SPMB Surabaya 2025

30 Ribu Calon Pendaftar SPMB SMP Surabaya 2025 Terima PIN, 8 Ribu Lainnya Masuk Swasta

SPMB SMP Surabaya 2025, ada sekitar 8 ribu alumni SD tahun 2025 di Surabaya yang tak mendaftar di SMP negeri.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
POSKO SPMB - Petugas menunjukkan laman pendaftaran SPMB SMP Surabaya tahun 2025. Melalui daring, proses SPMB akan diikuti 30 ribu calon pendaftar yang akan memperebutkan 18 ribu kursi SMP negeri. 

Daya tampung sekolah negeri hanya sekitar 18.720 siswa yang bisa masuk 585 rombongan belajar (rombel) di 63 SMP Negeri se-Surabaya. Sehingga, sekitar 20 ribu lainnya harus bersekolah di lembaga swasta.

Yusuf akan memastikan seluruh lulusan SD di Surabaya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini sekaligus mencegah angka putus sekolah di Surabaya.

Data terakhir, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya telah mencapai 84,69 (hingga 2024) dan menjadi yang tertinggi di Jawa Timur. 

Angka rataan lama sekolah mencapai 10,89 tahun (meningkat dibanding 2023 yang baru 10,7 tahun).

Selain itu, harapan lama sekolah juga meningkat, dari yang sebelumnya 14,85 di tahun 2023 menjadi 14,87 pada tahun 2024. 

"Saya berharap, negeri dan swasta sama saja. Apalagi, bagi gamis dan pra-gamis (keluarga miskin) juga tetap mendapatkan bantuan dari pemerintah," katanya.

"Sehingga, nanti kami akan cek datanya kalau semua sudah selesai. Berdasarkan pengalaman, ada juga sekolah yang di luar kota seperti mondok dan sebagainya," ucap Yusuf.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi atau Cak Eri ikut memantau proses penerbitan PIN pada proses SPMB SMP Surabaya 2025

"Yang terpenting adalah (mendapat) PIN. Karena kalau tidak ada PIN, dia tidak bisa mendaftar. Maka, PIN ini kami permudah. Tidak perlu bertemu, sudah bisa mendapat PIN," kata Cak Eri sebelumnya.

Berdasarkan evaluasi Wali Kota, selama proses verifikasi data sejak pertengahan Mei lalu, pihaknya tidak menemukan kendala. 

"Alhamdulillah, sampai hari ini lancar untuk SPMB di SMP negeri," tutur Cak Eri.

Ia memastikan, seluruh proses berjalan secara daring, sehingga meminimalisir adanya antrean di sekolah. 

"Saya instruksikan kepada Dinas Pendidikan untuk memaksimalkan digitalisasi, sehingga cepat, tidak perlu antrean dan orang tua tidak bingung," kata Cak Eri ketika meninjau posko SPMB di SMPN 6 Surabaya pekan lalu. 

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved