UPN Veteran Jatim Soroti Peran Strategis Sains Data dalam Mitigasi Iklim dan Penguatan Ekonomi
Seminar Nasional Sains Data 2025 yang digelar oleh Program Studi Sains Data UPN Veteran Jawa Timur menekankan urgensi pemanfaatan sains data
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Seminar Nasional Sains Data (SENADA) 2025 yang digelar oleh Program Studi Sains Data UPN “Veteran” Jawa Timur, menekankan urgensi pemanfaatan sains data dalam menghadapi perubahan iklim, sekaligus mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Mengangkat tema “Transformasi Digital melalui Sains Data untuk Peningkatan Kualitas dan Keberlanjutan Ekonomi Indonesia di Era Perubahan Iklim”, kegiatan ini mempertemukan akademisi, peneliti, praktisi dan pemangku kebijakan guna berbagi gagasan dan solusi berbasis data.
Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan S.T., M.T., dalam paparannya menjelaskan pentingnya pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan big data untuk meningkatkan akurasi prediksi cuaca, sistem peringatan dini serta proyeksi iklim.
Ia menyebut, BMKG masih menghadapi tantangan besar seperti keterbatasan SDM di bidang data science, kebutuhan integrasi dan validasi data serta pentingnya peningkatan kualitas data iklim.
“Perubahan iklim global ditandai dengan peningkatan suhu, cuaca ekstrem dan ketidakpastian iklim. Ini membutuhkan pendekatan kolaboratif lintas sektor dan terobosan teknologi,” ujar Taufiq.
Sementara itu, peneliti Sains Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr Iwan Pramesti Anwar, M.Si., menyoroti potensi sains data dalam menganalisis tinggi muka air laut yang berkaitan dengan ancaman banjir rob, khususnya di kawasan pesisir utara Jawa.
Berdasarkan data Tide Gauge dan citra satelit altimetri sepanjang 1993–2023, ditemukan korelasi signifikan antara anomali permukaan laut dengan parameter iklim seperti suhu udara, arah angin, curah hujan serta pengaruh global seperti El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD).
“Ini menandai pentingnya digitalisasi dan pemanfaatan sains data dalam oseanografi, sebagai dasar kebijakan mitigasi bencana pesisir,” ungkapnya.
Koordinator Program Studi Sains Data sekaligus evaluator DIKTI, Dr Eng Ir Dwi Arman Prasetya S.T., M.T., IPU., Asean Eng., menambahkan bahwa SENADA 2025 digelar untuk menegaskan kontribusi nyata sains data terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti pertumbuhan ekonomi inklusif (SDG 8), penanganan perubahan iklim (SDG 13), energi bersih (SDG 7) dan konsumsi-produksi berkelanjutan (SDG 12).
“Dengan dukungan riset, teknologi dan kolaborasi multisektor, sains data diyakini mampu memperkuat ekosistem pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” terangnya.
Video Kota Lama Surabaya, Tempat Wisata Bersejarah yang Instagramable |
![]() |
---|
Komisi D DPRD Surabaya Apresiasi Penambahan Kuota Beasiswa Pemuda Tangguh Jadi 5500 Mahasiswa |
![]() |
---|
Hadapi Tantangan Birokrasi Masa Depan, ASN Jatim Asah Kompetensi Lewat Pelatihan di Kampus Satelit |
![]() |
---|
Syahrama dan Fakta Baru Pembunuhan Sevi: Janji Palsu Kerja Freelance Berujung Jerat Lakban dan Duka |
![]() |
---|
Ramalan Cuaca Surabaya Besok Jumat 1 Agustus 2025, Pagi-Sore Hingga Malam Cerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.