sekretaris Tim Kampanye Jokowi di Pilpres 2014, Andi Widjajanto merespons isu pencetakan ulang ijazah Jokowi yang menyeruak tersebut. Andi mengaku tak tahu menahu terkait kabar yang beredar itu.
"Yang pasti saya tidak pernah berinteraksi dengan Pak Beathor, terkait apapun, terkait ijazah Jokowi," kata Andi dikutip dari Youtube Sentana TV, Rabu (18/6/2025).
"Sebagai sekretaris tim kampanye di 2014, tugas saya memastikan kelengkapan syarat administrasi untuk KPU dan berkas itu dinyatakan lengkap," imbuhnya.
Andi mengaku saat mendapat dokumen pencalonan Jokowi itu memang dia sempat melihat ijazah Jokowi tersebut. Namun, dia kini tidak bisa membedakan antara ijazah Jokowi yang dia lihat kala itu dengan foto ijazah Jokowi yang beredar saat ini.
"Saya melihat ijazahnya. (Mirip atau tidak dengan foto ijazah Jokowi viral) Saya cenderung gak ingat ya, di 2014 itu tidak ada di kepala saya pertanyaan tentang keaslian ijazah," katanya.
"Saat itu di kepala saya, seseorang yang sudah dicalonkan, sudah dua kali wali kota, sudah satu kali gubernur, tidak ada di kepala saya untuk mengecek keaslian ijazah," sambung Andi.
Saat itu, Andi mengaku tidak menaruh curiga apapun. "Menurut saya itu proses administrasi normal saja di 2014, saya tidak betul-betul mengingat apakah ada keanehan," katanya.
Namun, dia memang mengenal tiga nama yang disebut di kabar beredar dari penuturan Beathor Suryadi ini.
"Kenal, kenal baik," kata Andi terkait sosok David, Anggit dan Widodo.
Kubu Roy Suryo Cs Makin Girang
Sementara, Rismon Sianipar mengatakan bahwa tiga nama di kabar yang heboh soal pencetakan ijazah di Pasar Pramuka itu dia yakini nyata.
Itu berdasarkan pengakuan Andi Widjajanto selaku Sekretaris Tim Kampanye Jokowi di Pilpres 2014.
"Yang kita tanyakan Pak Andi, real ya. Artinya begini, bahwa tim dari pencalonan gubernur dan capres dari Pak Widodo, Pak David dan Pak Anggit," kata Rismon.
Dia mengatakan bahwa ketiga orang tersebut merupakan tim yang menyerahkan dokumen Jokowi ke Andi Widjajanto. "Jadi orangnya real ketiga itu, David, Anggit dan Widodo. Mudah-mudahan kita bisa ketemu salah satu atau ketiganya,"ujar Rismon Sianipar dikutip dari TribunnewsBogor.com dengan judul Heboh! Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka?, Tim Kampanye 2014 Buka Suara, Rismon Sianipar: Real
Terkait pengakuan politikus PDIP Beathor Suryadi tersebut, turut diunggah dr. Tifauzia Tyassuma melalui akun media sosial X (Twitter).
dr. Tifauzia Tyassuma dalam unggahan yang tayang pada Senin, 16 Juni 2025 pukul 18.54 WIB, menyebut nama Beathor Suryadi, tokoh PDIP, sebagai orang yang pernah menyinggung soal tempat pembuatan ijazah Jokowi.
"Universitas Pasar Pramuka (UPP) ditutup tahun 2012, dirobohkan habis 2015. Yang menurut Beathor Suryadi tokoh PDIP, adalah tempat pembuatan ijazah yang dididaftarkan ke KPU DKI Jakarta," tulis Tifauzia, dilansir TribunBengkulu.com.
Cuitan itu langsung viral, ditayangkan lebih dari 300 ribu kali dan menuai berbagai komentar dari warganet.
berita viral
ijazah Jokowi
Beathor Suryadi
ijazah Jokowi dicetak ulang
Pasar Pramuka
Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Tabiat Hafid Pria Hidup Sebatang Kara di Kolong Jembatan, Mengaku Dokter Spesialis Lulusan Singapura |
![]() |
---|
Sosok Farah yang Temani Arya Daru Belanja Sebelum Esok Ditemukan Tewas, Kenapa Tak Jadi ke Bandara? |
![]() |
---|
Sosok Ibu Sambung Farel Prayoga yang Bantah Tudingan Penyiksaan, Ungkap Alasan Usir dan Larang Tidur |
![]() |
---|
2 Sosok yang Ragukan Penyebab Kematian Arya Daru Bukan Karena Dibunuh, Sebut Banyak Kejanggalan |
![]() |
---|
Alasan Motif Kematian Arya Daru Disembunyikan Polisi, Susno Duadji Ucap Tak Layak, Keluarga Syok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.