Massa Sopir Truk Sampaikan 7 Tuntutan ke Pemprov Jatim, Ancam Menginap Jika Tak Ada Kesepakatan

Aksi menyampaikan tuntutan dilakukan oleh Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) di depan kantor Gubernur Jawa Timur

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
fatimatuz zahro/surya.co.id
DEMO SOPIR TRUK - Ketua GSJT Angga Firdiansyah menyampaikan tuntutan depan kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan, Kamis (19/6/2025). Ia bahkan mengancam massa aksi tidak akan membubarkan diri kecuali ada kesepakatan yang dihasilkan bersama Pemprov Jawa Timur. 

Karena kenyataannya di lapangan, sopir pun tidak ingin membawa muatan berlebihan.

Sesuai kehendaknya adalah membawa muatan yang ringan tapi ongkos maksimal.

“Tarifnya selama ini tidak ditentukan. Yang ada adalah kesepakatan antara driver dan pemilik barang tidak ada regulasi khusus yang mengatur tarif tersebut,” ujarnya.

Para sopir selama ini yang  mengangkut muatan dengan berlebihan dikatakannya juga untuk memenuhi kebutuhan industri dan kebutuhan pasar.

Bahkan kalau mereka tidak mau muat, mereka tidak dapat muatan.

“Kami ini sudah demo sejak tahun 2022. Dan awalnya kami setuju aturan itu karena untuk keselamatan teman-teman. Tapi seiring berjalan, kami ingin pemerintah harus memberikan kebijakan-kebijakan yang jelas melalui regulasi-regulasi yang jelas terutama tarif angkutan logistik. Jadi kami bukan ingin menolak ODOL tapi temen-temen ingin agar selesaikan dulu kerancuan yang ada di pemerintah karena kalau ODOL ditetapkan secara tidak langsung akan merugikan banyak pihak,” jelasnya.

Dampaknya dikatakan Angga akan berimpas pada harga sembako, harga material yang pasti akan naik, yang tentunya akan merugikan masyarakat.

“Dan sejauh ini dalam operasi ODOL sebenarnya yang kasian sopirnya. Kalau ada kerusakan barang, tetap sopir yang bertanggung jawab atau kehilangan barang juga sopir,” pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved