Kurangi Pengangguran, Dewan Dorong Pemkab Sidoarjo Gelar Pelatihan Skil Sesuai Kebutuhan Industri

Komisi D DPRD Sidoarjo mendorong Pemkab Sidoarjo menyiapkan pelatihan peningkatan skil tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Penulis: M Taufik | Editor: irwan sy
m taufik/surya.co.id
PELATIHAN KERJA - Kepala Disperindag Sidoarjo Ainun Amalia saat menyerahkan materi pelatihan kerja kepada peserta pelatihan di pendopo Sidoarjo beberapa waktu lalu. Komisi D DPRD Sidoarjo mendorong Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) menyiapkan pelatihan peningkatan skil tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri untuk mengurangi angka pengangguran. 

SURYA.co.id | SIDOARJO - Komisi D DPRD Sidoarjo mendorong Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) menyiapkan pelatihan peningkatan skil tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Dewan menilai hal ini perlu dilakukan lantaran angka pengangguran terbuka di Sidoarjo masih cukup tinggi, yakni 76.068 orang atau setara dengan 6,49 persen warga Kota Delta.

Jumlah angka pengangguran Sidoarjo tersebut merupakan yang tertinggi di Jawa Timur pada tahun 2024.

“Dengan pelatihan yang sesuai kebutuhan industri, tentu peluang untuk bisa terekrut ketika ada lowongan pekerjaan bakal lebih tinggi. Sehingga potensi pengurangan pengangguran semakin bagus,” ujar Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, Dhamroni Chudlori, Rabu (18/6/2025).

Dengan itu, upaya Pemkab Sidoarjo mewujudkan program 100 ribu lapangan kerja baru sebagaimana janji politik Bupati Subandi bisa lebih cepat terwujud.

Karena dalam program itu pemerintah juga harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul sesuai dengan kriteria kebutuhan perusahaan.

“Jadi harus dilakukan riset, terus siapkan formula pelatihan yang tepat. Bisa juga nanti mendorong program magang di sejumlah perusahaan yang tepat. Dengan begitu skil calon tenaga kerja bisa mumpuni, sesuai yang dibutuhkan industri,” lanjutnya.

Politisi PKB itu menambahkan, pelatihan barista, rias pengantin dan jahit yang sudah dilakukan selama ini sudah bagus, tapi harus tetap dilakukan evaluasi.

Pemilihan jenis pelatihan harus didasari alasan yang tepat, bukan asal membuka pelatihan.

"Sehingga dari setiap pelatihan ada berapa peserta yang sudah bekerja atau mendirikan usahanya secara mandiri," jelasnya.

Disnaker tidak boleh bekerja sendirian, harus juga kolaborasi dengan dinas terkait, seperti dinas koperasi maupun Bank Delta Artha untuk bisa mendukung pendirian usaha secara mandiri.

Kemudian Dinas koperasi dan UKM bisa melakukan pendampingan, jadi semua bisa bekerja bersama.

Sementara menurut Kepala Disnaker Sidoarjo Ainun Amalia, dalam rangka mengurangi tingkat pengangguran di Kota Delta, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan BPVP di Tulangan.

Menurut Ainun, BPVP atau balai latihan kerja ini dalam menggelar pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri.

Setiap tahun selalu mapping kebutuhan industri. Kemudian pelatihan disesuaikan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved